32 research outputs found

    Hubungan Stress Dengan Kejadian Insomnia Pada Lansia Di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan

    Get PDF
    ABSTRACT : CORRELATION OF STRESS WITH INSOMNIA AN ELDERLY AT UPTD PSLU TRESNA WERDHA NATAR SOUTH LAMPUNG Background : Based on population projection data, in 2017 there were about 23.66 million elderly in Indonesia (9.03%). It was predicted that the number of elderlies in 2020 (27.08 million), in 2025 (33.9 million), in 2030 (40.95 million) and in 2035 (48.19 million). The number of elderly in Lampung Province based on Health Office of Lampung Province in 2016 was 516.246, and the number of elderly in Bandar Lampung city according to Health office of Lampung Province in 2016 was 118.316 people. The number of elderly in UPTD PSLU Tresna Werda as many 85 people. Most of them are elderly who suffered from stress of insomnia. Stress suffered by elderly could influence the time to sleep. Purpose : To know the correlation of stress with insomnia on elderly at UPTD PSLU Tresna Werda Natar South Lampung Year of 2019.Methods : This research type is Quantitative. The research design was Analytical Survey design method with cross sectional approach. The population as many 80 respondents, with 54 respondents, sampling in research was purposive sampling. Statistical test was by using chi square test.Result : There was the correlation of stress with insomnia on elderly at UPTD PSLU Tresna Werda Natar South Lampung Year of 2019 (p value 0.010. OR 5.6).Conclusion: There was the correlation of stress with insomnia on elderly at UPTD PSLU Tresna Werda Natar South Lampung Year of 2019.  Keywords: stress, insomnia, elderly  INTISARI : HUBUNGAN STRESS DENGAN KEJADIAN INSOMNIA DI UPTD PSLU TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN Pendahuluan : Saat ini banyak masalah yang terjadi pada lansia baik secara fisik maupun psikologis, salah satunya adalah insomnia.Stres yang dialami oleh lansia dapatmempengaruhi kebutuhan waktu untuktidur.Jumlah lansia di UPTD PSLU Tresna Werda sebanyak 85 orang. Hasil presurvey menunjukkan sebanyak 70% mengalami kesulitan tidur.Tujuan : Diketahui hubungan stress dengan kejadian insomnia pada lansia di UPTD PSLU Tresna Werda Natar Lampung Selatan Tahun 2019.Metode : Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif. Desain penelitian metode desainSurvei Analitik dengan pendekatan cross sectional Populasi sebanyak 80 responden, dengan sampel sejumlah 54 responden, pengambilan sampel pada penelitian purposive sampling Uji statistik menggunakan uji chi square.Hasil penelitian: Adahubungan stress dengan kejadian insomnia pada lansia di UPTD PSLU Tresna Werda Natar Lampung Selatan Tahun 2019 (p value 0,010. OR 5,6).Kesimpulan: Adahubungan stress dengan kejadian insomnia pada lansia di UPTD PSLU Tresna Werda Natar Lampung Selatan Tahun 2019. Lansia mengalami stres dikarenakan tidak adanya dukungan keluarga dan kurangnya aktivitas fisik.  Kata Kunci          : Stress, Insomnia, Lansi

    PENYULUHAN KONTRASEPSI GUNA MENINGKATKAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS WAY PANJI LAMPUNG SELATAN TAHUN 2017

    Get PDF
    ABSTRACTIndonesia in 2013 amounted to 248.4 million people. The government's policy in overcoming this is by establishing Family Planning (KB) program as government program since 1970 together with National Family Planning Coordinating Agency with the aim to suppress the growth of population and improve reproductive health status . The target of the Family Planning Program is divided into 2, namely the direct and indirect goals.  The objectives is to increase knowledge of fertile couples of Way Panji, South Lampung about reproductive health and birth control program by contraception. This activity was done on Monday, December 25, 2017 UPT Puskesmas way Panji South Lampung with the number of participants 19 people. The result of this avtivity expected that the community can manage the number of children and the time of birth so can reduce risks to mothers, then create a healthier and better family. Keywords: Contraception, Birth, Reproductio

