69 research outputs found
Seri pengenalan budaya nusantara: negeri Anggrek Putri Donggala
Penduduk Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Mereka hidup tersebar di berbagai daerah di seluruh wilayah Nusantara. Setiap suku bangsa mempunyai kebudayaan sendiri. Kebudayaan suku bangsa ini merupakan warisan budaya bangsa yang perlu diperkenal kan kepada anak-anak. Sehubungan dengan itu , penulis ingin memperkenalkan satu di antara keanekaragaman budaya bangsa kita, yaitu kebudayaan dari daerah Sulawesi Tengah. Penduduk asli daerah ini terdiri dari lima belas suku bangsa , di antaranya adalah suku Banggai, Saluan, Balantak, Tomini, Lanje, Balaesang , Dampelas, Pamona,
Mori, Bungku , Lore , Buol, Toli-Toli, Kulawi, dan Kaili. Namun demikian, kami hanya akan memperkenalkan satu suku bangsa saja , yaitu orang Kaili. Melalui seri bacaan ini, diharap kan anak-anak dapat mengenal dan memahami kebudayaan bangsanya
Budaya masyarakat di lingkungan kawasan industri: kasus industri rotan di Desa Tegalwangi Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat
Titik berat pembangunan lima tahun keenam yang kini sedang berlangsung diletakkan pada bidang ekonomi. Pembangunan industri diarahkan pada peningkatan kemajuan dan kemandirian perekonomian nasional serta kesejahteraan rakyat(GBHN). Satu di antara pembangunan bidang industri tersebut adalah pengembangan industri kecil dan menengah termasuk industri kerajinan. Pengembangan industri kerajinan perlu lebih didorong dan dibina menjadi usaha yang mampu mandiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kehadiran kegiatan industri kerajinan seperti di Desa Tegalwangi merupakan· pemasukan pengetahuan dan teknologi baru bagi masyarakat setempat. Perkembangan industri kerajinan di desa Tegalwangi, akan memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Pada gilirannya, keberadaan industri kerajinan di lingkungan permukiman Tegalwangi akan menimbulkan perubahan dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat setempat dan sekitarnya
Arti-makna tokoh pewayangan Mahabrata dalam pembentukan dan pembinaan watak (seri III)
Dalam sejarah perjuangan kaum wanita di Indonesia, kita
mengenal adanya sederetan tokoh-tokoh seperti R.A. Kartini, Dewi Sartika dan Rasuna Said. Mereka telah memperjuangkan hak-hak kaum wanita untuk memperoleh pendidikan yang setara dengan kaum pria. Di samping itu, kita juga mengenal tokoh-tokoh wanita yang ikut berjuang untuk merebut kemerdekaan seperti Cuk Nyak Dien, dan Yolanda Maramis. Perjuangan tersebut memacu timbulnya berbagai usaha untuk memperjuangkan hak-hak kaum wanita untuk ikut berkiprah di berbagai bidang kehidupan
Strategi menciptakan pembauran dalam masyarakat multietnik di Gresik Jawa Timur
Buku ini membahas mengenai strategi menciptakan pembauran dalam masyarakat multietnik di gresik jawa timur yang meliputi batas-batas kultural etnis, ruang publik dan komunikasi antar etnis dan simbol komunikasi antar etni
Arti makna tokoh pewayangan mahabharata dalam pembentukan dan pembinaan watak seri III
Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Pusat telah melakukan pengkajian naskah-naskah lama di antaranya Arti Malena Tokoh Pewayangan Mahabharata dalam Pembentukan dan Pembinaan Watak Seri III. Nilai-nilai yang terkandung dalam naskah atau dokumen tertulis melalui semua aspek kehidupan budaya bangsa mencakup bidang-bidang filsafat, agama, kepemimpinan, ·ajaran. dan hal lain yang menyangkut kebutuhan hidup. Karena itu menggali, meneliti, dan menelusuri karya sastra dalam naskah-naskah kuno di berbagai daerah di Indonesia pada hakekatnya sangat diperlukan dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
Pandangan generasi muda terhadap upacara perkawinan adat di kota Surabaya
