ANALISIS BANJIR RANCANGAN DENGAN METODE HSS NAKAYASU PADA BENDUNGAN GINTUNG

Jebolnya Situ Gintung merupakan akibat dari perubahan debit banjir yang terus bertambah. Hal tersebut perlu diana/isis terhadap debit banjir rancangan yang selanjutnya dapat digunakan untuk merencanakan Bendungan Gintung yang baru. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dikembangkan perhitungan banjir rancangan dengan metode HSS Nakayasu. Perhitungan dengan menggunaan data hujan. Pada penelitian ini digunakan 18 Pos stasiun penangkar hujan yang diseleksi menurut kelayakan data menjadi 9 pos stasiun hujan dengan memasukan nilai hujan harian maksimum tahunan. Data curah hujan yang disaring memilki tingkat kepercayaan yang rendah, namun masih masuk ke dalam data aman. Dalam penentuan debit banjir rencana terlebih dahulu dilakukan ana/isa frekuensi dan penetapan sebaran data curah hujan kemudian diuji dengan chi-kuadrat. Distribusi yang sesuai adalah distribusi Log Pearson Type III. Dari hasil ana/isa debit banjir rancangan, untuk merencanakan bendungan digunakan debit banjir kala ulang Ql000 = 289,348 m3/dt

Suatu Passe- Partout Sekitar Penulisan-Penulisan Sedjarah Tentang Indonesia

20 hal.: 20 c

Indonesia's History Between The Myths : Essays In Legal History And Historical Theory

Amsterdam457 p.; 22 cm

Negara-Nagara pribumi dikepulauan timur

56 hlm,; 20 c

Bukan 350 tahun dijajah

Siapa bilang Indonesia dijajah 350 tahun? Bohong. Mitos belaka. Melalui buku ini GJ Resink sebagai sejarawan sekaligus penyair dan ahli hukum memaparkan bukti-bukti betapa semua itu kontruksi politik kolonial. Kebohongan 350 tahun dijajah dipopulerkan politisi Belanda, tetapi menjadi sangat dipercaya sebagai kebenaran sejarah ketika Sukarno kerap menggunakannya dalam pidato-pidato politik. Lantas para sejarawan dan celakanya pemerintah yang melalui kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah akhirnya menjadikan mitos 350 tahun dijajah diterima dan tertanam sebagai kebenaran absolut di masyarakat. Dalam buku ini Resink memberikan bukti-bukti kuat yang menggambarkan betapa banyak kerajaan-kerajaan dan negeri-negeri di Indonesia yang belum takluk dan di bawah cengkeraman tangan besi hukum kolonial Negara Hindia Belanda sampai abad ke-20. Resink siap dengan segudang sumber, terutama detail fakta hukum yang membuat argumennya bukan saja fokus dan kukuh tetapi juga punya vitalitas dalam memperlihatkan wilayah-wilayah Indonesia yang berdaulat selama kekuatan kolonial bercokol. Hitungan Resink, paling Hindia Belanda sebagai negara hanya ada selama 40 tahun, tetapi usahanya untuk menyatukan seluruh wilayah dan membentuk Negara Hindia Belanda ? kemudian menjadi Republik Indonesia ? benar-benar selama 350 tahun

An Introduction to Indonesian Historiography

xxvi, 414 hlm, 21 c

Historiografi Indonesia: Sebuah pengantar

Jakartaxxviii, 459 hlm.: index; 20 c

T-cadherin loss promotes experimental metastasis of squamous cell carcinoma

T-cadherin is gaining recognition as a determinant for the development of incipient invasive squamous cell carcinoma (SCC). However, effects of T-cadherin expression on the metastatic potential of SCC have not been studied. Here, using a murine model of experimental metastasis following tail vein injection of A431 SCC cells we report that loss of T-cadherin increased both the incidence and rate of appearance of lung metastases. T-cadherin-silenced SCC metastases were highly disordered with evidence of single cell dissemination away from main foci whereas SCC metastases overexpressing T-cadherin developed as compact, tightly organised sheets. SCC cell adhesion to vascular endothelial cells (EC) in culture was increased for T-cadherin-silenced SCC and decreased for T-cadherin-overexpressing SCC. Confocal microscopy showed that T-cadherin-silenced SCC adherent on EC display an elongated morphology with long thin extensions and a high degree of intercalation within the EC monolayer, whereas SCC overexpressing T-cadherin formed poorly-spread multicellular aggregates that remain on the outer surface of the EC monolayer. T-cadherin-deficient SCC or human keratinocyte cells exhibited increased transendothelial migration in vitro which could be attenuated in the presence of EGFR inhibitor gefitinib. Our data suggest that loss of T-cadherin can increase metastatic potential and aggressiveness of SCC, possibly due to facilitating arrest and extravasation through the vascular wall and/or more efficient establishment of metastases in the new microenvironment