46 research outputs found

    Encounter of Islamic Ideology Radicalism About Homosexual Discourse in Republika and Tempo Newspaper

    Full text link
    The clash of Islamis of media ideologies related to Islamic radicalism in covering homosexual as the society major problem. How does media constructs texts in discoursing homosexual, what factors do influence, how socio-cultural factors influence the discourse, discoursing process of such reality. In the level of text analysis, occupies framing analysis from Robert Ethmen. Text production, consumption, socio-cultural, uses Ideology of media theory Louis Althuser. Multilevel analysis used is critical discourse analysis Norman Fairclough. Qualitative approach with a critical paradigm that describes the observed reality behind reality that does not appear in the newspapers. Conclusions: There are differences Republika and Koran Tempo presenting a discoursing of homosexual. Republika newspaper has practice dominated and power with ideology of Islamic radicalism by preaching that refers to the Islamic fatwa, news of FPI violence as a form of disagreement with the understanding homosexual, porn movies circulation. The newspaper stated that homosexuality was banned religion and need to be confronted in order not to spread in the community. Homosexuals as a despicable act, distorted, need therapy, medical healing. Koran Tempo was directing the reader to the radicalism of thought in Islam that the Homosexual rights of every individual who needs to be respected while forbidden in Islam. Koran Tempo steers and influences the reader so that people pick the renewal of thought with respect homosexuals as quoted in the news of the JIL. The media ideology of Islamic radicalism about homosexuals affects the production and consumption process. Staff production and journalists adhering to different ideologies both of these media. Socio-cultural practices affect the homosexual discourse. President Susilo Bambang Yudhoyono is implement democratization, respect for differences of opinion, then Homosexual controversy in Indonesia, he acted accommodate all public opinion and ultimately reports in the media, SBY is not too intervene as President he only called on the media to cover both side of doing

    Ideologi Radikalisme Dalam Islam Tentang Wacana Homoseksual Di Media Massa

    Full text link
    Artikel ini ingin mengkaji bagaimana ideologi media tentang konsep radikalisme dalam Islam di media massa Republika dan Koran Tempo. Surat kabar Republika mendukung dan setuju pada Front Pembela Islam (FPI) baik dengan pemahaman pelarangan homoseksual dan pengangkatan berita tindak kekerasan FPI melawan homoseksual. Koran Tempo lebih pada pembaharuan pemikiran seperti pemberitaan pandangan Jaringan Islam Liberal (JIL) terkait menghormatinya kaum homoseksual. Homoseksual adalah penyuka sesama jenis atau pilihan kelainan seksualitas itu normal sebagai manusia, tidak perlu dicela tapi harus dihargai sebagai kebebasan individu. Terdapat perbedaan ideologi yang mendasar antara Republika dan Koran Tempo dengan melakukan pembaharuan konsep homoseksual dengan radikalisme berpikir dengan pijakan ajaran Islam. Persoalan homoseksual, FPI menerapkan makna radikalisme Islam dari sisi sayap kanan yang mengedepankan kekerasan sebagai perlawanan, sedangkan JIL menerapkan makna radikalisme dari sisi sayap kiri yang mengutamakan keradikalan pemikiran dan hukum dalam al-Quran

    IDEOLOGI RADIKALISME DALAM ISLAM TENTANG WACANA HOMOSEKSUAL DI MEDIA MASSA

    No full text
    This article wants to examine how the media ideology about the concept of radicalism in Islam in the mass media of Republika and Koran Tempo. The Republika newspaper supports and agrees to the Islamic Defenders Front (FPI) both with an understanding of the prohibition of homosexuality and the appointment of news of FPI's violence against homosexuals. The Tempo newspaper is more about renewing ideas such as reporting on the views of the Liberal Islam Network (JIL) in respect of homosexuals. Homosexuality is the same sex lover or the choice of sexuality abnormalities is normal as a human being, it does not need to be criticized but must be respected as individual freedom. There is a fundamental ideological difference between Republika and Koran Tempo by renewing the concept of homosexuality with thinking radicalism on the basis of Islamic teachings. The homosexual issue, FPI applies the meaning of Islamic radicalism from the right-wing side which promotes violence as resistance, while JIL applies the meaning of radicalism from the left-wing side which prioritizes the radicalism of thought and law in the Koran.  AbstrakArtikel ini ingin mengkaji bagaimana ideologi media tentang konsep radikalisme dalam Islam di media massa Republika dan Koran Tempo. Surat kabar Republika mendukung dan setuju pada Front Pembela Islam (FPI) baik dengan pemahaman pelarangan homoseksual dan pengangkatan berita tindak kekerasan FPI melawan homoseksual. Koran Tempo lebih pada pembaharuan pemikiran seperti pemberitaan pandangan Jaringan Islam Liberal (JIL) terkait menghormatinya kaum homoseksual. Homoseksual adalah penyuka sesama jenis atau pilihan kelainan seksualitas itu normal sebagai manusia, tidak perlu dicela tapi harus dihargai sebagai kebebasan individu. Terdapat perbedaan ideologi yang mendasar antara Republika dan Koran Tempo dengan melakukan pembaharuan konsep homoseksual dengan radikalisme berpikir dengan pijakan ajaran Islam. Persoalan homoseksual, FPI menerapkan makna radikalisme Islam dari sisi sayap kanan yang mengedepankan kekerasan sebagai perlawanan, sedangkan JIL menerapkan makna radikalisme dari sisi sayap kiri yang mengutamakan keradikalan pemikiran dan hukum dalam al-Quran

