12 research outputs found

    Asian Religions as Resources for Changing Mindsets

    Get PDF
    This paper argues that Asian religious traditions provide us with resources for alternative ethics and methodologies of resisting capitalist excesses and social-cultural intolerances towards more convivial and viable human futures. It draws inspiration from two major developments. First, the works of Prasenjit Duara (2015) and Joel S. Kahn (2015) that posit Asian religious traditions as resources for generating alternative ethics as well as contemplative and embodied ways of knowing that direct self and collective capacities to overcome environmental sustainability and social-cultural incompatibilities. Second, everyday politics of resisting religious bigotries in contemporary Malaysia that turn to spiritual traditions for mindful ways of minimizing, bridging or transcending irreducible ethno-religious differences

    Cultural Hybridity in Southeast Asia: Locating What’s Local and Specific as also Comparative and Global

    No full text
    Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan yang melakukan kajian ulang tentang hubungan-hubungan antara pusat dan periferi, memunculkan pandangan baru yang melihat hubungan keduanya sebagai hubungan yang saling terkait dan tergantung. Pandangan yang mematahkan pemikiran tentang hubungan keduanya sebagai hubungan bersifat hirarkis dan satu arah itu memungkinkan berkembangnya konseptualisasi global dan lokal sebagai proses yang berkelanjutan, tanpa mengutamakan yang satu di atas yang lain. Perkembangan ini memiliki implikasi yang signifikan pada studi tentang masyarakat-masyarakat nonbarat, karena pemikiran-pemikiran itu membuka ruang teoretis yang mengakui nonbarat sebagai pencipta teori dan pengetahuan, daripada hanya sebagai perangkat-perangkat respons terhadap bentuk-bentuk universal. Dalam usaha untuk bertumpu pada orientasi itu, berbagai penelitian masa kini pada masyarakat dan kebudayaan di Asia Tenggara telah mengemukakan perlunya meninggalkan perspektif berorientasi barat dan kapitalisme. Sebaliknya, fokus perhatian ditujukan pada hal-hal khusus tentang ekonomi, kebudayaan, dan kebutuhan-kebutuhan nasional yang menjadi prioritas masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Berkembang minat perhatian yang semakin besar pada sejarah lokal, kebudayaan, dan struktur-struktur sosial, serta kaitannya dengan kekuatan-kekuatan nasional dan global. Kajian ini bertujuan untuk memahami pandangan yang berbeda tentang rasionalitas dan kapitalisme dalam upaya mereproduksi, menerjemahkan, dan mengubah bentuk-bentuk barat/eksternal. Tulisan ini mendiskusikan debat yang muncul dari pendekatan-pendekatan baru tersebut untuk mengkaji ulang lokal dan global sebagai kategori-kategori yang simultan dan saling terkait, yang menjadikan apa yang lokal dan spesifik itu juga sebagai yang global dan komparatif

    Malaysia. Reinventing Malaysia: Reflections on its past and future

    No full text
    corecore