13 research outputs found

    Studi Kinetika Vulkanisasi Belerang Pada Kompon Karet Alam Tanpa Bahan Pengisi

    Full text link
    Ketiga jenis sistem vulkanisasi belerang yaitu vulkanisasi konvensional, semi-efisien, dan efisien digolongkan berdasarkan perbandingan jumlah belerang dengan bahan pencepat yang digunakan. Beberapa parameter yang berpengaruh dalam vulkanisasi diantaranya temperatur vulkanisasi, waktu pra vulkanisasi, laju vulkanisasi, dan waktu optimum proses vulkanisasi. Untuk menentukan laju vulkanisasi pada sistem vulkanisasi belerang dapat diukur dengan menggunakan alat rheometer. Data hasil pengujian rheometer dapat digunakan untuk menghitung konstanta laju reaksi dan energi aktivasi berdasarkan persamaan Arrhenius. Penelitian ini melakukan studi tentang kinetika reaksi vulkanisasi belerang pada kompon karet alam tanpa bahan pengisi untuk ketiga sistem vulkanisasi belerang pada suhu 145,150, 160, dan 1800C dengan pengamatan kinetika reaksi ditentukan pada saat nilai modulus torsi 20, 60, dan 90% proses vulkanisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa energi aktivasi terendah dicapai oleh sistem vulkanisasi efisien pada saat modulus torsi 20, 60, dan 90% berturut-turut sebesar 27,2734 kj/mol,42,2979 kj/mol,dan 53,9900 kj/mol. Diterima : 27 Februari 2013; Disetujui : 18 April 2013 How to Cite : Cifriadi, A., & Falaah, A. F. (2013). Studi kinetika vulkanisasi belerang pada kompon karet alam tanpa bahan pengisi. Jurnal Penelitian Karet, 31(2), 159-167. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/14

    Pemanfaatan Hasil Pirolisis Limbah Ban Bekas Sebagai Bahan Pelunak Untuk Pembuatan Barang Jadi Karet

    Full text link
    Perkembangan industri automotif yang pesat menjadikan permintaan yang besar terhadap ban kendaraan. Dampak negatif yang dihasilkan adalah melimpahnya limbah ban bekas. Sebagai USAha untuk memanfaatkan limbah ban bekas, telah dilakukan penelitian untuk merubah limbah ban bekas menjadi bahan pelunak barang jadi karet dengan proses pirolisis. Pirolisis dilakukan pada suhu 5000C selama 3 jam, menghasilkan cairan pirolisat dengan nilai berat jenis spesifik 1,0139, viskositas kinematis pada 2100F 7,063 cst, titik tuang -60C dan titik nyala 156,50C. Hasil uji sifat fisika vulkanisat menunjukkan bahwa pirolisat dari ban bekas dapat digunakan sebagai bahan pelunak barang jadi karet yang ditunjukkan dari hasil uji yang tidak berbeda nyata antara vulkanisat yang mengandung bahan pelunak kontrol dengan bahan pelunak dari pirolisat ban bekas. Diterima : 19 Februari 2013; Disetujui : 22 Maret 2013 How to Cite : Falaah, A. F., Cifriadi, A., & Maspanger, D. R. (2013). Pemanfaatan hasil pirolisis limbah ban bekas sebagai bahan pelunak untuk pembuatan barang jadi karet. Jurnal Penelitian Karet, 31(2), 149-158. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/14

    Pemekatan Lateks Kebun Secara Cepat Dengan Proses Sentrifugasi Putaran Rendah

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kombinasi proses pendadihan dan sentrifugasi, untuk meningkatkan kecepatan pendadihan dengan menggunakan mesin sentrifugasi kecepatan rendah. Lateks pekat adalah salah satu jenis produk komersial dari industri karet dan masih diproduksi oleh pabrik besar, umumnya dibuat dari mesin sentrifugasi yang biaya investasinya mahal. Hal inilah yang menjadi hambatan bagi industri kecil untuk terjun dalam industri lateks pekat. Untuk memproduksi lateks pekat dari lateks kebun dapat dilakukan dengan proses sentrifugasi putaran tinggi (9000-15000 rpm) dan pendadihan. Lateks dadih adalah lateks pekat, dibuat dengan menggunakan bahan pendadih misalnya CMC dan alginat dalam tangki secara batch selama 1-2 minggu dan proses pendadihan ini kecepatan pemisahannya sangat lambat, sehingga membutuhkan waktu yang lama, akibatnya lateks pekat yang diproduksi dengan teknik pendadihan tidak populer di industri. Dalam penelitian ini sebuah mesin sentrifugasi didisain sederhana dan diharapkan layak digunakan oleh industri kecil menengah, digerakkan dengan motor 5 HP dengan kecepatan maksimum 5000 rpm dan mempunyai kapasitas sekitar 5-6 liter lateks kebun. Untuk memproduksi lateks dadih sekitar 5 liter lateks kebun per jam, bahan pendadih CMC ditambahkan ke lateks kebun dengan dosis 0 sampai 0,2%. Waktu sentrifugasi divariasikan selama 0 sampai 60 menit pada kecepatan 5000 rpm. Hasil penelitian menunjukkan, kondisi optimum untuk memperoleh Kadar Karet Kering di atas 60% diperoleh pada dosis CMC hanya 0,1% dengan waktu sentrifugasi selama 45 menit. Diterima : 25 April 2014; Direvisi : 18 Mei 2014; Disetujui : 9 Juli 2014 How to Cite : Prastanto, H., Falaah, A. F., & Maspanger, D. R. (2014). Pemekatan lateks kebun secara cepat dengan proses sentrifugasi putaran rendah. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 181-188. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/16

