2 research outputs found

    UQUBAT DENDA EMAS MURNI DALAM QANUN JINAYAT DI ACEH

    Get PDF
    UQUBAT DENDA EMAS MURNI DALAM QANUN JINAYAT DI ACEHFirdaus Armanda Syahrizal Abbas Suhaimi ABSTRAKQanun Aceh No. 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat diberlakukan sesuai dengan pemenuhan kebutuhan hukum bagi masyarakat Aceh. Qanun Hukum Jinayat pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari tiga qanun di bidang jinayat yang pernah berlaku sebelumnya yaitu Khamar, Maisir dan Khalwat. Salah satu hal yang menarik dalam qanun ini adalah mengenai hukumannya (uqubatnya), di mana dalam hukumannya, qanun Aceh selalu menetapkan hukuman denda berupa emas murni. Sehingga hal yang paling menarik dibahas adalah (1) Mengapa qanun jinayat menggunakan emas murni sebagai standar uqubat denda terhadap pelaku jarimah? Dan (2) Apakah menjadi dasar filosofis, yuridis dan sosiologis bagi penentuan standar uqubat denda terhadap pelaku jarimah?Pelitian ini bertujuan mengetahui mengapa qanun jinayat menggunakan emas murni sebagai standar uqubat denda terhadap pelaku jarimah, serta apakah menjadi dasar filosofis, yuridis dan sosiologis bagi penentuan standar uqubat denda terhadap pelaku jarimah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif. Penelitian ini termasuk penelitian hukum normatif doktrinal, yaitu sebuah penelitian yang mengkaji asas-asas dan norma-norma hukum, yang fokusnya adalah analisis data sekunder. Bahan hukum primer dalam penelitian ini adalah Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, sedangkan bahan hukum sekunder adalah buku-buku pendukung lainnya. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan cara menghimpun dan menelaah data-data sumber kepustakaan berupa data-data sekunder yang relevan dengan pembahasan tesis ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama uqubat emas murni yang terdapat dalam qanun Aceh tidak terlepas dari sejarah masyarakat Aceh yang kental dengan nilai keislaman, sehingga uqubat emas murni yang dikenal dalam Islam diambil juga dalam qanun Aceh. Kedua, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi penetapan uqubat emas murni yang terdapat dalam qanun Aceh, yaitu faktor filsofis, yuridis dan sosiologis. Di mana secara filosofis penetapan uqubat emas murni merupakan hasil ijtihad dari hukuman yang terdapat dalam hukum Islam sendiri. Sedangkan secara yuridis merupakan hasil perubahan dari hukuman dalam qanun sebelumnya. Selanjutnya secara sosiologis uqubat emas murni tersebut sesuai dengan tradisi masyarakat Aceh yang selalu memakai emas dalam kehidupannya.Disarankan supaya pemerintah Aceh tetap mempertahankan jenis hukuman ini, sebab dengan jenis hukuman tersebut, masyarakat merasa takut dan enggan untuk melakukan tindak jinayat. Begitu juga halnya untuk pemerintah pusat, supaya dapat mengambil dan mempelajari jenis hukuman denda yang terdapat dalam qanun Aceh ini, sebagai masukan untuk hukum pidana nasional.Kata Kunci: Uqubat, Qanun, Emas Murni

    Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang

    Get PDF
    Perencanaan kapasitas produksi seharusnya menyesuaikan dengan kebutuhan permintaan. Hal ini bisa dicapai dengan melakukan peramalan permintaan barang yang diproduksi. Sistem inferensi fuzzy Tsukamoto bisa diimplementasikan untuk peramalan. Salah satu permasalahan dalam penerapan metode fuzzy adalah sulitnya menentukan batasan fungsi keanggotaan yang tepat. Pada tulisan ini diusulkan penggunaan algoritma genetika untuk memperbaiki batasan fungsi keanggotaan fuzzy sehingga didapatkan hasil peramalan yang lebih akurat. Percobaan komputasi membuktikan bahwa sistem inferensi fuzzy yang telah dioptimasi mampu memberikan hasil yang lebih akurat. Dalam hal ini penerapan algoritma genetika untuk penentuan batasan fungsi pada kasus peramalan permintaan barang dilakukan dengan menggunakan teknik extended intermediate crossover, mutasi dengan exchange point dan seleksi dengan menggunakan elitsm selection. Pada penelitian ini terdapat 4 tahapan dalam menentukan nilai error yang optimal dengan menggunakan algoritma genetika sebagai batasan fungsi keanggotaan fuzzy tsukamoto. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 permintaan produksi dalam satuan minggu selama tahun 2015. Solusi optimal diperoleh pada ukuran populasi sebanyak 80, jumlah generasi sebesar 120, dan kombinasi crossover rate dan mutation rate sebesar 0.3 dan 0.7 dengan fitness sebesar 6.863533684
    corecore