2,510 research outputs found
Peranan Muatan Lokal Materi Batik Tulis Lasem Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya Lokal
Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana pelaksanaan muatan lokal batik tulis Lasem pada tingkat sekolah dasar di Kecamatan Lasem sebagai bentuk pelestarian budaya lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan muatan lokal batik tulis Lasem pada kelas empat dan kelas lima. Masing-masing tingkatan mempunyai fokus kemampuan yang berbeda. Fokus kelas empat adalah pengenalan tentang batik, alat dan bahan membatik serta pengenalan ragam hias batik, sedang fokus kelas lima adalahpenjelasan sejarah batik tulis Lasem, tahapan membatik batik tulis Lasem, ragam hias batik tulis Lasem. Praktik pada kelas lima mulai dari ngethel, membuat pola, nglengkreng, nerusi, dan isen-isen. Pelaksanaan muatan lokal batik tulis Lasem kelas enam yaitu tentang sejarah dan ragam hias batik tulis Lasem melanjutkan tahapan dari kelas lima yang belum selesai. Muatan lokal tersebut berhasil menanamkan kepedulian dan kecintaan anak-anak pada batik tulis Lasem.The objective of this study is to examine the implementation of the local content batik Lasem at primary school in Lasem subdistrict as a form of local cultural preservation. The result of this study demonstrates that t local content batik Lasem is implemented in fourth, fifth and sixth grade. Each level has different focus. The focus of the fourth grade is the introduction of batik, batik tools and materials as well as the introduction of decorative batik. The focus of the fifth grade is on the history of Lasem batik, barik stages, decorative Lasem batik. The practice in fifth grade include ngethel, make patterns, nglengkreng, nerusi, and isen-isen. The implementation of the local content batik Lasem at sixth grade is about the history and decorative batik Lasem continuing the unfinished subjects in the fifth grade. Local content successfully instill kids’ awarness and love on batik Lasem
Strengthening State Security Function For The State Sovereignty In Immigration Perspective (Strengthening State's Security of Immigration Function for the State Sovereignty)
The correlation between State Security is inseparable from the state sovereignty. In its implementation, State Security is achieved through law enforcement by agencies which become state instruments according to their respective duties and tasks. State Security is part of the fourth Immigration function which has the aim of protecting State Sovereignty from foreign threats in the perspective of Immigration. The Crime Act, which at present is no longer in a small scope, it’s already a matter that cannot be limited by a national boundary, or known as Transnational Organized Crime. There are a lot of crimes threatening State Security that have arisen due to threats from abroad. Therefore, the formulation of the problem examined in this paper is what are the threats to state security in the perspective of Immigration for state sovereignty. The research method used is normative legal research that is qualitative in nature and mixed thinking logic (deductive and inductive). From the results of the study it can be seen that the Immigration problem has a direct impact on State Security. So that the need for seriousness in strengthening Immigration in the function of state security for national sovereignty. The Directorate General of Immigration must be the foremost authority in State Security in order to safeguard State Sovereignty with a philosophical guardian of the nation's authoritative gate (bhumi pura wira wibawa)
Fast and robust two- and three-qubit swapping gates on multi-atomic ensembles in quantum electrodynamic cavity
Creation of quantum computer is outstanding fundamental and practical
problem. The quantum computer could be used for execution of very complicated
tasks which are not solvable with the classical computers. The first prototype
of solid state quantum computer was created in 2009 with superconducting
qubits. However, it suffers from the decoherent processes and it is desirable
to find more practical encoding of qubits with long-lived coherence. It could
be single impurity or vacancy centers in solids, but their interaction with
electromagnetic radiation is rather weak. So, here, ensembles of atoms were
proposed for the qubit encoding by using the dipole blockade mechanism in order
to turn multilevel systems in two level ones. But dipole-dipole based blockade
introduces an additional decoherence that limits its practical significance.
Recently, the collective blockade mechanism has been proposed for the system of
three-level atoms by using the different frequency shifts for the Raman
transitions between the collective atomic states characterized by a different
number of the excited atoms. Here, we propose two qubit gate by using another
collective blockade mechanism in the system of two level atoms based on
exchange interaction via the virtual photons between the multi-atomic ensembles
in the resonator. Also we demonstrate the possibility of three qubit gate
(Controlled SWAP gate) using a suppression of the swap-process between two
multi-atomic ensembles due to dynamical shift of the atomic levels controlled
by the states of photon encoded qubit
Dependence Between Report Lag and Claim Amounts in Property and Casualty Insurance
An essential tool for comprehending the variable of interest is possessing a variable that can interpret the behavior of another. The concept of dependency has been intensively researched throughout the years, with numerous models. Copulas are a comprehensive tool for simulating the interdependence of the variables. They provide alternative interpretations of the linear and non-linear relationship between associated random variables and their marginal. In Insurance sector, one of the most risks that the insurers face is holding inefficient provision amounts for claims. This paper explains the dependence structure between the claim amount and the report lag period for claims in the insurance companies
Implementasi Kebijakan Musyawarah Erencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Sumenep
46
www.publikasi.unitri.ac.id
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MUSYAWARAH ERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN SUMENEP
Moh. Farid dan Noora Fithriana
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi
E_Mail: [email protected]
Abstract: the process of development planning discussion (musrenbang) is successful if the result of muernbang can be implemented become maximal. so in the implementation of both from the village level, sub district level, regencg level even merely fulfill the obligations for the realization of the program. The type of this riset are use descriptive quantitative method, secandary data and primary data, in this case we use accumulate data thecniqve by specific interview observation and documentation. while, to choose the informan we use purposive sampling thecniqve and analysis data thecniqve by reduction of data, presenting data and then we dray the conclusion. from the result of this riset, the government of sumenep regency that belongs in the unit of work on that region have been done the musrenbang of both from the village level, become maximal. even merely fulfill doing the process of musrenbang wel done. althaugh there are some unrealization program, but it can understandabhg, because the limitations of the budget provided by the government. but the appreciation of Jawa Timur governoor about sumenep regency is being process and musrenbang implementation of sumenep regency is trully kept and the government of sumenep regency responsibly.
