7 research outputs found

    Mobilisasi Sumberdaya dalam Gerakan Literasi

    Full text link
    Perilaku literasi merupakan upaya memanfaatkan informasi dari bahan bacaan untuk menjawab beragam persoalan kehidupan manusia sehari-hari, dalam artian ini perilaku literasi bukan sekedar membaca, tapi menulis dan memanfaatkan informasi juga. Di Indonesia, perilaku literasi berada dalam posisi yang memprihatinkan. Dari data yang ada, Indonesia menempati peringgkat ke 60 dari 61 negara di dunia terkait perilaku literasi. Rendahnya perilaku literasi di Indonesia ini menjadikan beberapa kelompok masyarakat maupun individu untuk melakukan gerakan dalam rangka meningkatkan perilaku literasi. Salah satunya adalah gerakan Vespa Pustaka, gerakan ini merupakan gerakan literasi yang diinisasi oleh pemuda di Kabupaten Bangka Selatan. Uniknya, gerakan ini dilakukan dengan cara menyelenggarakan perpustakaan jalanan di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan dengan menggunakan sarana motor vespa. Penelitian ini ditujukan untuk melihat bagaimana gerakan ini dapat eksis dan diterima oleh masyarakat di kabupaten Bangka Selatan atau dengan kata lain mobilisasi apa saja yang digunakan oleh Vespa Pustaka dalam melakukan gerakan literasi ini. Dalam membedah penelitian ini digunakan teori mobilisasi sumber daya. Sehingga, dapat dilihat bentuk mobilisasi sumber daya yang digunakan oleh Vespa Pustaka dalam melakukan gerakannya

    The Manifestation of Critical Education in Bangka Belitung Nature School, Pangkalpinang City

    Full text link
    In industry 4.0, the education has been developing significantly. The current developing and mainstream education uses a standard-based national curriculum framework. However, nowadays it has established the new style of education as an alternative education in maintaining the balance with the existed mainstream education. Bangka Belitung Nature School is one of them which is located in Pangkalpinang City. The study aims to identify the educational learning systems in Bangka Belitung Nature School.Qualitative descriptive method was employed by analyzing the critical educational theory of Paulo Freire. The study found that the educational learning systems of Bangka Belitung Nature School were one of the alternative education which was different with the mainstream one.  The educational patterns of Bangka Belitung Nature School applied the posed-problem method whereby it used the student-centered learning. Thus, the pupils in the Bangka Belitung Nature School were expected to be creative, innovative and critical in facing the social phenomena. &nbsp

    Mekanisme Survival Buruh Tani Lanjut Usia (Lansia) Desa Mancung Bangka Barat

    Full text link
    Lanjut usia (lansia) merupakan Fase dimana seseorang memasuki usia 60 tahun ke atas. Usia lansia seringkali membawa dampak bagi seseorang baik secara kesehatan, sosial maupun ekonomi. Perubahan pada kondisi tubuh lansia sering kali menjadi penyebab mereka sulit dalam melakukan aktivitas, sehingga tidak jarang para lansia dianggap sebagai beban bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya. Namun pada salah satu desa yang berada di Bangka Barat, yaitu Desa Mancung masih terdapat banyak lansia yang bekerja sebagai buruh tani. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasikan alasan orang lanjut usia Desa Mancung Bangka Barat masih bekerja sebagai buruh tani dan mendeskripsikan mekanisme survival buruh tani lanjut usia Desa Mancung Bangka Barat. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Moral Ekonomi Petani dari James C. Scott. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ditemukan beberapa faktor yang menjadi alasan lansia Desa Mancung masih menjadi buruh tani yaitu, tanggungan hidup, faktor budaya masyarakat, faktor kesehatan, asas kekerabatan dan kepedulian. Selain itu juga ditemukan mekanisme survival yang digunakan oleh buruh tani lansia Desa Mancung diantaranya, tetap bekerja pada sektor pertanian, memanfaatkan lahan yang dimiliki, memafaatkan bantuan sosial pemerintah desa, berhutang, memanfaatkan relasi antar sesama buruh tani dan petani pemilik kebun

