227 research outputs found

    Pengaruh Umur Kayu Mangium terhadap Kualitas Arang Aktif

    Full text link
    Dalam tulisan ini dikemukakan mengenai hasil penelitian pembuatan arang aktif dari kayu Acacia mangium berdasarkan perbedaan umur dengan cara aktivasi uap kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur kayu mangium dan konsentrasi bahan pengaktif terhadap hasil dan kualitas arang aktif.Proses pembuatan arang aktif dilakukan dalam retor baja tahan karat dengan pemanas listrik pada suhu 900ºC. Umur kayu mangium yang digunakan sebagai bahan baku adalah 4, 5, 6 dan 7 tahun dan sebagai aktivator digunakan larutan NH4CO3 dengan konsentrasi masing­masing 0,1; 0,25; 0,5; 0,75%.Kualitas arang aktif yang terbaik dihasilkan dari arang aktif yang dibuat dari kayu mangium umur 6 tahun dengan konsentrasi NH4C03 sebesar 0,10%. Rendemen yang diperoleh sebesar 37,19%, kadar air 12,74%, kadar abu 2,08%, kadar zat mudah menguap 14, 66%, kadar karbon terikat 183,28%. Daya serap terhadap iodium sebesar 1081,19 mg/g, benzena 29,39%, CHCL3 40,19%, metilin biru 199,23 mg/g dan luas permukaan sebesar 738,0 m2/g

    Pengaruh Selulosa Terhadap Struktur Karbon Arang Bagian I: Pengaruh Suhu Karbonisasi

    Full text link
    Tulisan ini mempelajari pengaruh selulosa terhadap struktur arang pada suhu karbonisasi yang berbeda. Arang dibuat dari hasil karbonisasi campuran simultan lignin dan selulosa dengan perbandingan 40 : 60. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh selulosa terhadap struktur arang pada suhu karbonisasi yang berbeda, yaitu 200 , 300 , 400 , 500 , 650 , 750 dan 850 C. Untuk mengetahui Perubahan struktur arang yang terjadi dilakukan analisis dengan menggunakan FTIR (sinar infra merah), XRD (difraksi sinar X) dan SEM (mikroskop elektron). Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa lebar lapisan aromatik (La) menurun dengan makin meningkatnya suhu karbonisasi, sedangkan untuk jarak antar lapisan aromatik (d) menurun dengan naiknya suhu sampai 850 C. Tinggi lapisan aromatik (L ), derajat kristalinitas (X) dan jumlah lapisan aromatik (N) meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Spektrum FTIR menunjukkan antara suhu 500 - 750 C terjadi Perubahan struktur kimia dari bahan baku secara nyata. Ikatan OH, dan C=C alifatik menurun dengan naiknya suhu, sedangkan struktur eter dan aromatik makin meningkat. Pada suhu 850 C arang yang dihasilkan mempunyai struktur aromatik yang permukaannya mempunyai gugus C-O-C dan C-H. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa jumlah dan diameter pori arang meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Kualitas arang yang baik diperoleh pada suhu karbonisasi 850 C yang ditunjukkan oleh derajat kristalinitas sebesar 35,0%, tinggi lapisan aromatik 3,22 nm, lebar lapisan aromatik 9,18 nm, jumlah lapisan aromatik 9, jarak antar lapisan aromatik d(oo2)= 0,36 nm dan d(100)= 0,21 nm dengan diameter pori arang antara 2,0-2,3 mm. Arang ini mempunyai sifat keteraturan yang tertinggi, permukaannya bersifat sedikit polar, dengan struktur makropori

    ANALISIS KOMPONEN KIMIA DARI KAYU SENGON DAN KAYU KARET PADA BEBERAPA MACAM UMUR

    Get PDF
    This paper reported the result of chemical analysis from sengon (Paraserianthes falcataria) and rubber wood (Hevea brasiliensis) with several age groups. The analysis comprise of the determination of holocellulose, cellulose, lignin, pentosan, ash content, silica content and the solubility in cold water, hot water, one percent of sodium hydroxide and alcohol benzene ex-tractives. These analysis were conducted to determine their basic characteristics and ultimate uses of the wood. The result showed that holocellulose content ranges from 66,46 - 70,90 % , cellulose from 46,62 - 49,88 %, lignin from 29,10 - 33,54 %, pentosan from 15,51 - 17,80 %, ash content from 0,45 - 1,25 %, silica content from 0,24 - 0,52 %, The solubility in cold water ranges from 3,12 - 5,40 %, hot water from 3,89 - 5,65 %, in NaOH 1 % from 13,06 - 16,06 % and in alcohol benzena (1:2)from 2,06 - 4,43 %. . Based on chemical analysis, especially the cellulose, lignin and pentosan content sengon and rubber wood are suitable as raw material for pulp and paper industry, except for 20 years old rubber wood

