6 research outputs found
Pengaruh Dosis Subletal Imidakloprid Terhadap Kesintasan Populasi Wereng Coklat Pada Varietas Padi Rentan Dan Tahan
Sublethal dose effect of imidacloprid on the survival of brown planthoppers on resistant and susceptible rice varieties. Imidacloprid insecticides and resistant rice varieties are commonly used to control the the rice brown planthopper (BPH) Nilaparvata lugens in the field. The aim of this research was to evaluate the resistance of N. lugens to imidacloprid and the influence of sublethal dose of the insecticide applied to a certain resistant rice varieties on the survival of BPH. The experiment was conducted in a greenhouse trial at Indonesian Center for Rice Research, Sukamandi, West Java. Each pair of adult BPH were infested on three rice varieties Ciherang, Inpari 13, and Pelita, and then followed by spraying five doses of imidacloprid. The the effective dose rate of imidacloprid on BPH was determined by the value of LD95 compared with the recommended dose (20 g a.i. ha-1). The nymphal survival was concidered as a result of the applied sublethal doses. The numbers of nymphal progenies were observed until two peaks populations of both first and second generations. The insecticide then was applied at LD50 dose equivalent on adult BPH of the second generation. The number of laid eggs and the abnormal egg shapes were counted. Imidacloprid doses that were unefffective against BPH showed by the values of LD95 were 1224.3, 2799.0, dan 4692.8 g a.i. ha-1 at Ciherang, Inpari 13 dan Pelita rice varieties, respectively. Seven days after application of imidacoprid, about 70-90% of adult BPH still survived. Sublethal dosages of imidacloprid tended to increase the survival of BPH on a resistant rice variety of Inpari 13, as reflected by the number of nymphal progeny of 156-169 BPH/plant at the first population peak. Imidacloprid treatment increased the number of laid egg, but had no effect on the egg sterility
Analisis Kondisi Fisik Tim Bolavoli Putra Unesa
Universitas Negeri Surabaya memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa khususnya adalah cabang olahraga bolavoli, dalam perkembangannya bolavoli memiliki teknik dan taktik yang semakin beragam dan berkembang. UKM Bolavoli Unesa memiliki atlet berprestasi yang mampu bersaing dalam kejuaraan ditingkat daerah hingga nasional. Kondisi fisik yang bagus akan membantu atlet untuk mencapai prestasi secara maksimal, dalam penguasaan teknik, taktik dan kematangan mental. Komponen kondisi fisik yang dimiliki atlet bolavoli adalah power lengan, daya ledak otot tungkai, kelincahan, dan kecepatan reaksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti data ilmiah tentang keadaan atlet terutama pada kondisi fisik olahraga bolavoli, sehingga baik para atlet maupun pelatih memperoleh acuan untuk pembuatan program latihan serta pengembangan prestasi atlet baik saat latihan maupun saat bertanding. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Sasaran penelitian ini adalah atlet tim bolavoli putra Unesa yang sejumlah 12 orang. Hasil penelitian pada Tim Bolavoli Putra Unesa menunjukkan bahwa power lengan rata-rata sejumlah 205,7 (joule) dan berkategori “sedang”. Daya ledak otot tungkai rata-rata sejumlah 522,3 (joule) dan berkategori “sedang”. Kelincahan rata-rata sejumlah 35,66 (kali/20 detik) berkategori “baik”. Kecepatan reaksi rata-rata sejumlah 0,258 (detik ) dan berkategori “kurang”.
