31 research outputs found

    RESIKO ERGONOMI DENGAN GEJALA MSDs PADA KARYAWAN PABRIK MIDPER

    Get PDF
    MSDs merupakan salah satu resiko dari aktifitas menjahit pada pekerja produksi garmen, sepatu, tas, dan jok mobil. Keluhan MSDs dipengaruhi oleh faktor manusia seperti usia, kebiasaan olahraga dan masa kerja. Sedangkan faktor pekerja seperti postur pekerja dan durasi kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan resiko ergonomi dengan gejala MSDs pada karyawan Pabrik Midper di kabupaten Bogor Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian ini sebanyak 50 dengan sampel yang sama yaitu 50 responden dengan teknik sample jenuh (dimana seluruh jumlah populasi dijadikan sampel penelitian dikarenakan jumlah populasi berjumlah kurang dari 100 responden). Alat yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan kuesioner REBA pada postur kerja. Cara analisis data penelitian ini menggunakan perangkat lunak aplikasi Statistik (SPSS 23) dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia (p-value=0,00), masa kerja (p- value=0,00), durasi kerja (p-value=0,00), kebiasaan olahraga (p-value=0,00), postur tubuh (p-value=0,00), kebiasaan merokok (p-value=0,00) dengan gejala MSDs pada karyawan karena oleh berbagai sebab yang menyebabkan otot – otot yang berperan dalam mempertahankan keseimbangan seluruh tubuh. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin tua usia, masa kerja, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok serta durasi kerja tinggi maka peluang terhadap keluhan nyeri punggung bawah semakin tinggi, Disarankan agar pekerja memanfaatkan waktu istirahat seoptimal mungkin dan melakukan peregangan otot dengan tujuan agar sirkulasi darah tetap lancar

    KESELAMATAN LALU LINTAS PADA PENGEMUDI KEGIATAN PENGANGKUTAN BATU MELALUI COMPLIANCE AUDIT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI PT BATU ALAM PERSADA KECAMATAN RUMPIN KABUPATEN BOGOR 2019

    Get PDF
    Keselamatan Lalu Lintas merupakan hak bagi setiap manusia, karena pada hakikatnya keselamatan lalu lintas menghindari resiko seseorang mengalami kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui audit kepatuhan dalam berlalu lintas di PT Batu Alam Persada Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode wawancara. Pengambilan sampel ini sebanyak 100 pengemudi. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan lembar checklis. Hasil penelitian ini menggambarkan pengemudi pada kesesuaian syarat administrasi sebnyak 60 persen, kesesuaian perlengkapan 24 persen dan kesesuaian perilaku pengemudi 34 persen. Karena kekurangan ini muncul dari pengemudi itu sendiri yang tidak memperhatikan keselamatan. Penelitian ini menyarankan kepada manajemen PT Batu Alam Persada melakukan pengkajian dan mempromosikan tentang keselamatan berlalu lintas kepada pengemudinya dan pengemudi lebih peduli terhadap keselamatanny

    ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM TANGGAP DARUTAT DI SEKOLAH AT TAUFIQ KOTA BOGOR TAHUN 2019

    Get PDF
    Disadari sistem tanggap darurat di sekolah merupakan sesuatu yang penting sebagai upaya mengurangi risiko bencana. Penelitian dengan judul “Analisis Kebutuhan Sistem Tanggap Darurat di Sekolah At Taufiq Kota Bogor Tahun 2019” bertujuan untuk menganalisis kebutuhan organisasi, prosedur, dan alat atau sarana dan prasarana sistem tanggap darurat di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan membandingkan data yang ada di lapangan dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 48 Pasal 14 Tahun 2016, Emergency Action Plan/ Rencana Tindakan Darurat (CDC 2001), dan Emergency Response Plan/ Rencana Tanggap Darurat (OSHA 2004). Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan inti dan informan kunci, dilengkapi dengan pengisian kuesioner sebagai penunjang data wawancara yang bersifat kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah belum terbentuknya struktur organisasi dan program kerja tanggap darurat, namun memiliki SDM untuk mengelola organisasi tersebut. Adanya beberapa prosedur yang telah dilaksanakan meskipun belum sesuai dengan peraturan. Adanya beberapa alat atau sarana dan prasarana, namun perlu peningkatan dalam upaya perawatan. Kesimpulan dan saran yaitu sekolah At Taufiq membutuhkan pembentukan struktur organisasi dan program kerja sistem tanggap darurat, dibutuhkan adanya perapihan administrasi prosedur yang sudah berjalan, serta perlunya meningkatkan pemeliharaan dan menyediakan alat atau sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan dalam sistem tanggap darurat

    HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME PADA KARYAWAN DI GEDUNG PERKANTORAN X KOTA BOGOR TAHUN 2019

    Get PDF
    Polusi Udara Dalam Ruangan Berada Di Urutan Ketiga Faktor Lingkungan Yang Beresiko Terhadap Kesehatan Manusia, Kualitas Udara Dalam Ruangan 2-5 Kali Lebih Buruk Dibanding Udara Di Luar Ruangan .Tujuan Penelitian Mengetahui Faktor Risiko Sick Building Syndrome Pada karyawan Perkantoran PT X kota Bogor Antara Lingkungan Kerja, Faktor Individu dan Faktor Pekerjaan (Suhu, Kelembaban, Pencahayaan,Umur, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok, Riwayat Alergi dan lama Penggunaan Komputer .Penelitian Ini menggunakan Analisis Deskriptif Analitik Dengan Desain Cross Sectional dengan Teknik pengambilan Sampel seluruh Total Sampling populasi dengan Pengambilan sampel dilakukan 74 orang.Data Penelitian yang diperoleh adalah data primer dan sekunder yang dianalisis menggunakan Uji Chi-Square. Hasil Penelitian jumlah karyawan 74 terdapat lebih besar karyawan yang berisiko SBS 71,6 % dibandingkan karyawan tidak berisiko SBS 28,4% .variabel hubungan signifikan adalah Jenis kelamin (p= 0,027), Riwayat Alergi (p =0,000)dan Lama penggunaan komputer ( p= 0,000) sedangkan variabel tidak ada hubungan yang signifikan adalah Suhu (p= 0,078),Kelmbaban (p= 0,078), pencahayaan (p= 0,529), usia (p= 0,876)dan kebiasaan merokok (p= 0,325) disarankan kepada PT X kota Bogor untuk Melakukan Pemeriksaan berkala minimal 1 tahun sekali untuk mengatahui gangguan kesehatan awal sedini mungkin untuk pencegahan dan mengetahui kapasitas kerja dengan menilai kondisi kesehatan waktu tertentu pada karyawan yang telah bekerja dan melakukan Pemeriksaan Khusus untuk penilaian kelayakan lingkungan

    ACCIDENT INVESTIGATION NEEDLE STICK INJURY PADA PETUGAS MEDIS DAN NON-MEDIS DI BMC MAYA PADA HOSPITAL TAHUN 2019

    Get PDF
    Needle stick injury (NSI) merupakan suatu robekan di kulit akibat suatu jarum atau benda tajam lainnya seperti pisau bedah, pecahan ampul dan peralatan medis tajam lainnya. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui penyebab dari terjadinya kejadian kecelakaan tertusuk jarum dan benda tajam (needle stick injury) di BMC Mayapada Hospital. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan semi-kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan pekerjaan yang berhubungan dengan NSI, melalui perhitungan rumus slovin didapati sampel sebanyak 100 orang dari jumlah populasi 115 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Metode analisis dengan distribusi frekuensi dan investigasi menggunakan teori loss causation model. Hasil penelitian diketahui 19 kasus, 11 terkena pecahan ampul dan 8 tertusuk jarum. Penyebab lansung yaitu tidak memperhatikan tanda ampul, mematahkan ampul dengan bantalan kertas, mematahkan ampul dengan berdiri, mematahkan ampul dengan menekan pada meja, melakukan recapping dengan 2 tangan, membuka spuit dengan tergesa gesa, kondisi ruangan terbatas dan kondisi pencahayaan yang kurang baik. Sedangkan untuk penyebab dasar yaitu ketidakmampuan sampel dalam mengahadapi kasus emergency, tidak memperhatikan label pada ampul, tubuh pada posisi yang tidak benar, kelelahan saat berkerja, pasien yang kurang koperatif, tidak tersedianya gergaji ampul dan tidak adanya fasilitas ruang pengoplosan obat. Untuk lack of control yaitu kurangnya pelatihan klinis dan universal precaution serta lemahnya pengawasan terhadap para staff yang ada dalam pengimplementasian SOP. Kesimpulannya NSI terbanyak diakibakan oleh unsafe act dan faktor personal yaitu 15 kasus (85%). Saran kepada perusahaan melakukan pengawasan dengan optimal dan melaksanakan pelatihan berkala

    FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA

    Get PDF
    Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah penyebab kecelakaan kerja, yang disebabkan oleh perilaku kerja yang tidak aman, kondisi kerja yang tidak aman. Menurut H.W Heinrich tindakan tidak aman merupakan penyumbang terbesar (88%) yang mengakibatkan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tidak aman (unsafe action) pada pekerja di PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi 145 pekerja dengan sampel 60 responden dengan teknik simple random sampling (Pengambilan sampel secara acak sederhana) dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan variabel (usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, persepsi, motivasi, pengawasan, dan ketersediaan APD). Analisis penelitian dengan menggunakan aplikasi SPSS statistik (SPSS 16) dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara usia (p- value= 0,619), Jenis kelamin (p-value= 0,253), Pendidikan terakhir (p-value= 0,275), Masa kerja (p-value= 0,490), Pengetahuan (p-value= 0,212), Persepsi (p-value= 0,616), Motivasi (p-value= 0,490), Pengawasan (p-value= 0,635), Ketersediaan APD (p-value= 0,701) dengan tindakan tidak aman

    HUBUNGAN PENCAHAYAAN DENGAN KELUHAN SUBJEKTIF KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN UNDERGROUND DI PT. ANTAM Tbk, UBPE PONGKOR BOGOR TAHUN 2018

