36 research outputs found

    Analisis Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer Di Sekolah Penggerak Sdn 3 Pringgasela Selatan

    Get PDF
    Pelaksanaan dari Asesmen Nasional menggunakan sIstem berbasis Computer sehingga disebut dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Kegiatan ANBK memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan Ujian Nasional dari tahun-tahun sebelumnya yaitu untuk pemetaan mutu pendidikan yang dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan kualitas dari pendidikan yang telah terlaksana. Pemetaan ini dilakukan dari jenjang Pendidikan dasar hingga menengah dengan menggunakan instrument yang berupa asesmen kompetensi minimum (AKM) untuk literasi dan numerasi, Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar (SLB) (Manguni, 2022). Pelaksanaan dari ANBK ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikannya, dan tentunya sekolah harus memiliki kesiapan sehingga sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) ANBK yang ditetapkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asessmen Pendidikan. Salah satu kebijakan yang digulirkan untuk meningkatkan  mutu Pendidikan selain dari pelaksanaan ANBK adalah program Sekolah Penggerak. Sekolah yang mengikuti program ini diharapkan bisa memberikan imbas perubahan pada sekolah lain disekitarnya dikarenakan sekolah yang mengikuti program ini banyak memiliki keuntungan diantaranya percepatan digitalisasi yang tentunya sangat mendukung keterlaksanaan dari ANBK ini. Adapun tujuan dari penelitian ini mengetahui pelaksanaan dari ANBK khususnya di sekolah penggerak dan kendala yang dihadapi. Jika mengacu pada keuntungan tersebut, SDN 3 Pringgasela sudah merasakan dampaknya karena percepatan digitalisasi di sekolah tersebut sangat signifikan sejak menyandang status sekolah penggerak baik dalam proses pembelajaran maupun evaluasi. Guru-guru yang tadinya gaptek sekarang sudah terbiasa melaksanakan dan membuat instrument CBT (Computer Based Test) dengan platform google form maupun quizizz. Selanjutnya pelaksanaan dari ANBK disekolah ini juga sudah sesuai  dengan POS ANBK dan Juknis AN. Begitu juga prasarana yang dimiliki oleh sekolah ini sudah sangat memadai untuk pelaksanaan ANBK dengan jumlah perangkat keras 22 buah, kapasitas listrik 900 VA dan kapasitas internet sebesar 20 Mbps. Pola pelaksanaan ANBK dilaksanakan dengan pola mandiri online dengan pelaksanaan 3 sesi perhari. Setiap sesi diikuti oleh 15 orang siswa.  Selanjutnya karena sekolah ini merupakan sekolah penggerak maka peserta ANBK bukan hanya dari siswa kelas 5 saja tetapi juga kelas 4. Pembiasaan siswa untuk mengerjakan soal digital sebagai persiapan ANBK sudah dilakukan sejak kelas 3 dengan melaksanakan PTS dan PAS secara online dari instrument yang dibuat sendiri oleh guru kelasnya masing-masing. Untuk hambatan yang langsung berdampak pada pelaksanaan ANBK tidak ada karena semua kebutuhan ANBK sudah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya

    PENGEMBANGAN PERANGKAT TES IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM) SEKOLAH DASAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN BANK SOAL

