1 research outputs found

    Pengaruh Lama Cuti Bersalin Terhadap Kelangsungan Pemberian ASI

    Full text link
    Latar Belakang : Bekerja merupakan halangan terbesar dalam pemberian ASI. Pemerintah telah memberikan kebijakan cuti bersalin selama 2 bulan sebagai solusi, namun kelangsungan pemberian ASI di Indonesia tetap rendah. Perpanjangan cuti bersalin dipandang dapat mengatasi hal ini. Penelitian untuk membuktikan lama cuti bersalin yang lebih panjang dapat meningkatkan kelangsungan pemberian ASI, perlu dilakukan, sehingga dapat dijadikan pertimbangan kebijakan pemerintah selanjutnya.Metode : Observasional analitik dengan desain penelitian kohort-prospektif, dilanjutkan kajian kualitatif pada 32 ibu bekerja yang baru melahirkan < 1 bulan dan mendapat cuti bersalin. Analisis data dengan uji Chi-Square dan uji Fisher.Hasil : Persentase ibu yang masih memberi ASI pada kelompok lama cuti bersalin < 2 bulan dan > 2 bulan adalah 100% dan 93,75% (Uji Fisher, p=1,000) baik pada bulan pertama maupun kedua. Sebanyak 6,25% (1 orang) sudah tidak memberi ASI akibat kelainan anatomis pada payudara ibu, sehingga merupakan pengecualian. Sedangkan berdasar pola pemberian ASI nya, 43,75% dan 56,25% (Uji Chi-Square, p=0,480) memberi ASI eksklusif pada bulan pertama, menjadi 31,25% dan 50% (Uji Chi-Square, p=0,280) pada bulan kedua. Hasil kajian kualitatif didapatkan penyebab utama kegagalan pemberian ASI eksklusif adalah persepsi ibu bahwa produksi ASI nya kurang (63,16%).Simpulan : Pada kedua kelompok, kelangsungan pemberian ASI nya tidak berbeda, semuanya masih memberikan ASI. Namun pada kelompok lama cuti bersalin yang lebih panjang, lebih banyak ibu dengan kelangsungan pemberian ASI eksklusif sekalipun hal ini tidak bermakna secara statistik
    corecore