1 research outputs found
PERBEDAAN PENGARUH TRANSVERSE FRICTION DENGAN PENAMBAHAN KINESIOTAPPING PADA TRANSVERSE FRICTION UNTUK PENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL BAHU TENDINITIS SUPRASPINATUS
Latar Belakang:
.
Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga permainan
yang memiliki karakteristik gerakan yang bersifat cepat dan menuntut terjadinya
kontraksi terus menerus khususnya pada otot di persendian bahu, karena gerakan
yang terus
-
menerus ini dapat menyebab
kan kelelahan pada otot di persendian bahu
sehingga menimbulkan rasa nyeri yang akan berakibat pada
tendinitis
supraspinatus
Tujuan:
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh
transverse friction
dengan penambahan
kinesiotapping
pada
transverse friction
untuk peni
ngkatan
fungsional bahu pada
tendintisi supraspinatus
.
Metode Penelitian:
Penelitian ini
menggunakan metode
experiment
dengan
pre and post test two group design
dengan
pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling.
Sampel pada penelitian ini
adalah pem
ain bulutangkis di PB (Persatuan Bulutangkis) Pancing Sembada Sleman
berdasarkan rumus Arikunto didapatkan 21 orang untuk kelompok I dengan
perlakuan
trasnverse friction
selama 2 minggu 3 kali dalam seminggu dan 21 orang
untuk kelompok II dengan perlakuan
penambahan
kinesiotapping
pada
transverse
friction
selama 2,5 minggu diberikan selama 3 hari dengan 5 kali pengulangan. Pada
penelitian ini alat ukur untuk mengukur fungsional bahu menggunakan SPADI
(
shoulder pain and disability index)
Hasil:
Uji hipotesis I nilai
p
=0,000 (
p
<0,05)
yang berarti
transverse friction
dapat meningkatkan fungsional bahu pada pemain
bulutangkis. Hipotesis II nilai
p
=0,000 (
p<
0,05) yang berarti penambahan
kinesiotapping
pada
transverse friction
dapat meningkatkan fungs
ional bahu pada
pemain bulutangkis. Uji hipotesis III nilai
p
=0,000 (
p
<0,05) yang berarti ada
perbedaan pengaruh
transverse friction
dengan penambahan
kinesiotapping
pada
transverse friction
untuk peningkatan kemampuan fungsional bahu
tendinitis
supraspin
atus
.
Simpulan:
pengaruh penambahan
kinesiotapping
pada
transverse
friction
terhadap peningkatan kemampuan fungsional bahu lebih baik dari pada
hanya diberikan
transverse friction
Saran:
Responden disarankan mengurangi
gerakan yang terus
-
menerus pada bahu s
eperti saat bermain bulutangkis agar tidak
terjadi kelelahan pada otot bahu yang akan mengakibatkan cidera khususnya
tendinitis supraspinatus