2 research outputs found

    PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL DAUN SERUNAI (Chromolaena odorata L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

    Get PDF
    Serunai (Chromolaena odorata L.) is a medicinal plant, including the Asteraceae family. Serunai is used to treat wounds, mouthwash to treat sore throats, coughs, malaria drugs, headache medications, antidiarrheals, antimicrobials, antispasmodics, antihypertensive, anti-inflammatory and diuretic agents. Serunai plants contain chemical compounds tannins, phenols, flavonoids, saponins and steroids. The purpose of this study was to determine the total phenolic content of the leaves of serunai using the UV-Vis spectrophotometric method. The stages of the research include plant determination, sampling, making of simplicia leaf of serunai, making extract by maceration method, phenolic compound test, determination of total phenolic levels by UV-Vis spectrophotometry with Folin-Ciocalteu reagent, comparing gallic acid. The results obtained by an average of total phenolic levels of ethanol extract of serunai is 171.30368 ± 1.9694 mg GAE / g means that in every gram of ethanol extract of flattened leaves is equivalent to 171,30368 mg gallic acid

    Pengaruh Tingkat Kenyamanan Lingkungan Jalur Pejalan Kaki Terhadap Pola Pergerakan Studi Kasus: Jalan Soekarno Hatta sebagai Business District Kota Malang

    No full text
    Kawasan Kota Malang yang memiliki bangkitan dan tarikan yang kuat adalah kawasan Soekarno Hatta. Pola penggunaan lahan yang beragam seperti sarana pendidikan, perkantoran, perdagangan, jasa, sosial budaya, fasilitas kesehatan, hingga perumahan. Selain itu, Jalan Soekarno Hatta merupakan area perdagangan jasa yang menyediakan ruang pejalan kaki. Namun, pemanfaatan ruang pejalan kaki masih belum maksimal, akibat kondisinya yang kurang nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap tingkat kenyamanan jalur pejalan kaki di koridor Jalan Soekarno Hatta, mengetahui pola pergerakan pejalan kaki pada siang maupun malam hari, serta arahan perbaikan pelayanan untuk menciptakan jalur yang menunjang kenyamanan. Adapun hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah 1) Persepsi pejalan kaki terhadap tingkat kenyamanan jalur menyatakan bahwa pada siang hari, tingkat kenyamanan jalur adalah cukup nyaman, sedangkan pada malam hari pejalan kaki menyatakan nyaman. 2) Pola pergerakan pejalan kaki pada siang maupun malam hari didominasi oleh pergerakan ekonomi dan hiburan. Sebanyak 54% menuju Segmen 3, dengan dominasi kegiatan ekonomi (56.25%) dan hiburan (22.92%). Pemusatan pergerakan menuju segmen ini dipengaruhi oleh kenyamanan jalur di segmen 3, dimana untuk siang hari, banyak pelayanan jasa, trotoar yang lebar, dan tidak panas. Sedangkan malam hari, terdapat banyak hiburan 3) Arahan yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan IPA (kuadran 4), serta standar perencanaan fasilitas pejalan kaki. Perbaikan pelayanan jalur pejalan kaki difokuskan pada perbaikan kontinuitas trotoar, penambahan lampu penerangan dan tempat sampah,penambahan penyeberangan, dan pohon penedu
    corecore