Keywords: advertising messages, purchase decision
Abstrak: Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) dikatakan berhasil apabila dari hasil Musrenbang tersebut bisa di implementasikan dengan maksimal. Jadi dalam pelaksanaan Musrenbang baik dari tingkat desa, kecamatan bahkan sampai tingkat kabupaten bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban untuk merealisasikan programnya. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan mengunakan data skunder dan data primer, dalam hal ini melalui teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, pengamatan dan dokumentasi, sementara teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling sedangkan teknik analisis data yaitu dengan mereduksi data, penyajian data kemudian penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini Pemerintah Kabupaten Sumenep yang tergolong dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sudah melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) baik dari tingkat Desa, Kecaamatan, dan bahkan sampai tingkat Kabupaten dengan maksimal. Bukan hanya sekedar melaksanakan proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) saja, akan tetapi Pemerintah sudah mengimplementasikan dari hasil program prioritas Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) dengan baik. Walaupun ada sebagian program yang belum terealisasi, akan tetapi hal ini bisa dimaklumi, karena keterbatasan anggaran yang disediakan oleh Pemerintah. Tapi yang jelas aprisiasi dari Gubenur Jawa Timur terhadap Kabupaten Sumenep dalam proses dan implementasi Musyawaarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Kabupaten Sumenep itu sudah menunjukkan bahwa proses dan implementasi kebijakan Musrenbang di Kabupaten Sumenep sudah tercerminkan.
Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Musrenban
Analisis Efektifitas Penyajian Informasi dan Kepuasan Pengguna dengan Google Analytics dan Skala Likert terhadap Situs Web Kopertis Wilayah III Jakarta
Penyajian informasi yang kurang efektif pada situs web institusi pemerintahan dapatdisebabkan karena terlambatnya informasi tersebut dipublikasikan. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis efektifitas penyajian informasi dan kepuasan pengguna situs web KopertisWilayah III. Untuk melakukan penelitian ini, digunakan aplikasi Google Analytics dan modelSkala Likert sebagai alat bantu dalam menganalisa penyajian informasi dan kepuasanpengguna. Metode Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI)digunakan sebagai sebuah model analisis serbaguna yang mengukur metrik data yang satudengan yang lainnya untuk menentukan tren pengunjung. Dari data yang berhasil dikumpulkan,ditemukan bahwa informasi yang disajikan cukup efektif dan pengguna situs merasa puasdengan informasi tersebut. Adanya nilai persentase tingkat pentalan (bounce rate) yang tinggidapat terjadi karena pengguna hanya melihat satu halaman selanjutnya langsung menutupbrowser atau pengguna merasa sudah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dankemudian langsung pergi meninggalkan situs
Strategi Peningkatan Produksi Kakao di Desa Karang Rejo Kec. Stabat Kab. Langkat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi peningkatan produksi Kakao di Desa Karang Rejo Kecamatan Stabat Kabupaten Langakat. Permintaan kakao di Indonesia khususnya Sumatera Utara pada tahun 2012 masih tetap tinggi di tengah harga jual di pasar Internasional yang tren melemah atau sekitar Rp21.000 per kilogram. Populasi di daerah penelitian sebanyak 75 KK. Metode penentuan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling yaitu pemilihan sampel secara acak sebanyak 30 KK dikarenakan populasi yang terdapat di daerah penelitian homogen. Adapun metode analisis data yang saya gunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda dan Analisis SWOT serta di gunakannya Uji Asumsi Klasik. Kakao mulai menghasilkan buah ketika berumur 2 tahun. Umur produktif dari tanaman ini adalah 2tahun sampai dengan 25 tahun. selama 5 tahun terkahir kakao mengalami tren menaik walaupun pada tahun 2010 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya serangan hama dan pengalihan tanaman dari bibit RCL ke bibit BCL karena bibit BCL lebih tahan terhadap hama dan penyakit tanaman yang dihadapi tanaman kakao yang diusahakan olah petani selain itu hasil panen yang lebih tinggi dari tanaman kakao jenis RCL. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan input terhadap produksi kakao secara serempak terhadap produksi, maka digunakan uji F. Dari hasil SPSS telah didapat bahwa Fhitung yang diperoleh sebesar 44,738 dan juga dilihat Ftabel sebesar 2,34. Dari nilai tersebut diketahui bahwa nilai Fhitung (44,738) > Ftabel (2,34). Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan Ho dtolak yang artinya bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi USAhatani kakao (lahan, bibit RCL,bibit BCL, pupuk organik, pupuk non organik, pengalaman bertani, tenaga kerja) secara serempak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi kakao diterima. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan bahwa variabel luas lahan,bibit BCL, bibit RCL, pupuk organik, pupuk non organik, biaya tenaga kerja, dan pengalaman petani berpengaruh nyata terhadap produksi kakao dapat diterima
- …