    TERAPI KOMPLEMENTER SENAM KAKI DIABETIK PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAK Lansia dikatakan sebagai  tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia dan sering terjadi pada lansia. Komplikasi yang paling sering dialami pengidap diabetes adalah komplikasi pada kaki (15 persen) yang kini disebut kaki diabetik. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Tujuan kegiatan setelah mengikuti terapi komplementer lansia dapat berespon terhadap stimulus yang diberikan oleh perawat yaitu mampu memahami dan mempraktekkan kembali senam kaki diabetik pada penderita diabetes mellitus. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 07 Desember 2018 Pukul 08.30 WIB s/d selesai. Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, simulasi. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat perubahan pengetahuan dan ketrampilan lansia setelah diberikan penyuluhan dan simulasi senam kaki diabetik. Dengan demikian pemberian penyuluhan dan simulasi dapat memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan khususnya yang berkaitan dengan terapi komplementer senam kaki diabetik. Kata kunci: Lansia, Senam Kaki Diabetik

    Penyuluhan kesehatan tentang kesehatan jiwa pada remaja

    Get PDF
    Pendahuluan: Kesehatan jiwa merupakan keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk lingkungannya (UU No. 18 Tahun 2014). Sedangkan menurut Stuart & Laraia (2010) menyatakan kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan yang meliputi keadaan sejahtera, seimbang, merasa puas, pencapain diri dan optimis. Berdasarkan hal tersebut. Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang kesehatan jiwa pada remaja. Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang kesehatan jiwa pada remaja dan ke dua setelah diberikan penyuluhan kesehatan jiwa pada remaja, responden diberikan Tanya jawab tentang kesehatan jiwa pada remaja. Hasil: Responden memahami tentang kesehatan jiwa pada remaja Simpulan: responden dapat menerapakan hidup sehat jiwa  pada diri sendir

    Penyuluhan kesehatan tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja

    Get PDF
    Pendahuluan: stress kerja merupakan rasa tertekan yang dialami  karyawan dalam  menghadapi  pekerjaannya sebagai akibat dari adanya ke tidak seimbangan antara karakteristik individu dengan tuntutan pekerjaan dan lingkungannya yang berdampak pada perilaku serta kondisi fisik dan psikologis karyawan tersebut. Beberapa minyak essensial yang sudah diteliti dan ternyata efektif sebagai sedatif penenang ringan yang berfungsi nmenenangkan sistem saraf pusat yang dapat membantu mengatasi insomnia terutama diakibatkan oleh stress, gelisah, ketegangan, dan depresi. Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja  dan ke dua setelah diberikan penyuluhan responden diberikan Tanya jawab tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja. Hasil: Responden memahami tentang aroma terapi lavender untuk stress kerja. Simpulan: responden dapat menerapakan terapi aroma lavender tersebut

    HUBUNGAN BEBAN KERJA, BUDAYA KERJA DAN LAMA KERJA TERHADAP STRES KERJA PERAWAT DI RUANG IRNA III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

