11 research outputs found

    Bimbingan Kelompok Menggunakan Film Pendek Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Peran Guru BK

    Get PDF
    Students' understanding of the role of guidance and counseling teachers is very important that is to be a sharing friend and motivator in dealing with problems. As for the tendency of students' understanding, (1), the student assumes that of bk teacher is only places for troubled students and (2) students a have bad understanding based on the words of their senior that of bk teacher are fierce or school police whose working punishes students who do not obey the rules of the school. The purpose of this research is to know the application of group guidance services with audio-visual media in the form of short films in improving Students' understanding of the role of BK teachers in SMP Nusantara Palangka Raya during the covid-19 pandemic of the 2020/2021 academic year. This research method is an experiment using a quantitative approach. The design used in this study is one group pretest-posttest (the one group pretest-posttest). So the group that researchers used in the study was only one experimental group. The result of this study is a short film media able to improve the understanding of students, the results obtained from the test results t two sample pairs is 13,000. The result is greater when compared to  2,228 (13,000 > 2,228) at DK =  =  and 5% significance. then can is concluded that Ha was accepted and Ho was rejected. This thing is to attest that the existence of enhancement understanding students about the role of bk teacher with use short film medi

    PENERAPAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI RENDAHNYA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine whether behavioristic techniques can increase student learning independence through group counseling in class VIII of SMP Isen Mulang Palangka Raya. This type of research is a quantitative study with a pre-experimental design with one group pretest-posttest type. Data were analyzed using descriptive statistics from the paired sample T-test (SPSS version 25 program). The population in this study were 11 students in class VIII with a total sample of 4 students. The results of the calculation of the average score of learning independence before participating in group counseling services with behavioristic techniques an average of 65 then after being given group counseling with behavioristic techniques increased to 86.75 with an average increase of 21.75. Then from the calculation results of the pretest and posttest values using the Paired Samples T-test is 0.003 < from 0.05, then the null hypothesis is rejected. It can be concluded that there is a significant effect from the application of group counseling with a behavioristic approach to overcome the low learning independence of students at SMP Isen Mulang Palangka Raya.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teknik behavioristik dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui konseling kelompok di kelas VIII SMP Isen Mulang Palangka Raya. Jenis penelitian ini adalah  penelitian kuantitatif dengan desain pre experimental dengan tipe one group pretest-posttest. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deksriptif dari uji paired sampel T-tes (program SPSS versi 25). Populasi dalam penelitian ini adalah 11 peserta didik di kelas VIII dengan jumlah sampel  4 peserta didik.  Hasil perhitungan rata-rata skor kemandirian belajar sebelum mengikuti layanan konseling kelompok dengan teknik behavioristik rata-rata 65 kemudian setelah diberikannya konseling kelompok dengan teknik behavioristik mengalami peningkatan menjadi 86,75 dengan peningkatan  rata-rata sebesar 21,75.  Kemudian dari hasil perhitungan nilai pretest dan posttest dengan menggunakan Uji Paired Samples T-tes adalah 0,003 < dari 0,05, maka Hipotesis nol ditolak. Dapat disimpulkan, terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan konseling kelompok dengan pendekatan behavioristik untuk mengatasi rendahnya kemandirian belajar siswa SMP Isen Mulang Palangka Raya

    PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI PADA SISWA MAN KOTA PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Self-disclosure is the process of giving the other party the opportunity to know how we think, how we feel about something, and about our desires. Students who are capable of self-openness are proven to be able to adjust, be more confident, have a positive attitude, be more objective, and open. The purpose of this study is to determine the extent to which brainstorming techniques are used to assist students in increasing self-disclosure in communication among students of MAN Palangka Raya City. The type of research used is Pre-Experimental Designs with One-group Pretest-Postets Design. The sampling technique in this study was carried out by purposive sampling. The sample in this study was 6 students of MAN Kota Palangka Raya who have low self-disclosure in communication. The data collection tool uses a self-disclosure questionnaire in communication. Meanwhile, the data analysis technique used is non-parametric statistics with paired two-sample t-test formula. The results of the study show self-openness in communication before receiving group guidance with the brainstorming technique of 50% in the low category, after receiving group guidance with the brainstorming technique of 69% with the high category. The difference in the level of self-disclosure in communication before and after being given group guidance with brainstorming techniques was 18%. The results of the paired two-sample t-test obtained t count-12.548 and t table -2.015 means that Ha is accepted. These results indicate that the brainstorming technique is so effective in increasing self-disclosure in communication among students of MAN Kota Palangka Raya.Keterbukaan diri adalah proses memberi kesempatan kepada pihak lain untuk mengetahui cara kita berpikir, mengenai perasaan kita tentang sesuatu dan tentang keinginan. Siswa yang mampu dalam keterbukaan diri terbukti mampu menyesuaikan diri, lebih percaya diri, bersikap positif, lebih objektif, dan terbuka Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana teknik brainstorming untuk  membantu siswa dalam meningkatkan keterbukaan diri dalam komunikasi pada siswa MAN Kota Palangka Raya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimental Designs dengan One-group Pretest-Postets Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan sampling purposive. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang siswa MAN Kota Palangka Raya yang memiliki keterbukaan diri dalam komunikasi rendah.  Alat pengumpulan data menggunakan angket keterbukaan diri dalam komunikasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah statistic non parametric dengan rumus uji-t dua sampel berpasangan.  Dari hasil penelitian menujukkan keterbukaan diri dalam komunikasi sebelum memperoleh bimbingan kelompok dengan teknik brainstorming  50% dengan kategori rendah, setelah memperoleh bimbingan kelompok dengan teknik brainstorming 69% dengan kategori tinggi. Perbedaan tingkat keterbukaan diri dalam komunikasi sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok dengan teknik brainstorming sebesar 18%. Hasil uji t dua sampel berpasangan diperoleh t hitung-12,548 dan t tabel -2,015 berarti Ha diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa teknik brainstorming begitu efektif untuk meningkatkan keterbukaan diri dalam komunikasi pada siswa MAN Kota Palangka Raya. &nbsp

    IMPLEMENTASI LAYANAN HOME VISIT DALAM PENGUMPULAN DATA INFORMASI SISWA BIMBINGAN DAN KONSELING

    Get PDF
    This study aims to determine the implementation of home visit services in collecting information on guidance and counseling students at junior high school 8 Palangka Raya. The research method used is qualitative methods, where in qualitative research the main instrument is the researcher himself. In this study, the collection techniques used were interviews, observation, and documentation. This research was conducted at junior high school 8 Palangka Raya, March 2022 – June 2022. In this study using data analysis techniques Miles and Humberman. The results of this study indicate that the application of home visit services in collecting student information data at junior high school 8 Palangka Raya has been going well where Guidance and Counseling teachers not only solve student problems through home visits but Guidance and counseling teachers also assist the school in updating information students when providing home visit services to be able to help the school update students' personal data at school.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implemetasi layanan home visit dalam pengumpulan data informasi siswa bimbingan dan konseling SMP Negeri 8 Palangka Raya. Metode Penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kualitatif, dimana dalam penelitian kualitatif instrumen utama adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Palangka Raya, Bulan Maret 2022 – Juni 2022. Di dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan layanan home visit dalam pengumpulan data informasi siswa di SMP Negeri 8 Palangka Raya sudah berjalan dengan baik di mana guru Bimbingan dan Konseling tidak hanya menyelesaikan masalah siswa melalui home visit tetapi guru Bimbingan dan konseling juga membantu pihak sekolah dalam memperbaharui data informasi siswa ketika memberikan layanan home visit untuk dapat membantu pihak sekolah memperbaharui data pribadi siswa di sekolah

    PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DENGAN TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MEMBOLOS SISWA MTs MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Nursarah, 2020. Penerapan Layanan Konseling Individual Dengan Teknik Behavioral Contract Untuk Mengurangi Perilaku Membolos Siswa MTs Muslimat NU Palangka Raya; Skripsi; Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Palangkaraya. Pembimbing (I) Drs. Sunaryo A.I, M.Pd Pembimbing (II) Nopi Feronika, S.Pd., M.Pd Kata Kunci : Konseling Individual, Teknik Behavioral Contract, Perilaku Membolos Perilaku membolos merupakan perilaku tidak masuk sekolah, meninggalkan sekolah ataupun jam pelajaran sebelum usai yang dilakukan tanpa mendapatkan izin dari sekolah yang dapat disebabkan karena faktor pribadi, keluarga, ataupun sekolah. Fenomena yang ada pada siswa kelas VII-B dan VIII-B di MTs Muslimat NU Palangka Raya menunjukkan terdapat beberapa siswa yang melakukan perilaku membolos yang tinggi. Permasalahan yang ingin diteliti adalah “Bagaimanakah Penerapan Layanan Konseling Individual Dengan Teknik Behavioral Contract Untuk Mengurangi Perilaku Membolos Siswa MTs Muslimat NU Palangka Raya”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana prosedur penelitiannya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Sumber data dalam penelitian ini adalah 5 orang siswa. Teknik pengumpulan data dengan cara (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi, dan Teknik Analisis Data dengan cara (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, (3) Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan. Hasil dari kesimpulan wawancara dengan guru bk bapak M. Rif’at S.Pd di MTs Muslimat NU Palangka Raya, beliau mengakatan bahwa penerapan layanan konseling individual dengan teknik behavioral contract ini sangat efektif dalam mengurangi perilaku membolos siswa apalagi peneli-peneliti sebelumnya belum ada yang melakukan penelitian menggunakan behavioral contract dalam mengurangi perilaku membolos. Berdasar hasil penelitian, terdapat 5 siswa yang memiliki perilaku membolos dengan kategori tinggi. peneliti menemukan siswa yang melakukan membolos dengan alasan bangun kesiangan, mencari perhatian orang tua, tidak mengerjakan tugas, ikit-ikut teman, mengirim surat dengan alasan yang tidak tepat. Hal ini membuat peneliti merasa yakin untuk mengangkat judul penerapan layanan konseling individual dengan teknik behavioral contract untuk mengurangi perilaku membolos agar menjadi bahan acuan guru bk di MTs Muslimat NU Palangka Raya dalam menangani masalah tersebut. Setelah dilakukannya konseling individual dengan teknik behavioral contract, 5 siswa tersebut menyesal untuk membolos dan ingin merubah perilaku tersebut. Berdasarkan kontrak perilaku yang sudah di sepakati bersama konselor dan konseli. konseli memiliki perubahan lebih baik setelah dilakukannya konseling individual dengan menggunakan teknik behavioral contract. siswa mengalami perubahan untuk tidak melakukan membolos lagi

    PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPINAN TATA TERTIB SEKOLAH KELAS VIII SMP NEGERI 9 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    ABSTRAK OKTAVIANUS KARDOVA I.S KEMBAREN. 2020. Pemberian Layanan Informasi dalam Meningkatkan Kedisiplinan Tata Tertib Sekolah Kelas VIII SMP Negeri 9 Palangka Raya. Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (1) Drs. Sunaryo A.I, M.Pd (2) Nopi Feronika, S.Pd., M.Pd Penelitian ini dilatarbelakangi pada kurangnya kedisiplinan tata tertib sekolah pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 9 Palangka Raya yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman peserta didik tentang pentingnya kedisiplinan tata tertib sekolah. Salah satu alternatif yang dapat meningkatan kedisiplinanan tata tertib sekolah adalah dengan menggunakan layanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kedisiplinan tata tertib sekolah sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 9 Palangka Raya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian ekperimen dengan desain pre-eksperiment one group pre-test-posttest.. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 29 orang peserta didik kelas VIII SMP Negeri 9 Palangka Raya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Diketahui bahwa taraf signifikannya 5% sehingga kriterianya jika thitung ttabel maka Ho ditolak dan Ha ditrima. Dari hasil uji t menunjukan bahwa thitung = 4,14 sedangkan uji t dari responden db N-1 = (29-1) dengan tingkat signifikan maka ttabel = 2,048 dengan demikian ternyata th < tt pada taraf 0.05. Dapat disimpulkan bahwa th 4,14 lebih < dari tt 1,70113 maka jadinya Ha ditrima dan Ho ditolak. Jadi layanan informasi dapat meningkatkan kedisiplinan tata tertib sekolah kelas VIII SMP Negeri 9 Palangka Raya. Kata Kunci: Layanan informasi, kedisiplinan tata tertib sekolah