    Menyelaraskan peran dan fungsi keilmuan dakwah dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transformasi budaya

    No full text
    Terpaan media massa semakin gencar dengan munculnya media sosial melalui cyber media. Media massa sebagai alat penyampaian pesan dan simbol-simbol selain berfungsi untuk menarik perhatian, menghibur dan memberi informasi juga berfungsi menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada individu-individu sehingga terintegrasi dalam struktur kelembagaan dan masyarakat

    Komunikasi komunitas virtual dan gaya hidup global kaum remaja gay di media sosial

    No full text
    Penelitian ini akan mencermati bagaimana komunikasi komunitas virtual dilakukan kaum gay remaja di media sosial Grindr. Mengapa komunitas gay remaja menggunakan aplikasi Grindr sebagai alat komunikasi? Efek sosial seperti apa yang muncul dari komunikasi komunitas virtual aplikasi Grindr? Artikel ini menggunakan teori community dan internet dari Lori Kendall, yang membahas mengenai munculnya hubungan sosial yang dimediasi oleh komunikasi melalui internet. Temuan kajian ini menjelaskan bahwa karakteristik komunikasi komunitas virtual tersebut memunculkan suatu komunitas yang sifatnya speech, discourse dan practice. Ketiga bentuk komunikasi komunitas virtual Gay di kalangan remaja ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena masing-masing mempunyai karakteristik dan merupakan tahapan dalam membentuk komunitas.

    American family seen in All My Sons And a Paper

    No full text

    Konstruksi Realitas Sosial Pemberitaan Lesbian, Gay, Biseksual Dan Transgender (LGBT) Muslim di Media Online:studi wacana berita komunitas suarakita.org

    No full text
    Di dunia maya, kita bisa menemukan portal berita yang lahir dariberbagai macam ideologi manusia, baik itu berbicara lifestyle, hobi, komunitasmaupun organisasi. Salah satunya adalah organisasi bagi kaum lesbian, gay,biseksual dan transgender (LGBT) bernama Suara Kita yang memiliki mediaonline suarakita.org.Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini adalah untukmenjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimanasuarakita.org membingkai pemberitaan muslim LGBT berdasarkan framingRobert Entman? Kemudian, minornya adalah bagaimana media suarakita.orgmemaknai LGBT dari sudut pandang konsep teori LGBT (identitas, komunitas,politik identitas dan kebebasan) serta sosial, budaya dan agama?Suarakita.org mengonstruksi pemberitaan untuk memberikan citrapositif bagi kaum LGBT. Realitas yang dibangun oleh Suarakita.org berpihakkepada kepentingan umum yang artinya asas kerja media sesuai visi danmisinya yakni menjadi organisasi yang memperjuangkan kesetaraan LGBTmelalui media informasi sekaligus pengembangan dan pemberdayaankomunitas.Teori yang digunakan adalah konstruksi realitas sosial Berger danLuckman, analisis framing Robert Entman dan juga teori LGBT. Teori inimembahas mengenai bagaimana sebuah media mengonstruksi realitas dalamsebuah berita. Dalam teori LGBT, pemberitaan akan ditelaah dengan empatkonsep; identitas, komunitas, politik identitas dan kebebasan.Suarakita.org menyajikan pemberitaan di situsnya untuk tujuanmempromosikan keberagaman dan kebebasan ekspresi gender. Maka dari ituberita yang ditampilkan pada situs suarakita.org adalah berita yangmemberikan citra positif bagi kaum LGBT. Menurut suarakita.org, LGBT dimasyarakat masih menjadi isu yang bias. Masyarakat seringkali salah kaprahdan menilai isu LGBT tidak bisa dijadikan diskursus keilmuan. Hal ini terlihatdari ditutupnya media online ourvoice.or.id pada 2013 lalu.Penemuan: Masyarakat Indonesia belum siap dengan keberagamangender dan kebebasan ekspresi gender.Kata kunci : Media massa, Konstruksi realitas sosial, Framing, RobertEntman, LGBT.71 hlm
    corecore