    Get PDF
    ABSTRACT: RELATIONSHIP OF WORK LOADS, WORK CULTURE AND OLD WORK TOWARDS NURSING WORK STRESS IN IRNA III REGIONAL GENERAL HOSPITALS Dr. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Background: The effect of work stress on nurses influences the professionalism of nurses in serving patients. Based on the results of prasurvey on December 1 to 4, 2017, it was found out from 15 nurses at RSUDAM 73.3% of nurses stated that they were saturated with routine and tiring, 66.7% of the work culture in hospitals made a burden of mind and the majority of nurses worked more than 10 years 73.3%.Purpose: to determine the relationship between burden, duration of work, culture and stress between nursing at irna III ward-dr.h. Abdul Moeloek Lampung Lampung Province General Hospital 2018.Methods: This research is a quantitative research, using Analytical Survey method with Cross Sectional approach. Research will be conducted after the proposal exam is approved. The population in this study were all nurses in the Irna III Room Abdul Moeloek Regional General Hospital totaling 250 people, a sample of 154 people. Sampling techniques with Purposive Sampling. Data collection using questionnaire sheets. Data processing editing, coding, processing, cleaning. Data analysis using univariate and bivariate (Chi Square).Results: Based on the results it is known that as many as 1 26 (16.9%) respondents experienced work stress. 102 (66.2%) respondents had a light workload. as many as 95 (61.7%) respondents of good organizational culture, as many as 117 (76.0%) old respondents in working.Conclusion: There is a relationship between workload (p-value = 0,000 or 6,221), There is a relationship between organizational culture (p-value = 0,014 or 3,163), There is a relationship between length of work (p-value = 0,000 or 5,326) with the stressful incidence of nurse work. It is expected that the hospital will provide activities such as recreation for employees and families Keywords: Expenses, Culture, Length of work, stress, nurses   INTISARI: HUBUNGAN BEBAN KERJA, BUDAYA KERJA DAN LAMA KERJA TERHADAP STRES KERJA PERAWAT DI RUANG IRNA III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG  Latar Belakang: Pengaruh stres kerja pada perawat berpengaruh terhadap profesionalisme perawat dalam melayani pasien. Berdasarkan hasil prasurvey tanggal 1 - 4 Desember 2017, diketahui dari 15 perawat di RSUDAM 73,3% perawat menyatakan jenuh dengan rutinitas yang dilakukan dan terasa melelahkan, 66,7% budaya kerja di rumah sakit membuat beban pikiran dan mayoritas Perawat telah bekerja lebih dari 10 tahun 73,3%.Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara beban, lama kerja, budaya dan stres di antara keperawatan di irna III ward- dr.h. Abdul Moeloek Lampung Rumah Sakit Umum Provinsi Lampung 2018Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian akan dilaksanakan setelah ujian proposal disetujui. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di Ruang Irna III Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek berjumlah 250 orang, sampel 154 orang. Teknik Pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Pengolahan data editing, coding, processing, cleaning. Analisis data dengan secara univariat dan bivariat (Chi Square).Hasil: Berdasarkan hasil diketahui bahwa sebanyak 1 26 (16,9%) responden mengalami stres kerja. sebanyak 102 (66,2%) responden memiliki beban kerja ringan. sebanyak 95 (61,7%) responden budaya organisasi baik, sebanyak 117 (76,0%) responden lama dalam bekerja.Kesimpulan: Ada hubungan antara beban kerja (p-value = 0,000 or 6,221),  Ada hubungan antara budaya organisasi (p-value = 0,014 or 3,163), Ada hubungan antara lama bekerja (p-value = 0,000 or 5,326) dengan kejadian stres kerja perawat. Diharapkan pihak rumah sakit Memberikan kegiatan seperti rekreasi bagi karyawan dan keluarga Kata kunci    : Beban, Budaya, Lama bekerja, stress, perawat

    Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut di SDN 1 karang maritim Bandar Lampung