    Get PDF
    Kelelahan kerja merupakan kondisi dimana seseorang sudah tidak mampu lagi melalukan aktivitas kerjanya. Kelelahan keraj dapat terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan kerja yang tidak menunjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pencahayaan serta karakteristik individu (umur, beban kerja dan status gizi) dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian underground di PT.Antam Bogor. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 200 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebesar 67 responden. Pengukuran pencahayaan menggunakan alat lux meter dan pengumpulan data pekerja dilakukan dengan menggunakan kuesioner IFRC. Analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara umur (p-value=0,044) OR sebesar 3,147 dan beban kerja (p-value=0,032) OR sebesar 3,407 dan tidak adanya hubungan antara pencahayaan (p-value=0,937) dan status gizi (p-value=0,601) dengan kelelahan kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan pencahayaan dengan kelelahan kerja. Peneliti ini menyarankan kepada perusahaan untuk memperhatikan kondisi pencahayaan diruangan kerja agar tidak menimbulkan risiko terjadinya kelelahan kerj

    HUBUNGAN PENGETAHUAN PEKERJA DENGAN PERILAKU MENCEGAH PENULARAN COVID-19 DI PT. ARGATAMA MULTI AGUNG KECAMATAN CITEUREUP KABUPATEN BOGOR TAHUN 2021

    Get PDF
    Ditemukannya kasus positif COVID-19 pada klaster perkantoran dan industri/perusahaan harus diwaspadai peningkatannya karena berpotensi memberikan dampak secara luas, untuk itu perlu penerapan protokol kesehatan dengan baik agar mencegah timbulnya kasus COVID-19 pada klaster industri/perusahaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan pekerja dengan perilaku mencegah penularan COVID-19 menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 55 responden menggunakan teknik accidental sampling. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis data univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan secara statistik antara umur pekerja dengan perilaku mencegah penularan COVID-19 dengan p-value= 0,257. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik untuk variabel pengetahuan (p-value=0,003), sikap (p-value=0,005), dan variabel ketersediaan sarana prasarana (p-value=0,011) dengan perilaku mencegah penularan COVID-19 di PT. Argatama Multi Agung. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara umur dengan perilaku mencegah COVID-19 dan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana prasarana dengan perilaku mencegah penularan COVID-19 di PT. Argatama Multi Agung

    HUBUNGAN LAMA PAPARAN RADIASI SINAR LAS DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BENGKEL LAS SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN SAWANGAN BARU DAN PASIR PUTIH KOTA DEPOK TAHUN 2019

    Get PDF
    Latar Belakang: Pekerja las pada sektor informal memiliki risiko terkena keluhan subjektif fotokeratitis karena terpapar radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dihasilkan dari proses pengelasan. Di Indonesia yang membahas mengenai keluhan kelelahan mata pada pekerja bengkel las salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur Najmi (2017) pada pekerja las sektor informal di Kelurahan Cirendeu dan Ciputat yang menyebutkan 20 dari 32 pekerja mengalami keluhan subjektif fotokeratitis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara lama paparan radiasi sinar las dengan kelelahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Keluraharan Sawangan Baru dan Pasir Putih Kota Depok Tahun 2019. Metode: Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebannyak 35 pekerja dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Data pada penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan uji analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan lama paparan (p=0,003), usia (p=0,002), Masa Kerja (p=0,027), dan pemakaian alat pelindung diri (p=0,003). Kesimpulan: dari hasil penelitian terdapat hubungan lama paparan radiasi sinar las dengan kelalahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Kelurahan Sawangan Baru dan Pasir Putih Kota Depok tahun 2019. Kata Kunci: Lama Paparan, Kelelahan Mata, Bengkel La

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONTAK PANAS SECARA LANGSUNG TERHADAP GEJALA DERMATITIS PADA PEKERJA DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY CITEUREUP TAHUN 2019

    Get PDF
    Gejala dermatitis dapat terjadi di lingkungan PT.Elangperdana Tyre Industry pada bagian curing, mixing, calendar, extruding dan finishing karena pada beberapa proses kerja yang memungkinkan para pekerja kontak dengan material panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kontak panas langsung dengan gejala dermatitis pada pekerja di PT.Elangperdana Tyre Industry Citeureup tahun 2019. Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional. Pada penelitian ini variabel dependen dan variabel independen diamati pada waktu yang bersamaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 2212 pekerja bagian produksi di PT.Elangperdana Tyre Industry. Sampel yang diambil dengan teknik sample size dengan responden sebanyak 78 responden.Pengambillan data menggunakan kuesioner serta melakukan pengukuran suhu material panas menggunakan alat fluke thermometer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi square. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara suhu material dengan gejala dermatitis, umur, masa kerja, lama kontak, dan penggunaan alat pelindung diri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah area kerja yang berisiko terkena gejala dermatitis dikarenakan pekerja seringkali kontak dengan material bersuhu tinggi. Namun pada beberapa divisi sudah mengantisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri berlapis akan tetapi menurut peneliti hal ini tidak efektif sebab menambah biaya pengadaan APD
    corecore