1 research outputs found

    Optimasi Lama Perendaman, KOH Konsentrasi KOH dan Konsentrasi KCl Terhadap Karakteristik Karaginan Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii) Asal Buton, Sulawesi Tenggara

    No full text
    Indonesia adalah negara yang menghasilkan rumput laut, salah satu jenis rumput laut yang memiliki potensi besar adalah rumput laut merah (Eucheuma cottonii), yang kini dikenal sebagai Kappaphycus alvarezii karena karaginan yang dihasilkannya termasuk dalam fraksi kappa-karaginan. Budidaya rumput laut di Indonesia umumnya menggunakan genus Eucheuma dan salah satu daerah potensial untuk budidaya E. cottonii adalah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara dengan volume produksi yang dihasilkan mencapai 4.291 ton di tahun 2016 menurut Asimu dan Dwi, (2018). K. alvarezii merupakan penghasil karaginan berjenis kappa yang dibuat dengan proses ekstraksi. Proses ekstraksi karaginan dari rumput laut K. alvarezii diawali dengan penimbangan rumput laut kering, perendaman dengan KOH, pencucian, hydroextraction, penyaringan filtrat, presipitasi dengan KCl, pengeringan dan penepungan. Upaya optimasi produksi karaginan di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara telah dilakukan oleh Afandi et al. (2015), menyatakan bahwa penggunaan konsentrasi KOH 8% dan KCl 0,16% memperoleh nilai rendemen 3,04% dengan lama waktu perendaman 2 jam. Nilai kekuatan gel yang diperoleh sebesar 16,20 g/cm2. Namun belum ditemukan adanya upaya optimasi produksi karaginan yang spesifik berasal dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimasi konsentrasi KOH, lama waktu ekstraksi perendaman KOH dan konsentrasi KCl pada proses produksi, terhadap karakteristik karaginan K. alvarezii asal Buton, Sulawesi Tenggara. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2022 sampai April 2023 yang bertempat di Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perairan Divisi Perekayasaan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Biomassa, Fakultas Teknologi Pertanian dan Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Universitas Brawiaya. Metode penelitian yaitu metode eksperimen. Terbagi menjadi dua tahapan penelitian yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menemukan titik tengah dari 3 variabel bebas yaitu lama waktu perendaman KOH, konsentrasi KOH dan konsentrasi KCl. Penelitian utama dilakukan untuk mengoptimasi formulasi karaginan menggunakan aplikasi Design Expert v 13, metode respon surface method (RSM), Box-behnken Design dengan kombinasi faktor dari variabel bebas dan variabel respon terdiri dari rendemen (Y1), kadar air (Y2), kadar abu (Y3), kadar abu tidak larut asam (Y4), kadar sulfat (Y5), viskositas (Y6), kekuatan gel (Y7), dan derajat putih (Y8). Dilanjutkan dengan pengujian FTIR-ATR untuk memvalidasi gugus kappa karaginan. Data penelitian setiap respon dianalisis menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel respon yang dilakukan.Hasil penelitian pendahuluan diperoleh titik tengah untuk lama waktu perendaman KOH 1,5 jam, konsentrasi KOH 6% dan konsentrasi KCl 2%. Dari kombinasi tesebut didapatkan nilai viskositas sebesar 8,42 cP. Nilai viskositas tersebut telah memenuhi standar mutu karaginan yang telah ditetapkan oleh SNI yaitu > 5 cP. Hasil penelitian utama dilakukan penentuan batas atas dan batas bawah dari nilai titik tengah. Didapatkan 17 formula karaginan yang telah disarankan oleh program Design Expert v 13. Nilai respon respon rendemen (A1) yang dihasilkan berkisar antara 10-17%. %. Nilai kadar air (A2) berkisar 2,03 -6,03%. Nilai kadar abu (A3) berkisar 36-48%. Nilai kadar abu tak larut asam (A4) berkisar 0,11-0,51%. Nilai kadar sulfat (A5) berkisar 2,07-4,39%. Nilai viskositas (A6) berkisar antara 15-46 cP. Nilai kekuatan gel (A7) berkisar antara 507-2242 g/cm2. Nilai derajat warna (A8) berkisar antara 75-85. Selanjutnya dilakukan tahap optimasi dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria maximize untuk respon rendemen, viskositas, kekuatan gel dan derajat putih. Kriteria minimize untuk respon kadar air, kaadar abu tidak larut asam dan kadar sulfat. Kriteria in range hanya untuk respon kadar abu. Diperoleh solusi rekomendasi Design Expert v 13 dengan nilai desirabilitas 0,726. Kombinasi dari lama waktu perendaman KOH, konsentrasi KOH dan konsentrasi KCl memberikan pengaruh nyata terhadap respon kadar abu dan kekuatan gel, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap respon rendemen, kadar air, kadar abu tidak larut asam, kadar sulfat, viskositas dan derajat warna. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya optimasi produksi karaginan dari K. alvarezii asal Buton, Sulawesi Tenggara belum sepenuhnya tercapai
    corecore