    Get PDF
    Background: One of the problems in Indonesia that needs attention is the problem of dental and oral health. Improper clean and healthy living behavior in school-age children can cause various diseases, one of which is dental and oral hygiene problems. One of the triggering factors that are thought to be related to dental and oral hygiene is lack of knowledge. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between clean and healthy living with knowledge of dental and oral hygiene in school-age children. Methods: This type of research is a type of quantitative research using a descriptive correlation research design using a cross sectional approach. The population in this study were 3rd grade students of Elementary School 1 Karang Maritim. The sample in this study were members of the population taken by simple random sampling with a total of 27 respondents. Results: Based on the results of research conducted on August 12, 2022 regarding the relationship between Clean and Healthy Lifestyle Behavior with knowledge of brushing teeth in grade 3 students of Elementary School 1 Karang Maritim, Bandar Lampung City, the results of the study of respondents with knowledge of brushing their teeth with poor knowledge were 1 students (3.7 percent), with good knowledge as many as 26 students (96.3 percent). Conclusion: It can be concluded that there is a relationship between clean and healthy living behavior with knowledge and dental and oral hygiene with a p-value of 0.000 <0.05.   Pendahuluan: Salah satu masalah di Indonesia yang perlu diperhatikan adalah masalah tentang kesehatan gigi dan mulut. Perilaku hidup bersih dan sehat yang tidak baik pada anak usia sekolah dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit salah satunya yaitu permasalahan kebersihan gigi dan mulut. Salah satu faktor pemicu yang diduga berhubungan dengan kebersihan gigi dan mulut yaitu kurangnya pengetahuan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hidup bersih dan sehat dengan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Metode: Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif kolerasi menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 SDN 1 Karang Maritim. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang diambil secara simple random sampling dengan jumlah 27 responden. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2022 tentang hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan pengetahuan menggosok gigi pada siswa kelas 3 SDN 1 Karang Maritim Kota Bandar Lampung diperoleh hasil penelitian responden dengan pengetahuan menggosok gigi dengan pengetahuan buruk sebanyak 1 siswa (3,7 persen), dengan pengetahuan baik sebanyak 26 siswa (96,3 persen). Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan pengetahuan dan kebersihan gigi dan mulut dengan nilai dilihat p-value 0,000 < 0,05

    PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    ABSTRAKUpaya masyarakat mengatasi penyakit menular, masih berorientasi pada penyembuhan penyakit, hal ini dirasa kurang efektif karena banyak mengeluarkan biaya. Upaya yang lebih efektif adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan berperilaku hidup sehat. Namun, hal ini ternyata belum disadari sepenuhnya oleh masyarakat. PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat. Terdapatlangkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gayahidup agar lebih sehat. Tujuan setelah penyuluhan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMA Negeri 13 Bandar Lampung tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan lembar balik. Terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa di SMP Negeri 13 Bandar Lampung terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan demikian, pemberian penyuluhan pada siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat sangat bermanfaat untuk siswa. Kata Kunci: PHBS, Siswa, Penyuluhan  ABSTRACTCommunity efforts to overcome infectious diseases, are still oriented towards healing diseases, this is considered less effective because it costs a lot. A more effective effort is to maintain and improve health by living a healthy life. However, this has not been fully realized by the public. PHBS is a social engineering that aims to make as many members of the community as possible agents of change in order to be able to improve the quality of daily behavior with the aim of clean and healthy living. There are steps in the form of education through community leaders or leaders approach, atmosphere development and also community empowerment with the aim of being able to recognize and know the health problems around especially at the household level as a start to improve patterns and lifestyle to be healthier. The aim after counseling is expected to increase the knowledge of SMA Negeri 13 Bandar Lampung students about clean and healthy living behavior. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and leaflets. There is an increase in students' knowledge at SMP Negeri 13 Bandar Lampung on clean and healthy living behavior. Thus, giving counseling to students about clean and healthy living behavior is very beneficial for students. Keywords: PHBS, Students, Counselin

    Pengabdian Kepada Masyarakat Tentang Komprehensif Cyber Bulliying

    Get PDF
    Internet telah merubah cara dalam berinteraksi, terutama pada remaja. Internet memiliki peran penting dan memiliki hal positif, akan tetapi remaja tidak sepenuhnya menggunakan internet secara positif, karena ada peluang remaja juga menggunakan internet untuk mengakses konten yang negatif. Salah satu dampak negatif akibat penggunaan internet pada remaja yaitu munculnya fenomena perundungan siber. tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap jenis-jenis dan dampak dari Cyber Bullying dan cara mengatasinya. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Sebelum dimulai penyuluhan, terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan pelaksana penyuluhan. dibuka dengan perkenalan dilanjutkan dengan penyampaian materi berupa edukasi dan penyuluhan.  Setelah dilakukan penyuluhan ini sekitar 85% peserta memahami apa itu Cyber Bullying dan Cyber Control , jenis-jenis , dampak dari Cyber Bullying dan cara mengatasinya. Peserta tampak senang dengan kegiatan penyuluhan kesehatan ini. Kata Kunci : Cyber Bullying, Remaja, Sekolah  ABSTRACT The internet has changed the way we interact, especially in adolescents. The internet has an important role and has positive things, but teenagers do not fully use the internet positively, because there are opportunities for teenagers to also use the internet to access negative content. One of the negative impacts of using the internet on adolescents is the emergence of the phenomenon of cyber bullying. The purpose of this research is to increase knowledge of the types and impacts of cyber bullying and how to overcome them. This activity is carried out by extension methods. Before starting outreach, first convey the intent and purpose of the arrival of the extension agent. opened with an introduction followed by the delivery of material in the form of education and counseling. After this counseling was carried out, around 85% of participants understood what Cyber Bullying and Cyber Control were, the types, impacts of Cyber Bullying and how to overcome them. Participants seemed happy with this health education activity. Keywords: Cyber Bullying, Youth, Schoo

    Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kemandirian Anak Prasekolah di TK Negeri Pembina Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah

    No full text
    ABSTRACT: EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD ON PAUD CHILDREN'S INDEPENDENCE IN BUYER STATE Kindergarten, TRIMURJO DISTRICT, LAMPUNG CENTRAL Introduction: The independence of preschool-aged children is a developmental stage that must be carried out by preschool-aged children in accordance with developmental tasks that are appropriate for their age. However, not all children are able to pass developmental tasks optimally. One way to optimize the independence of preschool children is to use the method that children prefer, namely the role-playing method. Objective: This study was to determine the effect of the role-playing method on the independence of preschool children.Methods: The study was conducted on May 14-26 using observation sheets. The population in this study was TK Negeri Pembina students totaling 120 students. The number of samples was 60 students, 30 people as the control group and 30 people as the intervention group. The research method used is a quasi-experimental approach with a pre-post-test control group approach and uses t-test analysis (paired t-test) to measure the independence of preschool children before and after the role-playing method and independent t-test to see the difference between the interventions. and control group.Results: From statistical tests, it is known that there is an effect of the role-playing method on the independence of preschool children in Pembina State Kindergarten, Trimurjo District, Central Lampung in 2012 with a P-Value of 0.000 with a confidence level of 0.05 so that P-Value < (0.000 < 0.05).Conclusion: These results can apply the role-playing method with the design of activity plans that children like and are interested in. Keywords: Role Playing Method and PAUD Children's Independence  INTISARI: PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK PRASEKOLAH DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN TRIMURJO LAMPUNG TENGAH Pendahuluan: Kemandirian bagi anak usia prasekolah adalah suatu tahapan perkembangan yang harus mampu untuk dilakukan anak usia prasekolah sesuai dengan tugas perkembangan sesuai usia. Akan tetapi, tidak semua anak mampu melewati tugas perkembangan secara optimal. Salah satu cara mengoptimalkan kemandirian anak prasekolah adalah dengan sebuah metode yang disukai anak yaitu metode bermain peran. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode bermain peran terhadap kemandirian anak prasekolah.Metode: Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14-26 Mei dengan menggunakan lembar observasi.P opulasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi TK Negeri Pembina yang berjumlah 120 siswa. Jumlah sampel 60 siswa, 30 orang sebagai kelompok kontrol dan 30 orang sebagai kelompok intervensi. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan pendekatan pre post test control group dan menggunakan analisa uji t (paired t test) untuk mengukur kemandirian anak prasekolah sebelum dan sesudah dilakukan metode bermain peran  dan uji t-independen untuk melihat perbedaan kelompok intervensi dan kontrol.Hasil: Dari uji statistik didapatkan ada pengaruh metode bermain peran terhadap kemandirian anak prasekolah di TK Negeri Pembina Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012 dengan P Value 0,000 dengan tingkat kepercayaan 0,05 sehingga P Value < α (0,000 < 0,05).Kesimpulan: Hasil ini dapat menerapkan metode bermain peran dengan rancangan rencana kegiatan yang lebih disukai dan diminati anak. Kata Kunci     : Metode Bermain Peran dan Kemandirian Anak Prasekola
    corecore