2 research outputs found

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 PENGASIH TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Kegiatan PPL dilakukan dengan menerjunkan mahasiswa untuk mempraktekkan semua kompetensi yang telah dikuasai selama perkuliahan. Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan, mahasiswa terlebih dahulu menempuh kegiatan pra-PPL yang meliputi kegiatan pembelajaran mikro dan observasi sekolah. Kegiatan PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa tentang proses mengajar dan diharapkan agar PPL ini dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sebagai tenaga kependidikan yang profesional pada saat memasuki dunia kerja. Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berada di SMA Negeri 1 Pengasih yang beralamat di Jalan KRT Kertodiningrat 41, Margosari, Pengasih, Kulon Progo, DIY, berlangsung dari tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2014. Kegiatan yang dilakukan praktikan adalah mengajar Mata Pelajaran Geografii kelas X IIS2 dan XI IIS 4. Adapun rancangan kegiatan PPL terdiri dari tahap persiapan PPL, observasi di sekolah, kegiatan PPL, kegiatan insidental, penyusunan laporan, dan penarikan PPL. Tahap persiapan meliputi pengajaran mikro, pembekalan PPL, observasi pembelajaran di kelas dan kegiatan persiapan mengajar (koordinasi konsultasi dengan guru pembimbing, penguasaan materi, penyusunan RPP, pembuatan media pembelajaran dan alat evaluasi). Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti dari PPL yaitu pelaksanaan praktik mengajar di kelas. Praktik mengajar disesuaikan dengan jadwal mengajar guru pembimbing, adapun kemampuan yang dilatih meliputi dari pendahuluan, kegiatan inti, serta penutupan pembelajaran. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat dijadikan proses pembelajaran bagi mahasiswa calon guru atau pendidik untuk meningkatkan serta mengembangkan diri. Semoga dengan adanya kegiatan PPL ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjadikan diri sebagai guru atau pendidik yang profesional, yaitu guru yang mempunyai nilai, sikap, kemampuan dan ketrampilan yang memadai sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk itu laporan PPL disusun untuk mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan PPL serta memberikan gambaran bagi pihak LPPMP dalam rangka memperbaiki serta mempertahankan program PPL

    PERBEDAAN KUALITAS AIR SUNGAI SERANG SEBELUM DAN SESUDAH MELEWATI KAWASAN PADAT PENDUDUK KECAMATAN WATES KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2015

    No full text
    Kawasan padat penduduk di Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo merupakan kawasan yang menjadi pusat berbagai jenis kegiatan masyarakat. Kawasan ini juga mempunyai potensi untuk mencemari Sungai Serang yang melewatinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kualitas air Sungai Serang sebelum dan sesudah melewati kawasan padat penduduk Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air sebelum dan sesudah melewati kawasan padat penduduk Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan keruangan. Populasi penelitian ini adalah badan air Sungai Serang. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling pada dua lokasi sampel, yaitu sebelum dan sesudah melewati kawasan padat penduduk Kecamatan Wates. Metode pengumpulan data menggunakan: 1) Pengukuran lapangan untuk memperoleh data suhu. 2) Dokumentasi untuk memperoleh data sekunder. 3) Uji Laboratorium untuk memperoleh data kekeruhan, warna, total dissolved solid, total suspended solid, pH, Nitrat, Nitrit, Amonia, dissolved oxygen, biological oxygen demmand, chemical oxygen demmand, fosfat, deterjen, dan total coliform. 4) Observasi. Teknik analisis data dengan analisis dekskriptif. Hasil penelitian menunjukkan:1) Berdasarkan hasil uji laboratorium, hampir seluruh parameter kualitas air dari lokasi sampel satu (Sebelum memasuki kawasan padat penduduk) dalam keadaan baik dan berada dalam air kelas I, kecuali untuk nilai TSS, Fosfat, BOD, dan Total Coliform. Pada lokasi sampel dua (sesudah melewati kawasan padat penduduk), hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa parameter kualitas airnya sudah tidak didominasi air kelas I. Nilai Kekeruhan, TSS, Amonia, DO, dan BOD sudah memasuki kriteria kelas II. Nilai fosfat, dan Total Coliform masuk pada kelas IV. Tingkat pencemaran oleh fosfat sudah masuk tahap cukup parah karena masuk ke dalam kelas III (sampel satu) dan kelas IV (sampel dua), yaitu sebesar 0,99 mg/L dan 2,97 mg/L. Pencemaran oleh fosfat diakibatkan oleh adanya pertanian dipinggiran Sungai Serang yang menggunakan pupuk kimia yang mengandung fosfat. Sungai Serang yang melewati Kawasan Padat Penduduk Kecamatan Wates sudah tercemar tercemar Bakteri Coliform karena salah satu desa di Kecamatan Wates, yaitu Desa Giripeni belum menerapakan Gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan. 2) Faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas air Sungai Serang yang melewati kawasan pada penduduk di Kecamatan Wates adalah aktivitas penduduk, karena zat- zat pencemar yang menurunkan kualitas air berasal dari aktivitas penduduk yang berupa kegiatan pertanian di sekitar Sungai Serang. Kata Kunci: Kualitas Air, Sungai Serang, Kawasan Padat Penduduk
    corecore