11 research outputs found

    Kajian Kelengkapan Informasi Mengenai Indikasi dan Dosis Obat Antihipertensi Tunggal yang Digunakan secara Peroral pada Berbagai Sumber Literatur Tersier

    Full text link
    Sumber informasi obat tersier dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan maupun pencarian informasi obat guna mendukung pengobatan yang rasional pada pasien. Sumber informasi obat yang baik harus menyediakan sumber informasi yang lengkap, diantaranya adalah informasi indikasi dan dosis obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kelengkapan indikasi dan kesesuaian dosis pada sumber informasi tersier. Penelitian dilaksanakan dengan metode studi pustaka melalui pengumpulan informasi indikasi dan dosis obat pada sumber informasi tersier ISO, MIMS, dan IONI serta Drug Information Handbook sebagai acuanya. Nilai dari kelengkapan indikasi menggunakan sistem skoring. Interval 1 s/d 2 adalah klasifikasi rendah, > 2 s/d 3 adalah klasifikasi sedang, dan > 3 s/d 4 adalah klasifikasi tinggi. Kesesuaian dosis dihitung dengan presentase yang menunjukkan kesesuaian dosis literatur rujukan terhadap literatur acuan. Hasil analisis nilai kelengkapan indikasi untuk ketiga sumber informasi tersier ISO, MIMS, dan IONI berturut-turut sebesar 2,629; 2,854; dan 2,920 yang termasuk kedalam klasifikasi sedang. Sedangkan hasil analisis kesesuaian dosis mulai dari yang presentase kesesuaianya paling tinggi adalah IONI sebesar 74,67%; kemudian MIMS sebesar 72,50%; dan terakhir ISO sebesar 58,23%

    Penetapan Kadar Andrografolid dalam Ekstrak Terpurifikasi Herba Sambiloto dengan KLT-Spektrofotodensitometri

    Full text link
    Herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) memiliki kandungan utama yaitu andrografolid yang mempunyai banyak aktivitas farmakologi seperti dapat menurunkan kadar gula darah, trigliserida dan LDL, sebagai antiinflamasi, antioksidan, antidiabetes, dan antiaterosklerosis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar andrografolid yang terdapat dalam ekstrak terpurifikasi herba sambiloto. Ekstrak terpurifikasi dibuat dengan mengekstraksi serbuk herba sambiloto dengan metode maserasi dan dilakukan purifikasi bertahap menggunakan pelarut n-hexan, etil asetat dan air. Pada proses penetapan kadar, standar andrografolid dan sampel ekstrak terpurifikasi herba sambiloto ditotolkan pada plat KLT Silika Gel GF254 kemudian dieluasikan dengan menggunakan fase gerak berupa campuran kloroform : metanol (9:1). Pengukuran kadar dilakukan dengan densitometer. Hasil menunjukkan bahwa panjang gelombang serapan maksimum larutan baku standar andrografolid dan ekstrak terpurifikasi sambiloto adalah sama yaitu 230 nm. Kadar andrografolid dalam ekstrak terpurifikasi herba sambiloto mengandung 29,81% b/b andrografolid dengan SD 0,021

    Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.)

    Full text link
    Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) telah diketahui mengandung banyak senyawa yang memiliki aktivitas farmakologi. Etil asetat merupakan pelarut yang bersifat semi polar sehingga dapat menarik senyawa yang bersifat polar maupun nonpolar, memiliki toksisitas rendah, dan mudah diuapkan sehingga dapat digunakan untuk ekstraksi kulit buah manggis. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak etil asetat kulit buah manggis. Penelitian diawali dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi selama 5 hari dan dilanjutkan remaserasi selama 2 hari. Ekstrak yang didapat kemudian dilakukan skrining fitokimia. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat kulit buah manggis mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, polifenol, dan triterpenoid

    Efektivitas Penggunaan Captopril Dalam Penanganan Hipertensi Pada Pasien Stroke Iskemik Di Instalasi Rawat Inap Rsup Sanglah Denpasar