    ANALISIS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMKN 3 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Trisna U A Sidabutar. 2020. Analisis Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self Management Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Di SMKN 3 Palangka Raya. Skripsi. Program Studi Bimbingan Dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing (I) Drs.Sunaryo, M.Pd, (II) Nopi Feronika S.Pd, M.Pd. Kata Kunci: Bimbingan kelompok, teknik self management, kemandirian belajar Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang memiliki kemandirian belajar yang rendah yaitu siswa yang sering diluar kelas saat jam kosong, siswa yang kurang percaya diri seperti takut saat presentasi dikelas, siswa yang tidak mampu bekerja sendiri, dan ada siswa yang tidak bertanggung jawab dalam mengumpulkan tugas. Gea (2003:195) mengatakan bahwa individu dikatakan mandiri apabila memiliki 4 ciri sebagai berikut: Percaya diri, mampu bekerja sendiri, menghargai waktu dan bertanggung jawab. Berdasarkan ciri-ciri kemandirian belajar tersebut peneliti memilih untuk menganalisis teknik self management sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa di SMKN 3 Palangka Raya. Suhartini (dalam Makhfud, 2011: 33) self management adalah suatu prosedur yang menuntut seseorang untuk mengarahkan atau mengatur tingkah lakunya sendiri. Siswa dapat mengarahkan dan mengatur masalah perilaku kurangnya kemandirian belajar melalui prosedur management diri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang tidak mengadakan perhitungan, maksudnya data yang dikumpulkan tidak berwujud angka tetapi kata-kata. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research). Studi kepustakaan ini terkait dengan objek penelitian seperti buku-buku, jurnal atau artikel apa saja yang mendukung seluruh proses penelitian. Dari hasil kajian pustaka dan berbagai sumber relevan terkait teknik self management, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik self management dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa di SMKN 3 Palangka Raya

    ANALISIS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF CONTROL UNTUK MENINGKATKAN KEDISPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B DI MTsN 2 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Isma Damayantie. 2020. Analisis Konseling Kelompok Dengan Teknik Self Control Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII-B Di MTsN 2 Palangka Raya. Skripsi. Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing (I) Esty Pan Pangestie, M.Psi, Psi, (II) Nopi Feronika, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci : Konseling kelompok, dengan teknik self control, kedisiplinan belajar. Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang masih banyak memiliki rendahnya kedisiplinan belajar dalam proses kegiatan belajar, siswa terlambat masuk kelas, siswa sering keluar masuk kelas disaat proses pelajaraan masih berlangsung, siswa membolos pada kegiatan belajar belum selesai, dan juga siswa sering tidak mengumpulkan tugas ataupun PR. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk menganalisis konseling kelelmpok dengan teknik self control untuk. meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII-B di MTsN 2 Palangka Raya. Menurut C Lark (2015) “Kedisiplinan merupakan salah satu cara untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan kontrol diri, membantu peserta didik mengenali perilaku yang salah, mendorong, membimbing dan membantu dalam memperoleh rasa kepuasan karena kesetiaan dan kepatuhan terhadap aturan yang ada, self control tinggi adalah yang tekun dan tetap bertahan dengan tugas yang harus dikerjakan, walaupun menghadapi dengan banyak hambatan, dapat mengubah perilaku menyesuaikan dengan aturan dan norma yang berlaku dimana ia berada, tidak menunjukkan perilaku emosional atau meledak-ledak dan bersifat toleransi atau dapat menyesuaikan diri terhadap situasi yang tidak terduga (Aroma, 2012). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang tidak mengadakan perhitungan, maksudnya data yang dikumpulkan tidak berwujud angka tetapi kata-kata. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research). Studi kepustakaan ini terkait dengan objek penelitian seperti buku-buku, jurnal atau artikel apa saja yang mendukung seluruh proses penelitian. Berdasarkan studi kepustakaan yang didapatkan dari berbagai literatur baik buku, jurnal dan skripsi dari repository perguruan tinggi, semua peneliti an yang menggunakan teknik self control membuktikan bahwa tingkat keberhasilan dalam penelitian sangat efektif untuk digunakan. Begitu pula peneliti menyimpulkan bahwa Analisis Konseling kelompok dengan Teknik self control dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII-B di MTsN 2 Palangka Raya

    EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 14 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan pada siswa di SMPN 14 Palangka Raya dengan sampel 8 orang siswa (i), dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik pemberian tugas untuk meningkatkan kemandirian belajar berdasarkan indikator kemandirian belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah, untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa dengan menyebarkan angket kemandirian belajar berdasarkan indikator teori kemandirian belajar. Berdasarkan hasil pemberian treatment dan perhitungan hasil eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one grup desain pada efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik pemberian tugas untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa, diperoleh hasil dari t_(hitung )sebesar = 3,002. Hal ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik pemberian tugas efektif dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa. Yang berarti dapat dilihat dari hasil uji T dimana t_(tabel )(0,995) untuk tes dua ekor dengan t_s = 0,01 (3,499) dan t_(tabel )(0,975) untuk tes dua ekor dengan t_s = 0,05 (2,365), sedangkan hasil dari uji t/perbedaan dua mean diporelah angka 3,002, ini berarti bahwa t_(hitung )lebih besar dari pada t_(tabel ), maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang efektif bimbingan kelompok dengan teknik pemberian tugas untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa yang berarti t_(hitung )> t_(tabel )

    Bimbingan dan konseling Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Penggunaan Permainan "I've Got You" Di SMA Negeri 1 Kurun, Kuala Kurun

    No full text
    The role and contribution of teachers is highly expected in the interest of the effectiveness and efficiency of Guidance and Counseling services in schools. Teachers can also act as counselors for their students. The purpose of this service is "to know the participation of teachers in implementing group guidance services with[1] the "I've Got You" game method at Senior High School of Sekolah Menengah Atas Negeri-1 (SMAN-1) Kurun, Kuala Kurun, Kuala Kurun Regency, Central Kalimantan Province". The sample is 41 teachers at SMAN-1 Kurun. The data was collected using a check list, in the form of a list of questions given to the teachers of SMAN-1 Kurun. How to analyze data to test the reality of teacher participation in schools on the implementation of group guidance services, devotees use percentage calculations. The results of the service show that almost all components of the goals in service are carried out with a high percentage of 100% by teachers in schools. This means that teachers really participate and support the Group Guidance Service at SMAN-1 KurunPeran dan konstribusi guru tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Dengan demikian untuk membantu proses pendidikan dan kwalitas manusia salah satu kebijaksanaan pemerintah adalah mengangkat bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah sesuai dengan SK Menteri pada tanggal 15 Januari 1975 No. 008d/1975 dan 008e/1975, berikut dipertegas lagi dengan SK maupun No. 84/1993 dan No. 118/1996, dan terakhir terkandung dalam kurikulum 2013 adalah peminatan. Tujuan pengabdian ini “ingin mengetahui partisipasi guru dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan metode permainan “I’ve Got You” di SMA NEGERI 1 KURUN, KUALA KURUN ”, Sampel berjumlah 41 orang guru di sekolah. Alat pengumpulan data utama menggunakan teknik Check List, yaitu: suatu cara untuk memperoleh data dengan membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh guru pada SMA NEGERI 1 KURUN, KUALA KURUN. Cara menganalisa data untuk menguji kenyataan yang ada partisipasi guru di sekolah terhadap pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, pengabdi menggunakan perhitungan prosentase. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa hampir semua komponen tujuan dalam pengabdian dilaksanakan dengan prosentase 100% cukup tinggi oleh guru-guru di sekolah. Ini berarti guru sangat berpartisipasi dan mendukung Layanan Bimbingan Kelompok di SMA NEGERI 1 KURUN, KUALA KURUN
    corecore