    Perempuan dalam Komunitas Suporter Sepak Bola The Babel Mania

    Full text link
    Dewasa ini supporter sepak bola tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki tetapi  juga  kaum perempuan.  Hal ini dapat kita lihat setiap pertandingan  sepak bola  semakin  sering  ditemui  kehadiran  supporter  wanita. Merebaknya suporter perempuan tidak hanya terjadi di liga-liga besar, namun fenomena merebaknya suporter sepak bola perempuan di rasakan di negeri sendiri. The Babel Mania merupakan salah satu suporter sepak bola khususnya suporter sepak bola untuk klub sepak bola Bangka Belitung. Mayoritas anggota The Babel Mania adalah laki-laki, namun akhir-akhir ini mulai banyaknya perempuan yang bergabung dalam komunitas ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan motivasi perempuan bergabung dalam komunitas The Babel Mania, dan menggambarkan perilaku perempuan dalam komunitas The Babel Mania. Penelitian menggunakan teori pertukaran dari George C. Homans. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran perempuan dalam komunitas The Babel Mania sangat membantu. Ada beberapa dorongan yang menjadi motivasi perempuan bergabung dalam komunitas ini yaitu, pengaruh orang terdekat, semangat kedaerahan, sarana hiburan diwaktu luang dan mengidolakan pemain tertentu. Perilaku fanatisme perempuan pada komunitas The Babel Mania dapat dilihat dari loyalitas dalam memberikan dukungan kepada klub sepak bola

    Peluang dan Tantangan Pengelolaan Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Bukit Mangkol

    Full text link
    Hutan merupakan vegetasi alami utama dan salah satu sumber daya alam yang sangat penting. Indonesia menjamin kemajuan pengembangan dan pemeliharaan kebudayaan daerah yang menjadi kekayaan nasional. Hutan sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Untuk itu hutan harus dikelola secara berkesinambungan untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satu masyarakat Bangka Belitung yang masih sangat bergantung pada hutan yaitu di Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Dimana Kelurahan Dul termasuk bagian gugus kawasan hutan konservasi Taman Hutan Raya Bukit Mangkol. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui inisiasi, bentuk, peluang dan tantangan pengelolaan kawasan konservasi Taman Hutan Raya Bukit Mangkol dengan fokus penelitian di Bukit Pinteir. Penelitian ini menggunakan teori antroposentrisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa belum sepenuhnya ada koordinasi antara pihak Yayasan Arrahman Arrahiim dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah terkait wewenang pengelolaan kawasan konservasi tersebut dalam pemanfaatan blok-blok yang telah ditentukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peluang dari pengelolaan kawasan tersebut yaitu sudah mulai banyak pengunjung yang ingin menikmati keindahan alamnya dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat yang berjualan sekitar kaki bukit. Kemudian tantangannya yaitu terkait permasalahan administrasi terkait pengelolaan kawasan konservasi yang belum selesai dan belum sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) Pengelolaan Pariwisata Alam di kawasan Taman Hutan Raya Bukit Mangkol

    Social Capital in Fishermen Livelihood: Case Study in "Kelompok Usaha Bersama" (Kube) Ketapang, Pangkalpinang, Bangka

    Full text link
    The empowerment of social community in a sustainable way becomes an unavoidable need, including within the fishermen community. As one of the economically marginalized social communities, the Fisherman community needs more serious attention from all related parties to create a join business group (Kelompok Usaha Bersama/KUBE) to improve their welfare. This article intends to find out how KUBE in Ketapang strengthen social capital in their groups as a strategy to increase the welfare of their members. This research was conducted using a qualitative approach through observation and in-depth interviews with 5 (five) fisherman informants as data collection techniques. The results showed that economic capital was not the main factor in increasing the empowerment of fishermen, but the social capital of KUBE group, such as networks, trust, and social bonds (bonding), have played a more important role in increasing the welfare of their members.Upaya untuk mengembangkan pemberdayaan kelompok sosial secara berkelanjutan saat ini menjadi suatu kebutuhan tak elakkan, termasuk dalam hal ini adalah kelompok nelayan. Sebagai salah satu kelompok sosial yang termarginalisasi secara ekonomi, kelompok ini membutuhkan intervensi dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraannya. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Ketapang, Pangkalpinang, Bangka adalah dengan memperkuat modal sosial dalam kelompok tersebut. Artikel ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana upaya KUBE untuk menguatkan modal sosial di kelompok mereka sehingga mendorong para nelayan untuk menjadi lebih berdaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mendalam terhadap 5 (lima) orang informan nelayan anggota KUBE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal ekonomi tidak menjadi faktor utama dalam meningkatkan keberdayaan nelayan, namun di kelompok KUBE ini modal sosial berupa jaringan, kepercayaan, dan ikatan sosial (bonding) memegang peranan yang lebih penting. Melalui kedua modal ini nelayan dapat saling membantu kebutuhan ekonomi satu sama lain, dan meningkatkan keberdayaan mereka dalam mencapai akses sumberdaya ekonomi yang lebih baik
    corecore