7 research outputs found

    Kajian Teknoekonomi Perangkat Pencacah Radioimmunoassay (Ria) Ip.8

    Full text link
    Kajian ini mempunyai tujuan untuk menentukan nilai ekonomis dari suatu perangkat pencacah RIA IP.8. Hal ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan kelayakan investasi bagi para investor yang ingin mengembangkan USAha untuk memproduksi perangkat ini. Pada kajian ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Tahap awal yaitu penyiapan larutan standar Aflatoksin B1 yang bersifat karsinogenik sebagai bahan kit RIA yang akan dilakukan ujicoba pencacahan. Tahap selanjutnya adalah ujicoba mesin pencacah kit RIA IP.8 dengan menggunakan sampel kit RIA Aflatoksin B1. Tahap akhir adalah melakukan perhitungan teknoekonomi berdasarkan seluruh biaya yang digunakan dalam pembuatan, penyiapan dan pengujian perangkat pencacah RIA IP.8 serta asumsi-asumsi yang diperlukan. Kajian teknoekonomi dengan asumsi modal yang digunakan 70% berasal dari pinjaman bank, diperoleh hasil sebagai berikut: Net Present Value (NPV) 1.873.632.901, Internal Rate of Return (IRR) 45,5%, Payback Period (PP) 3 tahun, Benefit/Cost Ratio (B/C) 3,8 sehingga peluang investasi ini layak dipertimbangkan untuk dilakukan. This study has the objective to determine the economic value of an enumerator device IP.8 RIA. It is necessary for consideration the feasibility of investment for investors who want to develop the business to manufacture these devices. In this study conducted a few stages. The early stages of the preparation of standard solutions which are carcinogenic aflatoxin B1 as a RIA kit will do tests enumeration. The next step is testing thrasher IP.8 RIA kit using RIA kit Aflatoxins B1 samples. The final stage is to perform calculations based on the total cost teknoekonomi used in the manufacture, preparation and testing of the enumerators RIA IP.8 and assumptions required. Studies teknoekonomi assuming capital employed 70% from bank loans, obtained the following results: Net Present Value (NPV) 1873632901, Internal Rate of Return (IRR) of 45.5%, Payback Period (PP) 3 years, Benefit / Cost Ratio (B / C) 3.8 so this investment opportunity worth considering to do

    Analisis Rantai Nilai Usaha Kakao sebagai Produk Unggulan Kabupaten Ende-NTT

    Full text link
    Pertanyaan yang dijawab melalui penelitian ini adalah: 1) Bagaimana gambaran umum usaha kakao di Kabupaten Ende? 2) Bagaimana permasalahan setiap rantai nilai usaha kakao di Kabupaten Ende? 3) Bagaimana rencana tindak lanjut pengembangan kakao di Kab. Ende? Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menjelaskan gambaran umum usaha kakao di Kabupaten Ende. 2) Menganalisis permasalahan yang terjadi pada setiap rantai nilai kakao di Kabupaten Ende. 3) Merumuskan rencana tindak lanjut atau intervensi untuk setiap permasalahan di tiap mata rantai nilai dan pengembangan iklim usaha kakao di Kabupaten Ende. Hasil penelitian ini diharapkan dapat: 1) Menyediakan informasi mengenai permasalahan dan analisis stakeholder di setiap rantai nilai kakao sebagai produk unggulan di Kabupaten Ende. 2) Menjadi masukan kebijakan yang memadai untuk meningkatkan iklim usaha dan mengembangkan kakao sebagai produk unggulan di Kab. Ende. 3) Membantu mengidentifi kasi titik-titik penting bagi penguatan kapasitas Pemda dalam kerangka pengembangan iklim usaha khususnya peningkatan agribisnis produk unggulan

    Kajian Operasional Laboratorium Pengujian Electromagnetic Compatibility (Emc) Untuk Perangkat Nuklir

    Full text link
    KAJIAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGUJIAN ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) UNTUK PERANGKAT NUKLIR. Perkembangan teknologi elektronik / kelistrikan telah merambah ke berbagai bidang teknologi lain termasuk teknologi nuklir. Gelombang elektromagnetik merupakan salah satu dari unsur teknologi yang digunakan, dan dalam penggunaannya mempunyai dampak positip maupun negatip. Untuk itu diperlukan peraturan dalam bentuk standard yang harus dipatuhi bagi pengguna teknologi elektronik / kelistrikan tersebut. Dalam makalah ini akan dikaji pentingnya standardisasi-EMC perangkat beserta laboratorium pengujinya yang terakreditasi dan persyaratan tambahan untuk laboratoriun pengujian-EMC instrumentasi nuklir. Beberapa standard-EMC beserta laboratorium pengujiannya dan perangkat hukum yang terkait dengan pemanfaatan sumber radioaktif dikaji untuk mendapatkan informasi bagaimana pengujian-EMC untuk instrumentasi nuklir harus dijalankan. Standard SNI/IEC tentang EMC, Standard SNI ISO/IEC 17025 tentang laboratorium pengujian, UU. RI. Nomor 10 Tahun 1997, PP. RI No.33 Tahun 2007, PP. RI No. 5 Tahun 2021, dan Peraturan BAPETEN No.6 Tahun 2015 menjadi dasar tindakan dalam penentuan operasional laboratorium pengujian-EMC tersebut. Laboratorium pengujian-EMC untuk perangkat nuklir yang memerlukan sumber radioaktif dalam pemanfaatannya dapat dilaksanakan pada laboratorium Pengujian-EMC umum dengan tambahan persyaratan keberadaan Petugas Proteksi & Keamanan Radiasi serta Program Proteksi & Keamanan Radiasi ketika pengujian dijalankan. Izin keberadaan sumber radioaktif ketika proses pengujian berlangsung ada pada pemilik perangkat nuklir yang diuji, yang dapat didelegasikan pada petugas yang dtunjuk ketika pengujian berlangsung. Kata kunci : Elektromagnetik Kompatibilitas, Pengujian-EMC, Akreditasi, perangkat nuklir
    corecore