    Get PDF
    Keberadaan bank soal tentunya mempermudah guru dalam penyusunan perangkat tes setiap kali akan melaksanakan ujian, sehingga tidak harus tergesa-gesa dalam pembuatan soal. Kualitas butir-butir soal yang terdapat dalam bank soal tentunya berkualitas baik dan bisa dipertanggung jawabkan, karena sudah melewati prosedur pengembangan butir yang telah ditentukan. Adanya kebijakan otonomi pendidikan dan peraturan bahwa 75% soal-soal ujian nasional khusus untuk Sekolah Dasar dikelola oleh pemerintah daerah, sehingga pengembangan bank soal untuk mata pelajaran yang masuk Ujian nasional seperti mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui karakteristik butir soal pada perangkat tes IPA SD berbasis kearifan lokal yang dikembangkan untukpembentukan bank soal dan (2) Untuk mengetahui manajemen butir soal perangkat tes IPA SD yang dikembangkan untuk pembentukan bank soal. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengacu pada model pembelajaran 4D oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Adapun prosedur yang dilakukan sehingga menghasilkan produk berupa bank soal IPA berbasis kearifan lokal meliputi: (1) Penyusunan kisi-kisi butir soal, (2) Penulisan soal, (3) Penelahaan dan revisi, (4) Perakitan tes, (5) Uji coba pra penelitian, (6) Analisis soal, (7) Revisi soal, (8) Uji coba penelitian, (9) Analisis Soal, (10) Seleksi Soal, dan (11) Bank Soal. Hasil analisis kuantitatif perangkat tes IPA menunjukkan bahwa paket IPA_1 dan IPA_2 kelas IV masing-masing diperoleh 30 dan 24 Soal yang layak dimasukkan dalam bank soal yang dikembangkan dengan rerata daya beda masing-masing sebesar 0,7046 (kriteria baik) dan 0,7641 (kriteria baik) serta rerata tingkat kesukaran 0,9242 dan 1,0421 . Sedangkan untuk paket IPA_1 dan IPA_2 Kelas V masingmasing diperoleh 32 dan 30 soal dengan kriteria daya beda (0,7526 dan 0,6602 dan  tingkat kesukaran (1,1331 dan 0,8809) baik.

    Kolaborasi Penerapan Problem Posing Dan Metode Eksperimen Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Mahasiswa PGSD 2C Pada Mata Kuliah Konsep Dasar Sains Sd Tahun Akademik 2018/2019

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa kelas 2C pada mata kuliah konsep dasar sains SD melalui penerapan kolaborasi problem posing dengan metode eksperimen pada semester genap tahun akademik 2018/2019. Adapun jenis penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain Hopkins yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 33 orang mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dengan menggunakan instrument  berbentuk tes uraian. Sementara itu analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan mengkonversi nilai yang diperoleh mahasiswa dengan standar acuan yang sudah ditetapkan oleh Universitas Hamzanwadi.  Indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah penelitian dikatakan berhasil jika persentase nilai ≥ 70 mencapai 75%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor rata-rata siklus I sebesar 73,94 dengan nilai maksimal 89 dan minimal 49. Adapun jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai  70 ≥ sebanyak 10 orang dengan persentase 30,30% dan memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 23 orang dengan persentase 69,69%. Selanjutnya pada siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 76,96 dengan nilai maksimal 93 dan minimal52. Adapun jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai  70 ≥ sebanyak 7 orang dengan persentase 21,21% dan memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 26 orang dengan persentase 78,78%. Berdasarkan perolehan persentase nilai ≥ 70 pada siklus II dapat disimpulkan bahwa indicator keberhasilan telah tercapai sehingga pelaksanaan siklus bias dihentikan

    WORKSHOP PENDIDIKAN INKLUSI (SPECIAL EDUCATION NEEDS) MI HAMZANWADI 1 PANCOR

    Get PDF
    Pendidikan inklusi merupakan suatu sistem layanan pendidikan yang berupaya memenuhi kebutuhan semua peserta didik sesuai dengan keberagaman dan potensi yang dimiliki tanpa memandang adanya perbedaan pada gangguan fisik, mental, dan motorik. Peserta didik berkebutuhan khusus diberikan peluang untuk dapat dibimbing dalam pembelajaran bersama dengan peserta didik yang normal. MI Hamzanwadi 1 Pancor menjadi salah satu madrasah yang sedang merintis penyelenggaraan pendidikan inklusi. Dalam upaya merintis penyelenggaraan pendidikan inklusi ini, dibutuhkan dukungan untuk meningkatkan kompetensi dalam menguasai bentuk pembimbingan peserta didik berkebutuhan khusus. Oleh karena itu melalui kerjasama antara tim pengabdian kepada masyarakat dengan pihak MI Hamzanwadi 1 Pancor untuk mengadakan kegiatan workshop. Adapun tujuannya untuk: memberikan informasi tentang pendidikan inklusi, melatih penyusunan rencana pembelajaran, membimbing penyusunan assesmen, dan memberikan pola-pola dalam membimbing peserta didik berkebutuhan khusus. Kegiatan workshop dapat berjalan dengan lancar. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa: 1) kegiatan workshop menambah pengetahuan guru tentang pendidikan inklusi, 2) guru dapat menyusun rencana pembelajaran untuk peserta didik berkebutuhan khusus, 3) guru dapat menyusun bentuk assesmen yang sederhana, dan 4) guru dapat mempelajari beberapa pola pembimbingan untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Antusias guru dalam mengikuti kegiatan workshop menunjukkan bahwa kegiatan workshop mendapat respon positif

