9,112 research outputs found

    TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK DUKUN BAYI TERLATIH DALA CARA MEMOTONG DAN MERAWAT TALIPUSAT BAYI DIKECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

    Get PDF
    Sebagian besar penduduk di kecamatan Karangtengah masih memanfaatkan dukun bayi khususnya yang terlatih dalam pertolongan persalinan. Program KIA memberikan perhatian besar terhadap keberadaan dukun bayi untuk dibina sesuai dengan prinsip kesehatan. Sehingga faktor resiko terhadap timbulnya masalah kesehatan pada ibu dan bayi dapat ditekan sekecil mungkin. Pembinaan dukun bayi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan mereka terutama dalam pertolongan persalinan. Penelitian ini menyangkut aspek pengetahuan, sikap dan praktek dukun bayi terlatih, khususnya dalam cara memotong dan merawat talu pusat bayi serta mengetahui beeberapa karakteristik dari dukun bayi terlatih tersebut. Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode survay dan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini diperoleh 71 responden sbb: Umur responden sebagian besar pada kelompok usia dewasa tus (46-64 tahun) yaitu 47,89%. Pendidikan responden sebagian besar (32,39%) tamat SD namun ada 25,35% responden yang tergolong tak pernah sekolah dan buta huruf. Sebagian besar responden 39,44% mempunyai penghasilan antara Rp 15.000 - Rp 44.000, Responden terbanyak 43,66% telah menjadi dukun bayi terlatih lebih dari 10 th. Frekuensi kursus pada waktu menjelang ujian 100%responden mengikuti kursus setiap minggu 1 kali. Jumlah responden yang sering mendapat bimbingan menunjukkan angka tertingga 63,38%. Frekuensi kunjungan responden ke puskesmas sebagian besar (60,56%) responden sering datang kepuskesmas. Jarak rumah responden ke puskesmas sebagian besar 50,70% bertempat tinggal lebih dari 2 km dari puskesmas. Tingkat pengetahuan responden dalam memotong dan merawat talipusat sebagian besar tergolong baik(50,70%). Sikap responden terhadap cara memotong dan merawat talipusat sebagian besar (71,83%) termasuk kategori agak setuju. Cara memotong dan merawt talipusar sebagian besar (61,97%) termasuk kategori sedang. Kelengkapan alat-alat dukun Kit sebagian besar responden 57,75% termasuk lengkap. ada kaitan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap responden terhadap cara memotong dan merawat talipusat bayi. ada kaitan yang sangat signifikan pula antara sikap tersebut dengan peraktek responden dalamcara memotong dan merawat bayi begitu juga antar atingkat pengetahuan dengan praktek ada kaitan yang sangat signifikan. dari data-data tersebut diatas kususnya mengenai pengetahuan, sikap dan praktek responden dalam cara memotong dan merawat talipusat bayi perlu mendapat perhatian dan bimbingan yang berkesinambungan. Kata Kunci: PRAKTEK DUKUN BAY

    Tracing Food Education for Sustainable Development in iPOPY countries. Recommendations for learning about sustainability and organic food within educational contexts.

    Get PDF
    Food Education for Sustainable Development (FESD) is evolving into a topical entity included in education in European countries due to the growing focus on environmental and health problems, which cause a ‘sustainability deficit’ within the food system. This paper presents qualitative and exploratory research results from iPOPY project, carried out in Denmark, Finland, Italy and Norway regarding FESD and organic food in public food service for young people. The national core curricula in the studied countries seem to allow FESD although it is addressed in school contexts in varying ways through different school subjects; to some extent, the implementation depends on teachers’ other school activities and school food culture. There are teachers who engage in innovative FESD with students, creating new connections between conceptual, practical and experiential education by networking with other teachers and food system actors. Results suggest that pupils and students would achieve more profound learning outcomes if a whole school approach with integrative and coherent educational strategies would be applied and school food culture would be considered from the point of view of SD. The school caterers seem not to be too much involved in FESD but their and their organization’s roles are becoming more important. For successful learning about sustainability and organic food among young people, teachers, caterers, students and school administration have to be included in the process
    • …
    corecore