    Full text link
    Antihipertensi yang dominan digunakan dalam penanganan hipertensi pada pasien stroke iskemik di RSUP Sanglah adalah golongan ACEI yaitu captopril tunggal. Banyak diskusi telah difokuskan pada peran antihipertensi golongan ACEI dalam terapi stroke dimana tidak ada hasil signifikan yang terlihat dari penggunaan ACEI tunggal. Dengan demikian dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui regimen terapi captopril tunggal yang meliputi dosis dan aturan pakai yang digunakan dalam penanganan hipertensi pada pasien stroke iskemik serta untuk melihat efektivitas terapi antihipertensi tersebut berdasarkan pencapaian target penurunan tekanan darah sistolik pasien sebesar 10 mmHg dalam 48 jam terapi. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan metode cross sectional. Subjek penelitian akan dikelompokkan berdasarkan regimen terapi captopril yang didapat. Pengolahan data dilakukan dengan uji one way ANOVA dan fisher test menggunakan program SPSS. Terdapat 36 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 regimen captopril tunggal yang digunakan dalam penanganan hipertensi pada pasien stroke iskemik yaitu regimen 3x6,25 mg (2 pasien), regimen 2x12,5 mg (7 pasien), regimen 3x12,5 mg (2 pasien), regimen 2x25 mg (15 pasien), regimen 3x25 mg (8 pasien), regimen 2x50 mg (1 pasien) dan regimen 3x50 mg (1 pasien) yang diberikan per oral. Penilaian efektivitas terhadap 3 regimen terapi captopril yang dominan digunakan yaitu regimen 2x12,5 mg, 2x25 mg dan 3x25 mg menunjukkan bahwa regimen terapi captopril dengan dosis 2x25 mg memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan 2 regimen lainnya dimana pencapaian target penurunan tekanan darah sistoliknya mencapai 33,33%. Namun secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pencapaian target terapi dengan perbedaan regimen tersebut (p=1,00) sehingga efektivitasnya dianggap sama

    Analisis Kuantitatif Asam Oleat Dan Linoleat Virgin Coconut Oil (Vco) Yang Dibuat Dengan Variasi Rasio Sari Buah Nanas (Ananas Comosus L.) Dan Krim Santan Kelapa

    Full text link
    Sari buah nanas (Ananas comosus) memiliki kandungan protease bromealin yang potensial digunakan dalam proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). Asam oleat dan linoleat merupa kan asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam VCO, dimana senyawa ini mudah teroksidasi dan menyebabkan ketengikan minyak. Kadar asam oleat dan linoleat pada minyak menjadi salah satu faktor yang turut berpengaruh dalam kualitas suatu minyak. Penelitian ini bertujuan untuk menentapkan kadar asam oleat dan linoleat dari VCO yang dibuat dengan variasi rasio sari buah nanas : krim santan kelapa. Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh 3 variasi rasio sari buah nanas : krim santan kelapa (0,5:1) sebagai kelompok A; (1:1) sebagai kelompok B; dan (2:1) sebagai kelompok C terhadap kadar asam oleat dan linoleat dari VCO yang dihasilkan. Penetapan kadar asam oleat dan linoleat VCO dilakukan dengan metode Gas Chromatography (GC-FID) dengan kolom RTX-WAX, gas pembawa helium, dan detektor Flame Ionization Detector. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik one-way ANOVA. Penetapan kadar asam oleat dan linoleat menunjukkan ketiga rasio uji berbeda secara signifikan (p<0,05). Kadar asam oleat dalam VCO kelompok A, B, dan C secara berurutan adalah 1,65%; 2,42%; dan 2,54%. Sedangkan kadar asam linoleat VCO kelompok A, B, dan C adalah sebesar 0,42%; 0,51%; dan 0,56%

    Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Penggunaan Obat Metformin Generik Dan Metformin Generik Bermerek (Branded Generic) Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Badan Rumah Sakit Umum Tabanan