    Pelatihan Pembuatan Nata De Coco Untuk Meningkatkan Minat Kewirausahaan Mahasiswa Pgsd Universitas Hamzanwadi

    Get PDF
    Salah satu tantangan berat yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini adalah jumlah pengangguran yang sangat besar serta berdasarkan data jumlah pengangguran yang ada, ternyata pengangguran dari kalangan terdidik menunjukkan kecenderungan meningkat. Pilihan status pekerjaan utama para lulusan perguruan tinggi adalah sebagai karyawan pada instansi atau perusahaan dengan menerima upah atau gaji. Ini menggambarkan betapa pola pikir untuk menjadi wirausaha di kalangan mahasiswa  khususnya mahasiswa PGSD Universitas Hamzanwadi  masih sangat kecil. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pemanfaaatan dari komposisi buah kelapa khususnya limbah dari air kelapa dan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa PGSD dalam memanfaatkan limbah air kelapa menjadi produk bernilai  jual tinggi berupa nata de coco. Kegiatan  ini  dilakukan  melalui  pelatihan kepada mahasiswa dengan metode ceramah, diskusi, dan dilanjutkan dengan praktek. Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini, maka mahasiswa PGSD yang mengikuti pelatihan ini memiliki pandangan baru tentang masa depannya bahwa walaupun mereka seorang sarjana pendidikan namun mereka juga mampu untuk mengembangkan bidang kewirausahaan  dengan  memanfaatkan  limbah-limbah  yang tidak  terpakai  di  sekitar. Kegiatan berlangsung lancar dan mahasiswa terlihat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini. Setelah 2 minggu masa inkubasi, tepatnya tanggal 14 Januari 2017 mahasiswa bisa memanen nata de coco yang dibua

    PENDAMPINGAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN HOTS DI SDN 4 TEBABAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

    Get PDF
    Kegiatan Pendampingan Guru tentang penyususnan instrument penilaian berbasis higher order thinking skill merupakan bagian penting dari pengembangan kurikulum 2013 versi terbaru. Adapun tujuan dari kegiatan pendampingan ini adalah (1) memberikan pemahaman yang tepat tentang kurikulum 2013 dan high order thinking skills (HOTS) serta instumen penilaiannya bagi guru SDN 4 Tebaban; (2) meningkatkan kemampuan guru SDN 4 Tebaban dalam menyusun instrumen penilaian berbasis HOTS. Pendampingan ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 20 – 22 Maret 2020 di SDN 4 Tebaban.  Metode yang digunakan dalam kegiatan  PKM  ini  adalah dengan melakukan koordinasi, komunikasi, sosialisasi, diskusi, tanya jawab, dan praktek pembuatan instrument penilaian berbasis HOTS. Pelaksanaan pendampingan penyusunan instrument penilaian berbasis  HOTs bagi guru guru di  SDN 4 tebaban berhasil dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah di susun. Kegiatan pendampingan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan instrument penilaian berbasis HOTs. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah agar metode pelatihan dibuat lebih efektif untuk memudahkan peserta memahami materi pelatihan, kegiatan pendampingan penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan oleh guru di sekolah, kegiatan pendampingan penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS sebaiknya pada tingkatan yang lebih luas (pada tingkat KKG ataupun gugus) agar lebih banyak guru terlibat, dan dimungkinkan adanya pengembangan Bank Soal berbasis HOTS di S

