7 research outputs found

    Gambaran Klinis pada penderita Tinea Unguium, Penyuluhan di Puskesmas Syamtalira Bayu, Aceh Utara

    Get PDF
    Onikomikosis merupakan infeksi jamur pada kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita, ragi, atau kapang. Sedangkan tinea unguium istilah untuk infeksi kuku akibat dermatofita. Secara umum, 80-90% penyebab kasus onikomikosis adalah dermatofita Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes. Di Indonesia, penyebab yang banyak dilaporkan adalah Candida spp., T. Rubrum dan T. Mentagrophytes. Insiden dari onikomikosis meningkat pada populasi geriatri, pada pasien imunokompromais seperti diabetes, peripheral arterial disease, kondisi imunosupresi seperti kondisi HIV dan agen imunosupresan. Onikomikosis juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup tertentu, misalnya penggunaan kaos kaki dan sepatu yang terus menerus, olahraga yang berlebihan dan trauma pada kuku yang terus menerus serta predisposisi genetik. Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap infeksi dermatofita antara lain iklim tropis, higienitas yang buruk, adanya sumber penularan, serta penyakit sistemik dan kronis yang meningkat. Tinea unguium menyebabkan masalah bagi pasien, berupa fisik dan psikologis. Permasalahan lain yang ada adalah pengobatan onikomikosis bersifat menahun dan resisten pada pengobatan. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari anamnesis terhadap pasien, pemeriksaan fisik beserta penyuluhan tentang tinea unguium. Upaya pencegahan tinea unguium yang diberikan kepada pasien berupa edukasi pasien terkait Tinea Unguium yang terdiri dari pengertian, faktor resiko, manifestasi klinis, faktor yang dapat memperberat, tatalaksana farmakologis dan non farmakologi

    Upaya Pemecahan Masalah Pasien Usia 67 Tahun dengan Osteoarthritis

    Get PDF
    Osteoartritis (OA) merupakan bentuk artritis yang paling sering ditemukan di masyarakat, bersifat kronis, berdampak besar dalam masalah kesehatan masyarakat. Osteoartritis dapat terjadi dengan etiologi yang berbeda-beda, namun mengakibatkan kelainan bilologis, morfologis dan keluaran klinis yang sama. Osteoartritis dapat mengenai berbagai macam sendi terutama mengenai sendi lutut, tangan, dan panggul

    Pengelolaan Lupus Eritematosus Sistemik dalam Pelayanan Kesehatan Primer

    Get PDF
    Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) merupakan keadaan penyakit inflamasi yang bersifat autoimun kronis dengan gejala klinis yang cukup luas. Perjalanan penyakit dan prognosis dari SLE pun beragam. Adapun beberapa faktor seperti: lingkungan, imunologi, hormonal, dan genetik diketahui memegang peranan dalam perkembangan SLE. Penyakit SLE lebih sering menyerang wanita terutama usia produktif. Patogenesis SLE dipengaruhi oleh berbagai faktor meliputi faktor genetik, hormonal, dan lingkungan terutama sinar UV. Patogenesis SLE mengikutsertakan berbagai sel dan molekul yang berperan pada proses apoptosis, respons imun innate dan adaptif. Kerusakan multiorgan terjadi akibat deposisi autoantibodi dan kompleks imun. Diagnosis SLE ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan pemeriksaan laboratorium menurut American College of Rheumatology / European League Against Rheumatism (ACR/EULAR) 2019. Terapi SLE bersifat individual berdasarkan manifestasi klinis yang dialami pasien, aktivitas penyakit dan derajat keparahan penyakit serta komorbiditas. Prognosis SLE bervariasi mulai dari ringan hingga berkembang cepat menjadi berat disertai kegagalan multiorgan, bahkan kematian. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih mendalam mengenai patogenesis dan cara menegakkan diagnosis SLE sehingga dapat menjadi dasar dalam pengembangan penelitian mengenai SLE di masa yang akan datan

