30 research outputs found

    Critical Thinking Skills of Prospective Elementary School Teachers in Integrated Science-Mathematics Lectures

    Full text link
    The purpose of this study is to find out the critical thinking skills indicators and aspects of prospective elementary school teachers in mathematics-science integration lectures on electrical circuits and mathematical logic lesson. This research uses random sampling technique in which 30 first semester students were chosen randomly from one of university in Padang region West Sumatera Indonesia. This research uses Research and Development (R & D). The critical thinking skills are seen from processes, observations, and tests. The process of critical thinking skills of prospective elementary school teachers on the average of critical thinking skills indicator is 84% in strategies and tactics, 80% in advanced clarification and 83% in elementary clarification, basic support, and inference. The result of observing the critical thinking skills of prospective elementary school teachers on the average of each lectures is significantly increased to be 81.9%. The results of pre-test and post-test were increased significantly. It is shown from N-gain of 0.7 to be medium category

    Pengembangan Model Pembelajaran Science Ter-Integrasi Mathematics Berbasis PBL

    Full text link
    The purpose of this study was to develop a problem-based model of science and mathematics integration for use by PGSD students that were valid and feasible to use in learning, to find out the effectiveness of problem-based science and mathematics integration models for basic education developed and help students to understand mathematical concepts and the concept of science and accelerate student graduation. In this study, it has reached the design and develop stage, the product has been validated, but it still needs testing steps to see the effectiveness of the product produced. From the results obtained it can be concluded that the development of the Science and Math Integration Model Development Model is valid in the view of the validators

    Pencapaian Kompetensi Literasi Sains Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam Praktik Pembelajaran Daring Berorientasi Masalah

    Full text link
    Pelaksanaan pembelajaran secara daring menjadi sebuah tantangan bagi dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar untuk menyiapkan pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan yang telah disiapkan. Adapun salah satu kemampuan kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar adalah kemampuan kompetensi literasi sains. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam proses pembelajaran daring berorientasi masalah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian Pretest-posttest control group design. subjek penelitian adalah mahasiswa semester 3 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pengumpulan data dilakukan melalui hasil kompetensi literasi sains mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar di salah satu perguruan tinggi negeri di Padang dengan menggunakan 25 butir soal literasi sains yang sudah di validasi oleh pakar. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kelas eksperimen memiliki kategori efektif yang artinya bahwa pembelajaran daring berorientasi masalah pada materi gaya dan energi dapat meningkatkan kemampuan literasi sains mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sedangkan kelas kontrol memiliki kategori tidak efektif yang artinya bahwa pembelajaran konvensional yang dilaksanakan pada kelas kontrol tidak efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi sains mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasa

    Capaian Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sains Tematik Menggunakan Modul Digital

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan membuat modul digital dalam pembelajaran sains tematik untuk membantu pencapaian kemandirian belajar siswa. Kemandirian dalam belajar menjadi suatu kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh orang saat belajar untuk membahas serta mempelajari materi secara mandiri. Bahan ajar yang dapat dijadikan pilihan sebagai pengganti bahan ajar mandiri adalah modul digital. Modul digital dapat digunakan sebagai alat pembelajaran mandiri yang dapat membantu siswa belajar dan mudah untuk dibawa ke mana saja. Jenis dari penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R & D), dengan berbagai tahap yang dilakukan yaitu, tahap pendahuluan, tahap pengembangan prototype, dan tahap penilaian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kemandirian belajar siswa. Angket tersebut diberikan kepada 20 siswa kelas 4 di SDN 43 Sungai Sapih untuk melihat pencapaian kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran Saint Tematik yang dibantu oleh sebuah aplikasi, dimana hal ini menjadikannya sebuah produk yang disebut modul digital. Keefektifan modul digital yang dikembangkan, mendapat tingkat 89,55% dalam klasifikasi yang sangat efektif. Keefektifan ini menjadikan modul digital menjadi layak untuk digunaka

    Dampak Model Kooperatif Tipe Talking Stick terhadap Kompetensi Belajar IPA pada Pembelajaran Tematik

    Full text link
    Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dampak dari model kooperatif tipe Talking Stick terhadap kompetensi belajar IPA pada pembelajaran tematik. Jenis dari penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen menggunakan desain quasi eksperimen design dengan bentuk menggunakan the non equivalent pretest posttest control group design. Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dalam bentuk soal objektif. Untuk data awal dilakukan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan data akhir dilakukan analisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan rata-rata, dan uji N-Gain. Hasil yang diperoleh penulis yaitu: 1) Dari analisis nilai rata-rata, diperoleh nilai kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, nilai rata-rata kelas eksperimen 77,74 sedangkan rata-rata nilai kelas kontrol adalah 67,85 dengan nilai selesih 9,98. 2) Dari uji hipotesis menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung > ttabel dengan nilai perolehan 3,598>2,00. 3) Dengan menggunakan uji N-Gain dapat dilihat peningkatan nilai kelas eksperimen yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol yaitu 0,50 dan 0,29, dengan selisih hasil perhitungan uji N-Gain kedua kelas adalah sebesar 0,21

    Pengaruh Model RADEC pada Pembelajaran Tematik terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mendeskripsikan pengaruh di model pembelajaran RADEC terhadap hasil perolehan belajar peserta didik sekolah dasar pada tema lingkungan sahabat kita. Penelitian ini jenisnya ialah kuantitatif dalam bentuk quasy eksperiment design. Desain yang diterapkan ialah The Non equivalent Control Group Design. Teknik yang diambil untuk pengambilan sampel ialah cluster random sampling, Populasi sebanyak 7 SD dalam lingkup Gugus II Kec. Tanjung Raya. Penelitian dilakukan di SDN 01 Maninjau kelas Va beranggota 19 peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas Vb untuk kelas kontrolnya yang beranggotakan 20 peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan ialah menggunakan uji prasyarat berupa uji normalitasnya kemudian uji homogenitasnya serta uji hipotesisnya menggunakan uji t. Rata-rata pada pre-test di kelas eksperimen ialah 44,05263, setelah menerapkan model pembelajaran RADEC diperoleh post-test 82,47. Pada kelas kontrol memperoleh rata-ratanya di pretest 44,15 dan post-test setelah dibelajarkan menggunakan pendekatan konvensional 69,5. Setelah dilakukan uji-t diperoleh thitung= 3,68 dan ttabel 1,68709 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian thitung = 3,68 > ttabel = 1,68709 maka disimpulkan ditemukan pengaruh model RADEC terhadap hasil perolehan belajar peserta didik SD tema lingkungan sahabat kit
    corecore