1 research outputs found

    Akuaponik sebagai sarana pemberdayaan masyarakat Labuhbaru Barat dalam konsep urban farming

    No full text
    [Bahasa]: Kelurahan Labuhbaru Barat termasuk salah kelurahan potensial yang terletak di jantung Kota Pekanbaru, Riau. Potensi ini terlihat dari melimpahnya sumber daya alam dan manusia yang ada di kelurahan ini. Namun demikian, masyarakat Labuhbaru Barat memiliki kendala dalam pengelolaan lahan perkotaan yang sempit. Pengabdian kepada masyarakat ini berupaya untuk mengoptimalkan sumberdaya masyarakat perkotaan secara terpadu dengan konsep urban farming. Konsep ini menekankan pada kemandirian masyarakat kota dalam usaha mengembangkan pertanian. Salah satu penerapan urban farming adalah sistem akuaponik yang dapat menjadi solusi dalam pengelolaan pertanian di Kelurahan Labuhbaru Barat. Kegiatan penerapan teknologi akuaponik ini dilaksanakan oleh Tim Kukerta Balek kampong Universitas Riau pada bulan Maret-Agustus 2021 di Kelurahan Labuhbaru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan teknologi akuaponik melalui pembuatan media akuaponik dan sosialisasi terhadap masyarakat. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Apprasial (PRA), Participatory Technology Development (PTD), dan pendekatan edukatif. Tahapan kegiatan meliputi pembuatan akuaponik, pelaksanaan budidaya akuaponik, dan sosialisasi kepada para warga Kelurahan Labuhbaru Barat. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat kota dalam budidaya ikan dan tanaman dengan teknologi akuaponik. Masyarakat menjadi lebih memahami proses pembuatan, pemeliharaan, maupun hasil yang akan diperoleh dari penerapan teknologi akuaponik khususnya dengan menggunakan komoditas lele dan kangkung. Kata kunci: akuaponik, pemberdayaan masyarakat, urban farming [English]: West  Labuhbaru village is one of the potential villages located in the heart of Pekanbaru City, Riau. This potential can be seen from the abundance of natural and human resources in the village. However, the people of West Labuhbaru have constraints in managing narrow urban land. This community service program seeks to optimize urban community resources in an integrated manner with the concept of urban farming. This concept emphasizes the independence of urban communities in developing agriculture. One application of urban farming is an aquaponics system that can be a solution in agricultural management in the West Labuhbaru Village. This aquaponic technology application activity was carried out by the Balek Village Kukerta Team, Riau University in March-August 2021 in Labuhbaru Barat Village, Payung Sekaki District, Pekanbaru, Riau. This program aims to increase the participants’ knowledge of aquaponics technology through the manufacture of aquaponics media and socialization to the community. The methods used were Participatory Rural Appraisal (PRA), Participatory Technology Development (PTD), and an educational approach. The activity stages include making aquaponics, implementing aquaponic cultivation, and socializing with residents of West Labuhbaru Village. The results of this program show that there is an increase in the knowledge of the city community in fish and plant cultivation with aquaponic technology. The community becomes more aware of the manufacturing process, maintenance, and the results that will be obtained from the application of aquaponics technology, especially by using catfish and water spinach commodities. Keywords: aquaponics, community empowerment, urban farmin
    corecore