2 research outputs found

    Identifikasi Jamur pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

    Get PDF
    Salah satu aspek yang memengaruhi keberhasilan kegiatan pembenihan adalah pengendalian hama dan penyakit ikan, baik penyakit menular atau infeksi maupun penyakit non infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies jamur pathogen pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Pengamatan pada sampel ikan secara makroskopik dan mikroskopik. Sampel ikan yang digunakan berukuran 3-5 cm. Hasil penelitian jenis jamur yang menyerang Ikan Nila adalah Saprolegnia sp. dengan ciri-ciri makroskopis adanya selaput putih mirip kapas pada sirip dan permukaan kulit. dan ciri mikroskopik terlihat bahwa hifa memiliki kantung spora berbentuk bulat dan sebagian agak lonjong. Saprolegnia sp. menyerang bagian sirip punggung dan operculum ikan nila. Untuk meminimalisir kemungkinan jamur menginfeksi ikan, maka perlu dilakukan pemantauan parameter kualitas air secara berkala

    Peningkatan Kesehatan Santri dalam Pondok Pesantren melalui Edukasi tentang Scabies

    No full text
    Penyakit scabies dapat ditularkan langsung (skin to skin) melalui berjabat tangan, hubungan seksual, tidur bersama. atau penularan secara tidak langsung seperti selimut, bantal, sprei, pakaian, handuk. Scabies merupakan penyakit kulit tersering yang menduduki peringkat ke 3 dari 12 penyakit kulit, namun edukasi dalam pondok pesantren masih jarang dilakukan. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah mengedukasi santri mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan hingga pencegahan scabies. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan Uji statistic Wilcoxon Signed Ranks Test dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Hasil menunjukan nilai P value sebesar 1,055x 10-7 yang berarti hasil tersebut <0,05, yang berarti H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan santri tentang penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Simpulan dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies sebagai upaya untuk pencegahan terjadinya scabies di lingkungan pondok pesantren. Para santri disarankan harus selalu menjaga dan merawat kebersihan kulit. Para santri harus mandi dua kali sehari menggunakan sabun dan peralatan mandi pribadi, mengganti pakaian dua kali sehari dan menghindari bertukar pakaian dengan santri lainnya. Para santri juga harus mencuci handuk 2-3 kali seminggu, tidak menggunakannya secara bergantian dan dalam keadaan basah, serta dijemur di bawah sinar matahari setelah digunakan.Kata Kunci: Edukasi, Scabies, Pengetahuan, Pondok Pesantre
    corecore