151 research outputs found
Penerapan Flipped Classroom Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Meningkatkan Self Regulated Learning Belajar Siswa MD Matholiul Huda Kaliwedi Lor
Pembelajaran yang berorientasi pada siswa sering terhalangi dengan alokasi waktu pembelajaran yang diberikan, namun tujuan dalam struktur pembelajaran bahasa Arab tetap harus diselesaikan. Hal ini membuat guru sebagai pendidik memikirkan metode pengajaran yang sesuai. Metode pembelajaran yang digunakan pendidik sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar pembelajar. Pembelajar akan merasa bosan dengan metode yang tidak bervariasi atau terus menerus hanya metode tertentu yang digunakan. Kondisi ini dapat menurunkan self-regulated learning belajarnya. Salah satu metode pengajaran yang dapat digunakan adalah flipped classroom, dimana pembelajaran dalam menggali dan memahami pengajaran dilakukan di luar kelas dan kegiata interaktif dilakukan di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan flipped classroom dalam meningkatkan self-regulated learning siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di MD Matholiul Huda Kaliwedi Lor
Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Usia Dini Ditinjau dari Perspektif Psikolinguistik
Peran seorang guru dalam pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini sangatlah penting. Karena bahasa Arab merupakan bahasa asing. Dalam hal ini sebagai seorang guru haruslah ia memahami segala metode dan aspek yang mendukung untuk pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini. Terutama dalam hal perspektif psikolinguistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami apa saja yang diperlukan oleh seorang guru untuk memfasilitasi peserta didik. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang ditunjang dengan hasil penelusuran melalui Google Scholar dan Journal yang didapat. Hasil penelitian yang didapat adalah ada 6 keterampilan dasar berbahasa yang harus diperhatikan yaitu: (1) Berbicara, (2) Menyimak, (3) Pramembaca, (4) Pramenulis, (5) Membaca, (6) Menulis. Selain itu kemampuan beradaptasi peserta didik juga mempengaruhi pemerolehan bahasa anak, dan ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: (1) orangtua dan keluarga, (2) lingkungan baik tempat tinggal maupun pendidikan, dan (3) kemampuan idividu si anak
Pengaruh Quarter Life Crisis Terhadap Proses Pembelajaran Remaja Fase Peralihan
Quarter life crisis atau dalam bahasa indonesia adalah krisis seperempat abad, merupakan istilah psikologi, yaitu keadaan atau emosi seseorang yang umumnya terjadi pada rentang usia 20-30 tahun yang mana mereka mengalami perasaan seperti tidak memiliki kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, rasa khawatir terhadap masa depan, bingung dalam menentukan tujuan hidup, dan memiliki perasaan gagal dalam menggapai cita cita yang diinginkan. Usia ini merupakan usia peralihan dari remaja menuju dewasa, akan banyak perubahan yang terjadi, jika pada fase pubertas seseorang cenderung memiliki perubahan dalam fisik nya, begitupun dengan fase ini memiliki perubahan dalam hal pola pikir, emosi, dan juga perilaku seseorang. Tidak sedikit para pelajar/mahasiswa yang mengalami fase ini, tidak menutup kemungkinan mahasiswa di usia 20 tahun atau semester akhir merasakan fase quarter life crisis. Banyak dari mahasiswa yang masih bingung untuk menentukan tujuannya setelah lulus dari perkuliahan, merasa telah mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan passion nya, dan juga mungkin karena permasalahan yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh quarter life crisis terhadap proses belajar remaja di usia 20 an juga dapat mempermudah masyarakat yang ingin mencari tau informasi mengenai quarter life crisis baik itu untuk memahami dirinya sendiri ataupun untuk memahami orang lain. Penelitian ini menggunakan metode kajian literature
Identifikasi Gaya Belajar (Visual, Auditorial Dan Kinestetik) Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris Kelas 3F IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Gaya belajar pada mahasiswa dinilai sangat penting untuk proses pembelajaran dan hasil belajar, disamping itu juga juga dosen memiliki peran penting dalam menerapkan proses belajar pada mahasiswa yang telah disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa. Dari penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis gaya belajar dan hasilnya pada mahasiswa program studi bahasa inggris kelas F IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Pada penelitian kali ini disebut dengan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan angket/kuesioner kepada mahasiswa prodi bahasa inggris kelas F, yang mana kuesioner tersebut berisikan beberapa pernyataan yang telah disesuaikan dengan teori gaya belajar, yaitu visual, kinestetik dan auditorial. Pada penelitian ini terdapat 28 mahasiswa yang mengisi kuesioner dan didapatkan hasil bahwa dari 28 mahasiswa tersebut, 16 diantaranya memiliki gaya gaya belajar visual, 3 diantaranya mempunyai gaya belajar auditorial, dan 19 mahasiswa mempunyai gaya belajar kinestetik, selain itu juga ada beberapa mahasiswa memiliki lebih dari satu gaya belajar/gaya belajar campuran. Dapat dilihat bahwa gaya belajar visual mendominasi disbanding gaya belajar yang lainnya. Karena pada dasarnya, mahasiswa memiliki karakteristik cara dalam menerima informasi lebih dari satu, namun tetap hanya satu cara saja yang akan lebih menonjol pada setiap mahasiswa. Berdasarkan hasil tersebut menyatakan bahwa cara belajar yang dimiliki setiap mahasiswa atau setiap individu tentunya akan sangat berbeda beda
- …