2 research outputs found

    Pengaruh Imbangan Energi Protein Ransum Dan Tingkat Kepadatan Dalam Kandang Terhadap Performan Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica) Periode Pertumbuhan

    Full text link
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbangan energi proteinransum dan tingkat kepadatan dalam kandang terhadap performan puyuh(Coturnix coturnix japonica) periode pertumbuhan (grower). Puyuh yangdigunakan sebanyak 216 ekor puyuh betina berumur 21 hari, dipelihara selama 5minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 3dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama terdiri atas tiga taraf imbanganenergi protein yaitu 108 (2600 kkal/kg-24 %), 119 (2850 kkal/kg-24 %) dan 129(3100 kkal/kg-24 %), serta faktor kedua adalah tingkat kepadatan dalamkandang yaitu 6, 8 , 10 ekor per 1200 cm2. Peubah yang diamati meliputikonsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara imbangan energiprotein ransum dengan tingkat kepadatan puyuh dalam kandang terhadappeubah yang diamati, namun ransum dengan imbangan energi protein ransum2850 kkal/kg : 24 % serta kepadatan puyuh dalam kandang 10 ekor per 1200cm2 menghasilkan performan yang optimal pada puyuh periode pertumbuhan

    Produktivitas Ayam Buras Hasil Seleksi Berdasarkan Pengetahuan Lokal Peternak

    Full text link
    Penggalian potensi ayam buras (kampung) menjadi semakin penting pada kondisikrisis ekonomi seperti sekarang. Hal tersebut menyebabkan kita perlu menengokpotensi yang secara sosial diterima, secara ekonomi terjangkau dan secarateknologis mulai dikembangkan dan mudah diterapkan. Namun di pihak laintingkat produktivitasnya masih rendah karena sistem pemeliharaan danseleksinya yang kurang berkembang. Sistem pengetahuan lokal cara seleksi padamasyarakat pedesaan sebenarnya ada hanya kurang mendapat perhatian danminat para akademisi seperti pengetahuan Catur Rangga yang belum banyakdielaborasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: a) Untuk menganalisis produktivitasayam buras hasil seleksi; b) Untuk menganalisis pengetahuan lokal peternakmengenai ayam buras; c) Untuk menganalisis hubungan antara produktivitasayam buras hasil seleksi dengan pengetahuan lokal peternak. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini studi kasus dengan teknik PRA (Praticipation RuralAppraisal) partisipasi anggota kelompok melalui pola FGD (Focus GroupDiscussion). Data yang diambil untuk pengembangan sistem pengetahuan lokalberdasarkan variabel-variabel: (1) Sistem pengetahuan lokal, dengan parameter:a) Tulang; b) Bulu; c) Jengger; d) Kaki; e) Mata; f) Kloaka; g) Tulang dubur; h)Jari kaki; i) Kepala; Punggung. (2) Produktivitas, dengan parameter data produksitelur per bulan. Metode analisis yang digunakan adalah Uji Rank Spearman(Siegel, 1997) dan interprestasi dengan Guilford (Rakhmat, 1986). Kesimpulandari hasil penelitian ini adalah: a) Produktivitas ayam buras hasil seleksiditunjukkan oleh nilai rata-rata produksi telur 20,45/butir/bulan; b) Pengetahuanlokal peternak mengenai ayam buras sebagian besar searah dengan ilmupengetahuan modern, yang pada mulanya dikonsepsikan dengan Catur Ranggauntuk ayam adu kemudian juga digunakan untuk ayam produksi; c) Hubunganantara produktivitas ayam buras dengan pengetahuan lokal: untuk produksi ratarataproduksi telur/bulan menunjukkan hubungan yang sangat tinggi. Saran yangdiajukan bahwa parameter dari pengetahuan lokal dapat dijadikan salah satumetode untuk mengetahui produktivitas ayam buras di tingkat peternak; perludilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai pengetahuan lokaluntuk variabel lain
    corecore