    PENGARUH UMUR KAYU MANGIUM TERHADAP KUALITAS ARANG AKTIF

    Get PDF
    Dalam tulisan ini dikemukakan mengenai hasil penelitian pembuatan arang aktif dari kayu Acacia mangium berdasarkan perbedaan umur dengan cara aktivasi uap kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur kayu mangium dan konsentrasi bahan pengaktif terhadap hasil dan kualitas arang aktif. Proses pembuatan arang aktif dilakukan dalam retor baja tahan karat dengan pemanas listrik pada suhu 900ºC. Umur kayu mangium yang digunakan sebagai bahan baku adalah 4, 5, 6 dan 7 tahun dan sebagai aktivator digunakan larutan NH4CO3 dengan konsentrasi masing­masing 0,1; 0,25; 0,5; 0,75%. Kualitas arang aktif yang terbaik dihasilkan dari arang aktif yang dibuat dari kayu mangium umur 6 tahun dengan konsentrasi NH4C03 sebesar 0,10%. Rendemen yang diperoleh sebesar 37,19%, kadar air 12,74%, kadar abu 2,08%, kadar zat mudah menguap 14, 66%, kadar karbon terikat 183,28%. Daya serap terhadap iodium sebesar 1081,19 mg/g, benzena 29,39%, CHCL3 40,19%, metilin biru 199,23 mg/g dan luas permukaan sebesar 738,0 m2/g

    PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI SERBUK GERGAJIAN SENGON (Paraserianthes falcataria) DENGAN CARA KIMIA

    Get PDF
    Experimental study on Sengon (Paraserianthes falcataria) sawdust to produce activated charcoal for water traetment is reported in this paper. The purpose of this research is to study the effect of raw material and chemical on activated charcoal yield and quality.  The result showed that the yield of activated charcoal range from 17,75 - 79,90 %, moisture content from 0,20- 8,85 %, ash content from 1,33 - 23,71 %, volatile matter from 1,14 - 7,22 % , fixed carbon from 72,01 - 86,88 % , adsorptive capacity of benzene from 3 ,04 - 15,85 %, sulphuric acid from 2,45 - 45,66 % and adsorptive capacity of iodine from 374,1 - 601,1 mg/g. Based on adsorptive capacity of iodine, good quality of activated charcoal was produced from Sengon sawdust soaked with Na2C03, this criteria has met commercial standard requirement of the American Water Works Assosiation. The quality of water after treatment with activated charcoal shows that the Fe3 + content range from 0,00 - 0,06 mg/l, Na+ from 42,92 - 81,41 mg/g, Mg2+ from 7,57 - 8,92 mg/l, Mn2+ from 0,00- 0,014 mg/l, Zn2+ from 0,00 - 0,011 mg/g, Ca2+ from 22,85 - 27,75 mg/l, NH4+ from 0,057 - 0,082 mg/l, Ct- from 22,91 - 28,93 mg/l, PO34 from 0,20 - 0,43 mg/l and SO24 .from 2,29- 4,98 mg/l

    PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI BATUBARA

    Get PDF
    Dalam tulisan ini dikemukakan hasil penelitian tentang pembuatan arang aktif dari batubara dengan cara aktivasi uap kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu aktivasi dan konsentrasi bahan pengaktif terhadap hasil dan kualitas arang aktif Proses pembuatan arang aktif dilakukan dalam retor ba}a tahan karat yang dilengkapi dengan pemanas listrik pada suhu 700°C, 800°C, 900°C dan sebagai bahan pengaktif digunakan LaHutan NH4HC03dengan konsentrasi masing-masing 0,0; 0,5; 1,0; 3,0; 5,0 dan 10,0%. Kualitas a rang aktif batubara yang baik, dihasilkan dari arang aktif yang dibuat pada suhu 800°C dengan konsentrasi NH4HC03 5,0 % yang menghasilkan rendemen sebesar 84,5%, kadar air 5,77%, abu 19,74%, zat terbang 6,60%, karbon terikat 73,66%, daya serap terhadap yodium 424,20 mg/g dan daya serap terhadap benzena sebesar 10,17%. Dilihat dari besamya daya serap terhadap yodium dan kadar abu arang aktif batubara, maka bahan pengaktif NH4HC03 kurang baik untuk digunakan sebagai bahan pengaktif dalam pembuatan arang aktif dari batubara. Namun demikian arang aktif dari batubara ini dapat digunakan untuk menjemihkan air

    ANALISIS KIMIA BEBERAPA JENIS KAYU DARI INDONESIA BAGIAN TIMUR (Chemical analysis of several wood species from East Indonesia)