    Full text link
    Metformin merupakan obat antidiabetes oral lini pertama yang digunakan dalam terapi pasien diabetes melitus tipe 2. Metformin dipasarkan dalam kemasan generik dan branded generic. Perbedaan penggunaan obat metformin generik dan obat metformin branded generic dapat dipengaruhi oleh kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat kepuasan pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan yang berobat dengan biaya sendiri di Badan Rumah Sakit Umum Tabanan terhadap penggunaan obat metformin generik dan metformin branded generic. Tingkat kepuasan pasien diukur menggunakan harapan dan persepsi pasien pada 3 lapisan produk obat yaitu core product, actual product, dan augmented product terhadap penggunaan obat metformin generik dan metformin branded generic. Perbandingannya dijelaskan dengan analisis statistik yang datanya diambil melalui pengamatan secara one shot. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang diujikan pada 49 responden. Penilaian dilakukan menggunakan skala Likert untuk mendapat data kuantitatif. Data diolah dan dianalisa menggunakan uji t berpasangan dengan tingkat kepercayaan 95%

    Rendemen Vco (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan Enzim Papain dan Bromealin

    Full text link
    VCO merupakan minyak kelapa murni yang dapat dibuat secara enzimatis dengan penambahan enzim protease yaitu enzim papain dan enzim bromealin. Kedua enzim tersebut mampu memecah protein yang terkandung pada krim santan kelapa sehingga akan terbentuk lapisan minyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen VCO yang dihasilkan dengan penambahan enzim papain dan bromealin, serta kualitas VCO berdasarkan nilai kadar air dan bilangan peroksida. Hasil menunjukkan bahwa rendemen VCO yang diperoleh dengan penambahan enzim papain lebih banyak yaitu 12,02% sedangakan dengan penamabhan enzim bromealin sebanyak 10,27%. Untuk kualitas VCO yang dihasilkan sudah memenuhi syarat SNI. Nilai kadar air VCO yang ditambah enzim papain dan bromealin sebesar 0%. Bilangan peroksida dari VCO yang ditambah enzim papain adalah 0,443 mg ek/kg dan bilangan peroksida VCO yang dibuat dengan menambahkan enzim bromealin 1,068 mg ek/kg

    Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak Terpurifikasi Herba Sambiloto

    Full text link
    Herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit. Herba sambiloto telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, antibakteri, antipiretik, antioksidan, hepatoprotektor,dan antidiabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan kimia yang terdapat dalam ekstrak terpurifikasi herba sambiloto. Ekstrak terpurifikasi dibuat dengan mengekstraksi serbuk herba sambiloto dengan metode maserasi menggunakan etanol 90%. Kemudian dilakukan purifikasi bertahap menggunakan pelarut n-hexan, etil asetat dan air. Identifikasi kandungan kimia yang dilakukan terhadap ekstrak terpurifikasi untuk medeteksi golongan kandungan kimia minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan terpenoid. Hasil uji menunjukan bahwa ekstrak terpurifikasi herba sambiloto mengandung senyawa golongan terpenoid dan flavonoid

    Pengembangan Kuisioner Kepuasan Pasien untuk Pelayanan Farmasi Klinik

    Full text link
    Latar belakang: Survey kepuasan pasien adalah salah satu metode evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai kualitas pelayanan farmasi klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kuisioner penelitian dalam Bahasa Indonesia untuk mengukur kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjut terutama mengenai pelayanan farmasi klinik. Metode: Pernyataan – pernyataan dalam kuisioner disusun berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia mengenai standar pelayanan kefarmasian di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), apotek dan rumah sakit. Pernyataan dalam kuisioner dibagi menjadi lima kategori kualitas pelayanan yaitu keandalan, responsif, sarana, jaminan, dan empati. Kuisioner kemudian diuji kepada 90 orang responden (masing – masing 30 orang untuk setiap kelompok kriteria) untuk menilai validitas dan reliabilitas instrument kuisioner. Hasil: Terdapat 39 pernyataan untuk kuisioner pelayanan kefarmasian di Puskesmas, 41 pernyataan untuk kuisioner pelayanan farmasi klinik di apotek maupun di rumah sakit. Uji validitas menggunakan korelasi momen produk yang menghasilkan nilai r untuk masing – masing pernyataan > 0,361 (valid). Tes reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji Cronbach Alpha. Hasil uji Cronbach Alpha > 0,6 (reliabel) untuk masing – masing item kuisioner. Kesimpulan: Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas menunjukkan kuisioner kepuasaan pasien terhadap pelayanan farmasi klinik yang disusun valid dan reliabel
    corecore