    IMPLEMENTASI TEORI VAN HIELE TERINTEGRASI TEORI BRUNER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 RENSING TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi teori Van Hiele terintegrasi teori Bruner terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Rensing Tahun Pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design.    Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik sampling jenuh. Subjek penelitian ini adalah 22 siswa. Instrumen penelitian yang diberikan berupa tes essay. Uji prasyarat yang digunakan adalah Chi Kuadrat  untuk menguji normalitas data, sedangkan uji F untuk menguji linieritas data. Berdasarkan hasil uji normalitas dan linieritas diperoleh bahwa populasi berditribusi normal dan  linier. Berdasarkan hasil penelitian terlihat nilai rata-rata pretest 61,4, sedangkan nilai rata-rata posttest 80,1. Dari hasil perhitungan uji hipotesis yang menggunakan uji t didapatkan hasil yaitu yakni 12,21  dengan derajat kebebasan (db) = 42, dengan taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian  Ha diterima sedangkan  Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi teori Van Hiele terintegrasi teori Bruner berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV

    PENGARUH TAGLINE DAN BRAND AMBASSADOR TERHADAP BRAND AWARENESS PRODUK LUWAK WHITE KOFFIE (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di lingkungan masyarakat kelurahan Tuah Karya kecamatan Tampan Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tagline dan brand ambassador terhadap brand awareness produk Luwak White Koffie pada masyarakat kelurahan Tuah Karya kecamatan Tampan Pekanbaru. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat kelurahan Tuah karya kecamatan tampan pekanbaru, sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 114 orang. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) digunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan perangkat SPSS versi 21.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Tagline berpengaruh positif terhadap brand awareness. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t, nilai t hitung untuk variabel kesadaran merek adalah sebesar 3,276 dan nilai t tabel dengan sebesar 1,98157 dimana t hitung < t tabel, signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,01 < 0,05), (2) Brand ambassador berpengaruh positif terhadap brand awareness. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t untuk variabel brand ambassador adalah sebesar 5,365 dengan nilai t tabel sebesar 1,98157 dimana t hitung > t tabel (5,965 >1,985), dengan tingkat signifikansi 0,000 (lebih kecil dari 0,05), (3) Tagline dan Brand Ambassador secara bersama-sama berpengaruh terhadap Brand Awareness produk Luwak White Koffie. Dari hasil perhitungan F hitung sebesar 47,846 dan F tabel dengan df1 = k – 1 (3 – 1)= 2 dan df2 = n – k (114 – 3) = 111 pada taraf signifikan 5% = 3,08. Dari hasil penelitian juga diperoleh perhitungan koefisien determinasi yang menyimpulkan bahwa tagline dan brand ambassador berpengaruh terhadap brand awareness produk Luwak White Koffie di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru sebesar 45,3 % sedangkan sisanya 54,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Tagline, Brand Ambassador, Brand Awarenes

    Pendampingan Analisis KD Dalam Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Berbasis Tabel Taksonomi

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan kegiatan pendampingan kepada para guru mitra untuk dalam merumuskan indicator pencapaian kompetensi berbasis taksonomi (Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif). Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui beberapa kegiatan yaitu: 1). Diskusi informasi pendalaman materi tentang pembelajaran  tematik; 2) Diskusi informasi analisis KD dalam merumuskan indikator pencapain komptensi berbasis tabel  taksonomi (dimensi  pengetahuan dan proses kognitif) pada pembelajaran tematik, 3) Konsep analisis KD dalam merumuskan indikator pencapain komptensi berbasis tabel  taksonomi (dimensi  pengetahuan dan proses kognitif) pada pembelajaran, 4) Praktik penysunan indikator dari hasil analisis KD dalam  pencapain komptensi berbasis tabel  taksonomi (dimensi  pengetahuan dan proses kognitif) pada pembelajaran, 5) Penerapan indikator pencapain komptensi berbasis tabel  taksonomi (dimensi  pengetahuan dan proses kognitif) dalam pembuatan silabus dan RPP. Adapun hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu: 1) Para guru mitra bersemangat dalam pembuatan KD berbasis tabel taksonomi; 2) Para guru mitra pelaksanaan PKM sudah bisa membuat KD berbasis tabel taksonomi; 3) Para guru mitra perlu terus di damping dalam pembuatan KD berbasis tabel taksonomi secara intens dan terus menerus
    corecore