    Studi Kinerja Kompon Karet Alam tanpa Bahan Pengisi sebagai Bahan Pemodifikasi Aspal Panas

    Full text link
    Karet alam berpotensi digunakan sebagai bahan aditif dalam pembuatan aspal modifikasi polimer. Dalam penelitian ini telah diujicobakan penambahan kompon karet alam berbasis karet SIR 20 pada konsentrasi 3%, 5%, 7% dan 9% dalam aspal penetrasi 60 pada suhu 150oC sebagai upaya dalam pembuatan aspal karet. Sedangkan kecepatan pengaduk pada mesin pencampurkan divariasikan pada 1000 rpm, 2000 rpm, 4000 rpm, 6000 rpm, 8000 rpm, dan 10000 rpm. Kompon karet SIR diformulasikan berdasarkan sistem vulkanisasi yaitu konvensional (KP1) dan semi effisien (KP2). Penilaian mutu aspal karet ditentukan berdasarkan pengujian sifat fisik aspal karet tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kecepatan pengaduk pada mesin pencampur aspal karet yang teroptimal sebesar 6000 rpm. Selanjutnya menurut hasil karakterisasi sifat fisik aspal karet diperoleh bahwa kompon karet SIR 20 yang dihasilkan dari sistem vulkanisasi semi effisien (KP2) dengan dosis 5-7% dapat membentuk aspal karet dengan kualitas terbaik ditunjukkan oleh penurunan penetrasi yang diikuti dengan peningkatan nilai titik lembek, indeks penetrasi dan elastic recovery serta sifat kestabilan aspal karet selama penyimpanan dan akibat pengaruh pemanasan berulang yang relatif baik

    Korelasi antara Sistem Vulkanisasi dengan Sifat Mekanis dan Sifat Redaman Vulkanisat Karet Butil tanpa Pengisi

    Full text link
    Sifat peredaman karet butil dipengaruhi banyaknya ikatan silang, jenis dan jumlah bahan pengisi yang digunakan. Pada penelitian ini karet butil dikompon tanpa menggunakan pengisi karena pengisi memberikan efek yang bervariasi terhadap sifat material yang dihasilkan. Kompon dibuat dengan sistem vulkanisasi belerang konvensional, semi efsien dan efsien dengan variasi perbandingan sulfur dan pencepat. Sifat mekanis vulkanisat diuji kekerasan, kekuatan tarik, perpanjangan putus, ketahanan sobek, kepegasan pantul, dan pampatan tetap. Pengujian mekanik sifat peredaman dilakukan pada regangan 100% dengan loop empat kali. Hasil uji sistem vulkanisasi konvensional memberikan nilai tertinggi untuk kekerasan (30 shore A), kuat sobek (13 N/mm), kepegasan pantul (24%), dan pampatan tetap (13%). Sedangkan sistem vulkanisasi efsien memberikan nilai maksimum untuk kuat tarik (3 MPa), dan perpanjangan putus (960%). Sifat peredaman diwakili oleh kekakuan dan modulus geser, dimana nilai tertinggi diberikan oleh sistem vulkanisasi semi-efsien. Nilai tertinggi secara berurutan, yaitu 26,5049 N/mm dan 0,2120 MPa

    Korelasi antara Sistem Vulkanisasi dengan Sifat Mekanis dan Sifat Redaman Vulkanisat Karet Butil tanpa Pengisi

    Full text link
    Sifat peredaman karet butil dipengaruhi banyaknya ikatan silang, jenis dan jumlah bahan pengisi yang digunakan. Pada penelitian ini karet butil dikompon tanpa menggunakan pengisi karena pengisi memberikan efek yang bervariasi terhadap sifat material yang dihasilkan. Kompon dibuat dengan sistem vulkanisasi belerang konvensional, semi efsien dan efsien dengan variasi perbandingan sulfur dan pencepat. Sifat mekanis vulkanisat diuji kekerasan, kekuatan tarik, perpanjangan putus, ketahanan sobek, kepegasan pantul, dan pampatan tetap. Pengujian mekanik sifat peredaman dilakukan pada regangan 100% dengan loop empat kali. Hasil uji sistem vulkanisasi konvensional memberikan nilai tertinggi untuk kekerasan (30 shore A), kuat sobek (13 N/mm), kepegasan pantul (24%), dan pampatan tetap (13%). Sedangkan sistem vulkanisasi efsien memberikan nilai maksimum untuk kuat tarik (3 MPa), dan perpanjangan putus (960%). Sifat peredaman diwakili oleh kekakuan dan modulus geser, dimana nilai tertinggi diberikan oleh sistem vulkanisasi semi-efsien. Nilai tertinggi secara berurutan, yaitu 26,5049 N/mm dan 0,2120 MPa
    corecore