2 research outputs found

    Perencanaan Pembangunan Di Indonesia Pascaorde Baru: Refleksi Tentang Penguatan Partisipasi Masyarakat

    Full text link
    The development planning during the New Order period has been criticized becauseit was centralistic, technocratic and lack of public participation. In the reformationera, many important changes have influenced the development planning system inIndonesia. The changes include changing role of the Bappenas (National DevelopmentPlanning Agency), decentralization, direct presidential and local head elections, aswell as the strengthening roles of the parliament. This paper analyses whether ornot these changes open a wider space for public participation in the developmentpolicy-making. The discussion shows that public participation has not yet as expectedby theory. The mechanism for public participation inthe development planning did notchangemuch compared to the situation during the New Order era. Public participationhas only fairly achieved and political elites are dominating the policy-making arena

    Studi Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan (Overlay) pada Jalan Maospati - Sukomoro (STA. 0+000 – 12+000) di Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur

    Full text link
    Struktur perkerasan jalan sebagai komponen dari prasarana transportasi yang berfungsi sebagai penerima beban lalulintas yang dilimpahkan melalui roda kendaraan. Oleh karena itu, struktur perkerasan perlu memiliki stabilitas yang tinggi, kokoh selama masa pelayanan jalan dan tahan terhadap pengaruh lingkungan dan atau cuaca. Kelelahan (fatigue resistance), kerusakan perkerasan akibat berkurangnya kekokohan jalan seperti retak (craking), lendutan sepanjang lintasan kendaraan (rutting), bergelombang, dan atau berlubang, tidak dikehendaki terjadi pada perkerasan jalan. Dalam Studi perencanaan ini yang akan direncanakan adalah Perkerasan Lentur (Flexible pavement) pada Peningkatan jalan Maospati Sukomoro dengan panjang total 12KM dengan lebar jalan 6M. Sebagaimana suatu perkerasan lentur akan mengalami penurunan kinerja sehubungan dengan beban lalulintas dan lingkungan. Pada saat perkerasan dibebani, maka beban-beban tersebut akan menyebar ke lapisan-lapisan dibawahnya dalam bentuk tegangan penyebaran. Tegangan tersebut dapat menyebabkan lendutan dan akhirnya terjadi keruntuhan, untuk mengembalikan kekuatan perkerasan, salah satu alternatif yang biasa digunakan adalah melakukan pelapisan ulang (Overlay). Selain karena faktor diatas lapis tambahan juga harus diperkuat untuk memikul beban yang lebih besar dari perhitungan dari perencanaan awal. Studi perencanaan ruas jalan Maospati Sukomoro ini dilakukan di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Adapun langkah studi dalam pengerjaan skripsi ini adalah sebagai berikut : Perencanaan, Analisa volume lalu lintas rencana, Menghitung lendutan Balik, Menentukan Tebal Lapisan Tambahan (Overlay), Menghitung Volume Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay), Membuat Rencana Anggaran Biaya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, Jumlah Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) berdasarkan umur rencana 10 tahun pada jalan Maospati Sukomoro adalah 18.270 SMP. Lendutan Balik (dwakil) sepanjang ruas jalan Maospati Sukomoro sebesar 2,35 mm berdasarkan nilai AE18KSAL yaitu 3,74 x 106 dengan lendutan Balik yang diijinkan sebesar 1,9 mm. Tebal lapis tambahan perkerasan (overlay) yang diperlukan yaitu 4 cm. Biaya Pelaksanaan Pelapisan ulang (Overlay) Pada Proyek Peningkatan Jalan Maospati Sukomoro STA 0+000 - 12+000 adalah sebesar Rp. 4.565.237.600 (Empat milyar lima ratus enam puluh Lima juta dua ratus tiga puluh tujuh ribu enam ratus rupiah)
    corecore