1 research outputs found
Pengaruh Metode Pengolahan Tanah dan Dosis Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.)
Jagung manis merupakan salah satu pangan utama di Indonesia. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik pada tahun 2016, produktivitas jagung di Indonesia
mencapai 53,05 ku/ha dan mengalami penurunan pada 2017 menjadi 52,27 ku/ha.
Penurunan produktivitas jagung manis dapat disebabkan oleh pengolahan tanah
serta penggunaan pupuk organik yang kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari interaksi antara metode pengolahan tanah dan dosis pupuk kompos
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis dari penelitian
ini yaitu terdapat interaksi antara metode pengolahan tanah dan dosis pupuk
kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.
Penelitian dilaksanakan di lahan Desa Bulupasar, Kabupaten Kediri.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2021. Alat yang
digunakan yaitu cangkul, kamera, alat tulis, meteran, gunting, sprayer, timbangan
analitik, jangka sorong, tugal, tali rafia, sabit sosrok, cetok dan bambu. Bahan
yang digunakan yaitu benih jagung manis varietas Exsotic yang beradaptasi pada
dataran rendah hingga menengah, insektisida klorpirifos, fungisida metalaksil,
herbisida glifosat, pupuk urea 300 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, KCl 50 kg/ha dan
pupuk kompos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
petak terbagi faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Karakter yang
diamati antara lain: tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), luas daun (cm),
jumlah daun (cm), diameter tongkol dengan kelobot (cm), diameter tongkol tanpa
kelobot (cm), panjang tongkol dengan kelobot (cm), panjang tongkol tanpa
kelobot (cm), berat segar tongkol berkelobot (g/tan), berat segar tongkol tanpa
berkelobot (g/tan), jumlah baris per tongkol (baris), kadar gula (brix), hasil panen
jagung manis (ton/ha). Data yang diperoleh dilakukan analisis varian
menggunakan F pada taraf 5%. Jika hasil analisis varian berbeda nyata dilakukan
uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan metode olah tanah dan
dosis pupuk kompos tidak menunjukkan interaksi nyata pada pada karakter
pertumbuhan dan hasil. Perlakuan tanpa olah tanah meningkatkan tinggi tanaman
sebesar 13,30% pada 21 HST, jumlah daun sebesar 11,48% pada 14 HST dan
8,14% pada 42 HST, diameter batang pada 14 HST 12,35% serta 13,37% pada 21
HST dibandingkan perlakuan olah tanah konvensional. Perlakuan dosis pupuk
kompos 20 ton/ha meningkatkan diameter batang tanaman sebesar 10,11% pada
14 HST, diameter tongkol tanpa kelobot 3,33%, berat segar tongkol tanpa kelobot
8,68% dan kadar gula 6,54% dibandingkan perlakuan tanpa pupuk kompos