6 research outputs found

    Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Residu Tanaman Terhadap Laju Mineralisasi Nitrogen Tanah

    Full text link
    Salah satu cara memperhatikan produktivitas tanah adalah dengan mengembalikan residu tanaman setelah panen sebagai sumber bahan organik dan menerapkan sistem olah tanah yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh sistem olah tanah dan pemberian beberapa tingkatan residu tanaman terhadap laju mineralisasi N tanah. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu sistem olah tanah dan takaran residu tanaman jagung. Faktor olah tanah terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa olah tanah, olah tanah minimum dan olah tanah konvensional, sedangkan faktor residu tanaman jagung terdiri dari tiga taraf yaitu 0 ton.ha-1, 10 ton.ha-1 dan 20 ton.ha-1. Hasil peneltian menunjukkan sistem olah tanah dan pemberian residu tanaman jagung berpengaruh terhadap laju mineralisasi N tanah, potensial N organik termineralisasi dan net N termineralisasi

    Teknik Pengendalian Gulma Dan Pengelolaan Tanah Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L.merril)

    Full text link
    Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan kondisi lingkungan yang baik untuk dapat tumbuh dengan sempurna, kondisi lingkungan ini dapat dihasilkan melalui pengolahan tanah yang tepat. Pengolahan tanah dapat dilakukan secara intensif, minimum ataupun tanpa olah tanah. Pengolahan tanah intensif membutuhkan biaya yang tinggi dan mempercepat kerusakan tanah. Pada umunya pada saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan terbuka, tanah dihancurkan oleh alat pengolah,sehingga agragat tanah mempunyai kemantapan rendah. Gulma merupakan salah satu faktor yang dapat menekan hasil kedelai yang ditanam lahan kering. Penurunan hasil yang diakibatkan persaingan antara gulma dengan tanaman kedelai sangat bervariasi, antara 18-76%. Kedelai yang gulmanya tidak disaingi produksinya dapat menurun hingga 15%. Pengendalian gulma pada saat pembukaan lahan umumnya dilakukan dengan cara pengolahan tanah, namun demukian herbisida merupakan alternative lain yang dapat digunakan untuk membuka lahan. Dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi dianjurkan kepada petani kedelai dalam USAha tani agar mengolah tanah maksimal dengan penggunaan bahan kimia yang minimum jika diperlukan sehingga proses fotosistesjs menjadi optimal guna mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal

    Respon Umur Persemaian Dan Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi

    Full text link
    Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam peningkatan produksi padi nasional salah satunya adalah lamanya umur benih padi di persemaian dan penurunan produktivitas akibat penggunaan pupuk kimia secara terus menerus sehingga menyebabkan kurang mampu menyediakan unsur hara yang seimbang dan sesuai kebutuhan tanaman padi. Berdasarkan permasalahan tersebut telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui respon umur persemaian dan pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Ada dua faktor yang diteliti yaitu umur persemaian (H) yang terdiri dari empat taraf yaitu: H1 : persemaian bibit selama 7 hari; H2 : persemaian bibit selama 15 hari; H3 : persemaian bibit selama 21 hari; dan pemberian pupuk organik (P) yang terdiri dari empat taraf yaitu : P0 = kontrol (tanah top soil sebanyak 10 kg per pot); P1 = tanah 5 kg per pot dan pupuk organik 5 kg per pot; P2 = tanah 4 kg per pot dan pupuk organik 6 kg per pot; P3 = tanah 2 kg per pot dan pupuk organik 8 kg per pot; Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 ulangan sehingga terdapat 36 unit perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat interaksi yang sangat nyata antara perlakuan umur persemaian dan pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Interaksi terbaik di jumpai pada perlakuan umur persemaian 15 hari dan pemberian tanah 4 kg per pot dan pupuk organik 6 kg per pot (H2P2)

    Aliran Permukaan, Erosi dan Hara Sedimen Akibat Tindakan Konservasi Tanah Vegetatif pada Kelapa Sawit

    Full text link
    Title : Runoff, Erosion and Nutrient Sediment due Vegetative Soil Conservation Applied on Oil Palm Plantation. Land cover crops play an important role in influencing erosion. Cover crops provide protection against the destruction of soil aggregates by rain and runoff. This research aims to study the effectiveness of vegetation as soil conservation in controlling erosion and runoff. This study was a field experiment on erosion plots measuring 10 m x 5 m were arranged in Split Plot design with replications as blocks, consists of a combination of two factors: the age of the oil palm and slope as the first factor, and vegetative soil conservation techniques as a second factor. The results showed the soil conservation techniques in oil palm cultivation can reduce the rate of surface runoff, soil erosion and nutrient loss. Soil conservation with upland rice planted with soybean sequence + strip Mucuna bracteata (T3) most effectively reduce runoff and prevent soil erosion and nutrient loss
    corecore