Neutron width statistics using a realistic description of the neutron channel

A basic prediction of the statistical model of compound nucleus reactions is that the partial widths for decay into any open channel channel fluctuate according to the Porter-Thomas distribution (PTD). A recent experiment on $s$- and $p$-wave neutron scattering from platinum isotopes found that the experimental $s$-wave partial neutron width distributions deviated substantially from the PTD. Several explanations for this finding have been proposed within the statistical model, but none has resolved this issue. Here, we review the application of a realistic resonance-reaction model to $s$-wave neutron scattering from $^{194}$Pt. Our main conclusion is that the PTD provides an excellent description of the partial neutron width distribution, provided that the secular energy dependence of the average neutron width is correctly described. Within a realistic range of model parameters, there can be a near-threshold bound or virtual state of the neutron channel that changes this secular dependence from the usual $\sqrt{E}$ dependence, as proposed by Weidenm\"uller [1]. In this case, the use of the $\sqrt{E}$ dependence to analyze the data will lead to apparent deviations from the PTD. We discuss the limited parameter range where such a near threshold state can have a significant effect.Comment: Proceedings of the 15th Varenna Conference on Nuclear Reaction Mechanisms. 7 pages, 4 figures, 1 tabl

On-Chip Quantum Interference from a Single Silicon Ring Resonator Source

Here we demonstrate quantum interference of photons on a Silicon chip produced from a single ring resonator photon source. The source is seamlessly integrated with a Mach-Zehnder interferometer, which path entangles degenerate bi-photons produced via spontaneous four wave mixing in the Silicon ring resonator. The resulting bi-photon N00N state is controlled by varying the relative phase of the integrated Mach-Zehnder interferometer, resulting in high two-photon interference visibilities of V~96%. Furthermore, we show that the interference can be produced using pump wavelengths tuned to all of the ring resonances accessible with our tunable lasers (C+L band). This work is a key demonstration towards the simplified integration of multiple photon sources and quantum circuits together on a monolithic chip, in turn, enabling quantum information chips with much greater complexity and functionality

Pengujian Kuat Tarik Lentur Beton Dengan Variasi Kuat Tekan Beton

Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambah membentuk massa padat. Beton polos memiliki kekuatan tekan yang tinggi dibandingkan dengan kekuatan tariknya. Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tarik beton biasanya 8%-15% dari kuat tekan beton. Kuat tarik adalah suatu sifat yang penting yang mempengaruhi perambatan dan ukuran dari retak di dalam struktur. Sebuah balok yang diberi beban akan mengalami deformasi, oleh sebab itu timbul momen-momen lentur sebagai perlawanan dari material yang membentuk balok tersebut terhadap beban luar. Kuat tarik lentur adalah kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji, yang diberikan padanya, sampai benda uji patah dan dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas. Tujuan dari penelitian ini adalah, membandingkan hubungan antara kuat tarik lentur beton dan kuat tekan beton. Pada penelitian dilakukan perawatan selama 28 hari dengan benda uji yang digunakan adalah balok 100x100x400 mm sebanyak 32 buah untuk pengujian kuat tarik lentur dan silinder 10/20 mm sebanyak 20 buah untuk pengujian kuat tekan. Variasi kuat tekan yang digunakan yaitu 20,25,30 dan 35 MPa. Hasil pengujian menyatakan bahwa nilai kuat tarik lentur pada beton mengalami kenaikan yaitu semakin besar nilai kuat tekan maka nilai kuat tarik lentur yang dihasilkan semakin besar pula. Pada penelitian ini nilai fr/ berkisar 0,81 sampai 0,83