7 research outputs found

    Karakterisasi Sifat Fisik Dan Kimia Tepung Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.) Dengan Beberapa Perlakuan Pendahuluan

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh kombinasi perlakuan terhadap sifat kimia, fisik, dan fungsional padatepung kacang merah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan taraf faktor tanpa perlakuan pendahuluan dengankulit (F1), perendaman 24 jam dengan kulit (F2), perebusan 90 menit dengan kulit (F3), tanpa perlakuan pendahuluan tanpa kulit(F4), perendaman 24 jam tanpa kulit (F5), dan perebusan 90 menit tanpa kulit (F6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasiperlakuan dapat mempengaruhi sifat kimia, fisik, dan fungsional pada tepung kacang merah secara signifikan (p<0,05). Dilihat darisifat kimia, perendaman 24 jam dan perebusan 90 menit baik dengan kulit maupun tanpa kulit meningkatkan kadar air, namun dapatmenurunkan kadar abu, protein, lemak, dan asam fitat dibandingkan dengan tepung tanpa perlakuan pendahuluan, sedangkanpengupasan kulit dengan berbagai perlakuan pendahuluan meningkatkan kadar asam fitat, namun menurunkan kadar air dan lemakpada tepung kacang merah. Dilihat dari sifat fisik, tepung kacang merah pada perendaman 24 jam dan perebusan 90 menit baikdengan kulit maupun tanpa kulit meningkatkan densitas kamba, densitas padat, dan kelarutan, namun menurunkan kecerahan,derajat putih, dan waktu basah, sedangkan pengupasan meningkatkan kecerahan, derajat putih, dan waktu basah, namunmenurunkan densitas kamba dan padat dengan berbagai perlakuan pendahuluan. Perebusan 90 menit tanpa kulit menurunkan seratpangan tidak larut, serat pangan larut, dan total serat pangan tepung kacang merah

    Young Adult Perception of Fermented Durian (Tempoyak) in Lampung Province, Indonesia

    Full text link
    Tempoyak is fermented food made from durian (Durio zibethinus) pulp. This product is popular traditional food in Indonesia and Malaysia. To ensure the current position of tempoyak and its dishes in young generation, this research was conducted to obtain young adult perception about tempoyak as traditional food in Lampung, and also discover about its potential for innovation. Method for investigate the response of young adults to tempoyak as traditional food was using direct questionnaire survey through google form. A total of 115 respondents have participated in the survey, consisted of 43 men and 72 women. The result showed that all of the respondent were familiar with tempoyak, but only three-quarter of them had ever taste of its products. Half of the respondent were preferred intermediate acidity level of tempoyak, and the rest of them preferred tempoyak with low acidity level and sweet taste. More than 95% of respondents agreed that tempoyak needs innovation to be better known in public. The innovation needed were product form (55%), packaging innovation (21%), instant product innovation (18%), others (5%), and marketing strategy (1%)
    corecore