Bangsa Indonesia adalah masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai kelompok sukubangsa. Kemajemukan ini tampaknya telah disadari benar oleh para pendiri negara Republik Indonesia. Hal ini tersimpul dalam pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945, yang bunyinya "bahwa untuk membina kesatuan dan persatuan bangsa yang terwujud sebagai peleburan suku-sukubangsa dan daerah yang majemuk tersebut, maka dalam pembangunan nasional pemerintah perlu memajukan kebudayaan nasional yang keberadaannya dapat berfungsi sebagai kerangka acuan dalam membina kehidupan berbangsa dan benegara"
Pengetahuan, sikap, kepercayaan dan perilaku budaya tradisional pada generasi muda di Kota Surabaya
Penelitian tentang Pengetahuan, Sikap, Kepercayaan, dan Perilaku Budaya Tradisional ini pada dasamya merupakan bagian atau suatu langkah dari program kampanye dalam menanggulangi benturanbenturan budaya yang akan memperlemah jati diri bangsa, khususnya di kalangan generasi muda
Karakter tokoh pewayangan Mahabrata Seri II
Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Pusat telah melakukan pengkajian naskah-naskah lama, di antaranya Karakter Tokoh Pewayangan Mahabrata II. Nilai-nilai yang terkandung dalam naskah atau dokumen tertulis meliputi semua aspek kehidupan budaya bangsa mencakup bidangbidang filsafat, agama, kepemimpinan, ajaran, dan hal lain yang menyangkut kebutuhan hidup . Karena itu, menggali, meneliti, dan menelusuri karya sastra dalam naskah-naskah kuno di berbagai daerah
di Indonesia pada hakekatnya sangat diperlukan dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
Budaya masyarakat perbatasan (Studi Interaksi Antaretnik Di Kelurahan Gadang Kecamatan Banjar Timur Kotamadya Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan)
Kemajuan masyarakat Indonesia yang antara lain ditandai
oleh keaneragaman suku bangsa dengan berbagai budayanya
merupakan kekayaan nasional yang perlu mendapat perhatian
khusus. Kekayaan ini mencakup wujud-wujud kebudayaan yang
didukung oleh masyarakatnya. Setiap suku bangsa memiliki nilai nilai budaya khas yang membedakan jati diri mereka dari suku bangsa lain. Perbedaan ini akan nyata dalam gagasan-gagasan dengan hasil karya yang akhirnya dituangkan lewat interaksi antarindividu dan antar kelompok.
Berangkat dari kondisi, Bagian Proyek Pengkajian dan
Pembinaan Kebudayaan Masa Kini berusaha menemukenali,
mengkaji, dan menjelaskan berbagai gejala sosial, serta
perkembangan kebudayaan. seiring kemajuan dan peningkatan
pembangunan. Hal ini tidak bisa diabaikan sebab segala tindakan pembangunan tentu akan memunculkan berbagai tanggapan masyarakat sekitarnya. Upaya untuk memahami berbagai gejala sosial sebagai akibat adanya pembangunan perlu dilakukan, apalagi yang menyebabkan terganggunya persatuan dan kesatuan bangsa
Proses dan strategi adaptasi warga masyarakat transmigran di desa Makarti Jaya, Sumatera Selatan
Setiap suku bangsa memiliki nilai-nilai budaya yang khas, yang membedakan jati diri mereka daripada suku bangsa lain. Perbedaan ini akan nyata dalam gagasan-gagasan dan
hasil-hasil karya yang akhirnya dituangkan lewat interaksi antar individu, antarkelompok, dengan alam raya di sekitarnya. Berangkat dari kondisi di atas Proyek Penelitian, Pengkajian, dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya menggali nilai-nilai budaya dari setiap suku bangsa/daerah. Penggalian ini mencakup aspek-aspek kebudayaan daerah dengan tujuan memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila guna tercapainya ketahanan nasional di bidang sosial budaya. Untuk melestarikan nilai-nilai budaya dilakukan penerbitan hasil-hasil penelitian yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat umum. Pencetakan naskah yang berjudul Proses dan Strategi Adaptasi Warga Masyarakat Transmigran di Desa Makarti Jaya Sumatera Selatan, adalah usaha untuk mencapai tujuanyang dimaksud
- …