Kata kunci : analisis, bolavoli, kondisi fisi
The Difference of Eosinophil Amount in Tuberculosis Patients with and Without Soil-Transmitted Helminths Co-infection in Panti District, Jember
Tuberculosis is one of the world's health problems even in Indonesia. The immune response that needed to deal with TB can be influenced by other infections, such as helminth infection. The helminth infections induce Th2 immune responses and eosinophilia to eliminate these pathogen. Meanwhile, the Th2 response and eosinophilia can also suppress the Th1 immune response which is very important to eliminate the bacterium M. tuberculosis and make a negative impact on the success of TB therapy. Thus, the eosinophil profile can describe the immune response in TB patients with helminth co-infection. This study aims to determine the prevalence of helminthiasis in TB patients and determine the differences in eosinophil amount in tuberculosis patients with and without helminth co-infection. This study was an observational analytic study with a cross-sectional design conducted at Puskesmas Panti in August 2019-January 2020 using fecal and blood samples from 24 research subjects. Helminth co-infection status was obtained from fecal examination with sedimentation and flotation methods while the number of eosinophils was obtained from leukocyte counts. Data analysis used the Mann Whitney U test to determine differences in the number of eosinophils in the two groups. The results showed there was no difference in the number of eosinophils in TB patients with helminth co-infection and without helminth co-infection (p> 0.05). There is no typical picture of the number of eosinophils in both groups so that eosinophils cannot describe the immune response that arose in TB patients with helminth co-infections in Panti district, Jember
PUBLIC RELATIONS
Public relations humas adalah praktik mengelola dan menyebarkan informasi dari individu atau organisasi (seperti bisnis, lembaga pemerintah atau organisasi nirlaba) kepada publik untuk mempengaruhi persepsi publik mereka. Hubungan masyarakat (PR) dan publisitas berbeda dalam PR yang dikendalikan secara internal, sedangkan publisitas tidak dikendalikan dan disumbangkan oleh pihak eksternal. Hubungan masyarakat dapat mencakup organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke audiens mereka menggunakan topik kepentingan publik dan item berita yang tidak memerlukan pembayaran langsung. Eksposur sebagian besar berbasis media. Ini membedakannya dari iklan sebagai bentuk komunikasi pemasaran. Hubungan masyarakat bertujuan untuk membuat atau mendapatkan liputan untuk klien secara gratis, juga dikenal sebagai media yang diperoleh, daripada membayar untuk pemasaran atau iklan juga dikenal sebagai media berbayar. Tujuan dari hubungan masyarakat adalah untuk menginformasikan kepada publik, calon pelanggan, investor, mitra, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dan akhirnya membujuk mereka untuk mempertahankan pandangan positif atau menguntungkan tentang organisasi, kepemimpinan, produk atau keputusan politiknya. Profesional hubungan masyarakat biasanya bekerja untuk perusahaan PR dan pemasaran, bisnis dan perusahaan, pemerintah dan pejabat publik sebagai petugas informasi publik dan organisasi non pemerintah dan organisasi nirlaba. Pekerjaan yang menjadi pusat hubungan masyarakat termasuk koordinator akun, eksekutif akun, pengawas akun dan manajer hubungan media. Spesialis hubungan masyarakat membangun dan memelihara hubungan dengan audiens target organisasi, media, media perdagangan yang relevan dan pemimpin opini lainnya
MANAJEMEN PROYEK (TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIS)
Dalam menyelesaikan sebuah proyek, hal utama yang perlu diperhatikan adalah manajemen waktu dan sumber daya yang dibutuhkan. Sehingga, setiap kebutuhan dapat terencana dengan baik dan terstruktur. Salah satu cara untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menerapkan strategi manajemen proyek yang optimal. Secara umum, pengertian manajemen proyek adalah suatu metode atau sistem pengelolaan maupun pengorganisasian berbagai aktivitas dari sebuah bisnis selama jangka waktu tertentu. Di mana, untuk mencapai tujuan tersebut banyak parameter yang harus dikerjakan mulai dari manajemen anggaran, resources, tim proyek, hingga operasional kerja.
Salah satu ciri utama dari sebuah proyek adalah sifatnya yang repetitif. Aktivitas yang sesuai untuk menerapkan manajemen proyek adalah yang menghasilkan produk atau jasa dalam jangka waktu tertentu. Dalam mengelola project management yang baik, tentu ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan dan memerlukan strategi efektif. Dalam pelaksanaannya, manajemen proyek akan melalui sejumlah tahapan, seperti initiation, planning, execution, sampai closure. Proses tersebut pada dasarnya hanya dilakukan ketika suatu perusahaan atau bisnis ingin melaksanakan sebuah proyek atau kegiatan
TEORI MARKETING
Istilah Marketing diartikan sebagai suatu perpaduan antara rangkaian aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk, harga, pelayanan dan melakukan promosi supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi serta perusahaan mendapatkan keuntungan. Marketing memang sangat erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan kita sehari-hari sebab objeknya ialah Konsumen. Biasanya kita sebagai konsumen sering dihadapkan pada beberapa pilihan seperti memilih merek dari produk tertentu yang hendak kita beli, dimana kita akan membelinya dan menentukan waktu maupun kualitas saat melakukan pembelian. Jadi kita sebagai konsumen dapat dijadikan informasi yang dibutuhkan oleh para Marketer dalam melakukan kegiatan marketing. Dengan adanya marketing para konsumen tidak perlu memenuhi kebutuhannya secara sendiri-sendiri. Karena dengan melakukan pertukaran dengan para pelaku marketing, konsumen dapat memenuhi kebutuhan maupun kepuasannya dengan mendapatkan produk ataupun jasa. Berdasarkan hal tersebut maka, buku ini menyajikan segala yang dibutuhkan oleh para pengelola pelaku usaha dalam menjalankan roda perputaran perusahaannya agar dapat menciptakan kualitas dan kuantitasnya