    Get PDF
    This paper  reported  the  result  of  chemical  analysis  of  nine  wood  species  from  East Indonesia.  The analysis comprise of the determination  of  holocellulose,  cellulose,  lignin,  pentosan,  ash  content,  silica  content  and the solubility  in cold water,  hot water,  one percent  of  sodium  hydroxide and alcohol  benzene extractives.  These analysis  were conducted to determine their basic characteristics and ultimate uses of the wood.   The result showed that holocellulose  content ranges from  66,91 - 75,29 %, cellulose from  43,50- 54,72 %, lignin from  24,04 - 33,09  %, pentosanfrom   14,34 - 18,95  %, ash content from  0,38  - 2,13  %, silica content from  0,12 -1,91  %, The solubility in cold water rangesfrom 2, 71  -  8,42  %, hot water from  2,87 - 8,92  %,  in NaOH 1  % from  12,34  - 26,65   %  and in alcohol benzena (1:2) from  2,42-11,86  %.   Based on chemical analysis,  especially  the  cellulose content the 9 wood species from  East Indonesian are suitable as raw material for pulp and paper industry. Keywords:   IBT, Chemical Component

    Sifat Papan Partikel Daur Ulang Rendah Emisi Formaldehida

    Get PDF
    Emisi formaldehida dan sifat fisis-mekanis dari papan partikel yang direkat dengan urea formaldehida (UF) dapat mengganggu kesehatan, terutama jika digunakan di dalam ruangan dengan ventilasi terbatas. Untuk mengurangi emisi formaldehida, dapat digunakan suatu adsorben ke dalam perekatnya. Dalam tulisan ini diuraikan pengaruh penggunaan arang aktif dalam campuran perekat urea formaldehida terhadap emisi formaldehida dan sifat fisis-mekanis papan partikel daur ulang serta aspek ekonominya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian arang aktif mempengaruhi emisi formaldehida dan sifat fisis-mekanis papan partikel. Aplikasi arang aktif sebanyak 3% pada perekat urea formaldehida mampu mengurangi emisi formaldehida dan meningkatkan sifat fisis-mekanis papan partikel serta memenuhi persyaratan standar Indonesia dan Jepang, dan layak secara finansial

    Pembuatan Arang Aktif dari Batubara

    Full text link
    Dalam tulisan ini dikemukakan hasil penelitian tentang pembuatan arang aktif dari batubara dengan cara aktivasi uap kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu aktivasi dan konsentrasi bahan pengaktif terhadap hasil dan kualitas arang aktif Proses pembuatan arang aktif dilakukan dalam retor ba}a tahan karat yang dilengkapi dengan pemanas listrik pada suhu 700°C, 800°C, 900°C dan sebagai bahan pengaktif digunakan LaHutan NH4HC03dengan konsentrasi masing-masing 0,0; 0,5; 1,0; 3,0; 5,0 dan 10,0%.Kualitas a rang aktif batubara yang baik, dihasilkan dari arang aktif yang dibuat pada suhu 800°C dengan konsentrasi NH4HC03 5,0 % yang menghasilkan rendemen sebesar 84,5%, kadar air 5,77%, abu 19,74%, zat terbang 6,60%, karbon terikat 73,66%, daya serap terhadap yodium 424,20 mg/g dan daya serap terhadap benzena sebesar 10,17%. Dilihat dari besamya daya serap terhadap yodium dan kadar abu arang aktif batubara, maka bahan pengaktif NH4HC03 kurang baik untuk digunakan sebagai bahan pengaktif dalam pembuatan arang aktif dari batubara. Namun demikian arang aktif dari batubara ini dapat digunakan untuk menjemihkan air

    Pembuatan Arang Aktif Dari Serbuk Gergajian Sengon (Paraserianthes Falcataria) Dengan Cara Kimia

    Full text link
    Experimental study on Sengon (Paraserianthes falcataria) sawdust to produce activated charcoal for water traetment is reported in this paper. The purpose of this research is to study the effect of raw material and chemical on activated charcoal yield and quality. The result showed that the yield of activated charcoal range from 17,75 - 79,90 %, moisture content from 0,20- 8,85 %, ash content from 1,33 - 23,71 %, volatile matter from 1,14 - 7,22 % , fixed carbon from 72,01 - 86,88 % , adsorptive capacity of benzene from 3 ,04 - 15,85 %, sulphuric acid from 2,45 - 45,66 % and adsorptive capacity of iodine from 374,1 - 601,1 mg/g. Based on adsorptive capacity of iodine, good quality of activated charcoal was produced from Sengon sawdust soaked with Na2C03, this criteria has met commercial standard requirement of the American Water Works Assosiation.The quality of water after treatment with activated charcoal shows that the Fe3 + content range from 0,00 - 0,06 mg/l, Na+ from 42,92 - 81,41 mg/g, Mg2+ from 7,57 - 8,92 mg/l, Mn2+ from 0,00- 0,014 mg/l, Zn2+ from 0,00 - 0,011 mg/g, Ca2+ from 22,85 - 27,75 mg/l, NH4+ from 0,057 - 0,082 mg/l, Ct- from 22,91 - 28,93 mg/l, PO34 from 0,20 - 0,43 mg/l and SO24 .from 2,29- 4,98 mg/l
    corecore