2 research outputs found

    PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI PADA BATIK JUMPUTAN UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Indonesia memiliki berbagai macam kekayaan, mulai dari flora, fauna, ilmu pengetahuan dari nenek moyang, seni batik, dan masih banyak lagi.Terdapat berbagai macam pewarna tekstil. Ditinjau dari asalnya, pewarna tekstil terdiri dari pewarna alami dan pewarna buatan atau sintetis. Pewarna alami tekstil merupakan pewarna yang terbuat dari bahan-bahan natural atau dari alam. Sedangkan pewarna sintetis merupakan pewarna yang terbuat dari bahan- bahan kimia yang terpilih. Meskipun pewarna sintetis memiliki banyak keunggulan, namun pewarna sintetis dapat merusak kesehatan dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, dalam pembuatan batik jumputan lebih baik menggunakan pewarna alami agar tidak merusak kesehatan maupun lingkungan. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman dan teknologi, banyak orang sudah mulai melupakan ilmu turun temurun dari nenek moyang yang menggunakan pewarna alami sebagai pewarna tekstil. Maka dari itu, menganjurkan untuk menggunakan pewarna alami dalam pembuatan batik jumputan adalah tujuan dari penilitian ini, terutama agar mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, agar ilmu turun temurun dalam penggunaan pewarna alami tidak pudar dan tetap dijaga keberadaannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi literature dan observasi. Diharapkan penelitian ini dapat berpengaruh bagi pembaca sehingga lebih banyak menggunakan pewarna alam dibandingkan pewarna sinteti

    Prosiding Seminar Nasional Pemajuan Seni Rupa Dan Desain Untuk Membangun Kebudayaan Dan Peradaban Yang Berkepribadian

    No full text
    Perkembangan bidang seni rupa dan desain Indonesia, dapat ditelusuri dari peninggalan purbakala berupa benda-benda yang tebuat dari batu, logam, tanah liat (gerabah dan terakota), manik-manik (asesoris) dan lukisan di gua-gua prasejarah. Setelah berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan di Indonesia, kemudian dikenal aturan-aturan tentang penciptaan karya seni rupa dan desain, serta telah mempercepat lajunya perkembangan seni rupa dan desain pada masa Indonesia klasik. Masuknya pengaruh budaya kolonial, menyebabkan terjadinya perkembangan seni rupa dan desain modern di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, kebudayaan Barat yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan tergiringnya semua kebudayaan di dunia menuju peradaban global. Perkembangan peradaban global dengan budaya kontemporernya, telah menyebabkan sering terjadinya apropriasi dalam penciptaan karya seni, berupa “peminjaman” elemen-elemen karya yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan karya baru. Peminjaman elemen tersebut termasuk citraan atau gambar, bentukan atau gaya dari sejarah seni atau budaya populer, maupun material, serta teknik-teknik dari lingkup bukan seni. Pada era 1980-an, istilah ini juga dimaksudkan sebagai aktivitas mengutip karya dari seniman lain untuk menciptakan sebuah karya baru. Oleh karena itu, agar kearifan lokal budaya Nusantara masih tetap eksis menghadapi tantangan zaman, maka Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Pemajuan Seni Rupa dan Desain untuk Membangun Kebudayaan dan Peradaban yang Berkepribadian”. Di bawah tema besar ini kami menawarkan Sub Tema: 1) Strategi Penciptaan Seni Rupa dan Desain Berkarakter Nasional Berbasis Kebudayaan Lokal; 2) Apropriasi Budaya dan Ekspresi Seni Rupa dan Desain Hari Ini; 3) Hubungan Ekspresi Seni Rupa dan Desain dengan Perilaku Budaya dalam Telaah Wacana Kritis; 4) Melintas Batas Pemajuan Seni Rupa dan Desain Berbasis Teknologi Digital. Pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, yang telah berkenan memberi Sambutan pada Prosiding, sekaligus membuka Seminar dan mengizinkan penggunaan Gedung Citta Kelangen untuk pelaksanaan kegiatan seminar. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang telah memfasilitasi kegiatan Panitia Pelaksana Seminar Nasional ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Drs. Yasraf A. Piliang, M.A dan Bapak Dr. Drs. Djuli Djatiprambudi, M.Sn, yang telah berkenan sebagai Pembicara Utama Seminar. Kepada semua pemakalah dan peserta seminar, kami juga mengucapkan banyak terimakasih karena telah berperanserta dalam seminar ini. Tak terkecuali, kepada seluruh panitia pelaksana seminar dan semua pihak yang telah membantu terselengaranya seminar ini, kami ucapkan banyak terimakasih. Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, kami memohon maaf. Selamat berseminar. Denpasar, 4 September 2018 Ketua Panitia Dr. Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn NIP. 19630705199010100
    corecore