    Sosialisasi Pencegahan Gangguan Pendengaran di Rumah Sakit Prima Inti Medika Kabupaten Aceh Utara

    Get PDF
    Gangguan pendengaran merupakan suatu kondisi ketidakmampuan secara parsial atau total untuk mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga. Tingkat penurunan gangguan pendengaran terbagi menjadi ringan, sedang, sedang berat, berat dan sangat berat. Gangguan pendengaran disebabkan oleh banyak hal seperti infeksi telinga, kotoran telinga, trauma pada telinga akibat sering mengorek telinga, paparan bising yang terlalu lama, dan tuli akibat usia lanjut. Gangguan pendengaran memiliki berbagai dampak pada anak-anak, dewasa maupun orang tua. Pada anak-anak dengan kondisi tersebut mempengaruhi perkembangan bahasa dan bicara, akademik atau prestasi belajar bahkan berdampak pada psikis anak karena sulitnya berkomunikasi dengan teman-temannya. Gangguan pendengaran juga berdampak pada orang dewasa karena berpengaruh terhadap kinerja, komunikasi, emosional dan hubungan sosial. Dalam rangka World Hearing Day yang diperingati setiap 3 Maret, pengabdi yang merupakan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh melakukan penyuluhan mengenai pencegahan gangguan pendengaran di ruang tunggu poliklinik RS Prima Inti Medika

    Diabetes Mellitus dengan Ulkus Kaki Diabetik

    Get PDF
    Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Pasien perempuan (38 tahun) datang dengan keluhan nyeri di jempol kaki kanan sejak 1 minggu ini. Luka awalnya tidak terasa nyeri. Luka saat ini bernanah sehingga menyebabkan nyeri terutama saat berjalan. Pasien mengalami kebas pada kedua kakinya sejak beberapa bulan ini. Pasien juga mengeluhkan matanya terasa kabur dan sulit untuk melihat benda yang jauh. Pemeriksaan fisik didapatkan luka terbuka pada jempol kaki kanan berukuran 1x1x0.2 cm berwarna merah kekuningan dengan bagian kulit sekitarnya terdapat pus. Pasien mengalami penyakit DM sejak 2 tahun ini dan mengontrol kesehatannya ke Puskesmas Syamtalira Bayu. Luka pada kakinya tidak dirawat dengan baik dan pasien tidak mengonsumsi obat secara teratur. Pasien diberikan obat antihiperglikemia oral dan antihipertensi. Pasien diberikan edukasi mengenai Diabetes Mellitus dan cara menjaga pola hidup yang sehat

    Home Visite pada Penderita Epilepsi Desa Pande Kecamatan Tanah Pasir

    Get PDF
    Epilepsi merupakan salah satu masalah kesehatan yang menonjol di masyarakat, karena permasalahan tidak hanya dari segi medik tetapi juga sosial dan ekonomi yang menimpa penderita maupun keluarganya. Dalam kehidupan sehari-hari, epilepsi merupakan stigma bagi masyarakat. Mereka cenderung untuk menjauhi penderita epilepsi. Bagi orang awam, epilepsi dianggap sebagai penyakit menular (melalui buih yang keluar dari mulut), penyakit keturunan, menakutkan dan memalukan. Metode kualitatif dengan anamnesis mendalam dilakukan mulai dari home visite, anamnesis, pemeriksaan fisik dan edukasi. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai penyakitnya. Pasien sudah menderita epilepsi sejak 23 tahun karena pengetahuan yang rendah memilih untuk berobat ke dukun, tetapi 5 tahun terakhir ini sudah rutin ke dokter dan mengalami penurunan intensitas kejang. Dirawat oleh ibunya yang mengalami katarak 2 tahun terakhir ini sehingga diperlukan pemantauan langsung oleh pihak puskesmas secara berkala. Tidak rutin minum obat, kecapean, dan stress akan berdampak pada kejang vberulang sehingga epilepsi menjadi tidak terkontrol
    corecore