33 research outputs found

    SLOW STROKE BACK MASSAGE (SSBM) DAN KECEMASAN PASIEN STROKE

    Get PDF
    Ansietas dan depresi merupakan gangguan psikologis yang sering dialami pasien stroke fase akut yang dapat disebabkan oleh gangguan serebral atau merupakan reaksi psikologis. Salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan kecemasan adalah slow stroke back massage (SSBM). SSBM bermanfaat meningkatkan level dari serotonin, mengurangi efek psikis dari stres dan mengurangi resiko seperti hipertensi. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh slow stroke back massage terhadap kecemasan pasien stroke. Desain penelitianadalah quasi experiment dengan pendekatan control group pre test post test pada 29 responden yang terbagi menjadi 15 orang kelompok kontrol  dan 14 orang kelompok intervensi yangdidapatkan melalui consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan slow stroke back massage setiap hari 10 menit selama 3 hari dan terapi anti hipertensi, sedangkan kelompok kontrol mendapat terapi anti hipertensi. Instrumen penelitian untuk menilai kecemasan menggunakan STAI. Hasil uji statistik Mann Whitneymenunjukkan tidak ada pengaruh SSBM terhadap kecemasan pasien stroke di RSUD Dr. Pirngadi Medan (p>0.05). Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan membandingkan SSBM dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap kecemasan pasien stroke

    UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KECAPI (Sandoricum koetjape Merr) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermis

    Get PDF
    Daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) mengandung senyawa kimia yang berkhasiat menyembuhkan infeksi penyakit kulit. Daun kecapi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid dan tanin. Bakteri Staphylococcus epidermidis (Gram positif) merupakan bakteri penyebab infeksi penyakit kulit. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri daun kecapi terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan untuk mengetahui konsentrasi yang efektif dari uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kecapi terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental metode difusi agar untuk menguji aktivitas antibakteri daun kecapi dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi 25%,50% dan 75% daun kecapi memiliki daya hambat antibakteri yang kuat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis yang ditunjukkan dengan diameter hambat masing-masing 13,40 mm, 15,47 mm, 15,97 mm. Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis

    SOSIALISASI EKSTRAK ETANOL DAUN KECAPI (Sandoricum koetjape) SEBAGAI ANTIBAKTERI

    Get PDF
    Daun kecapi adalah tumbuhan yang berasal dari Asia Tenggara yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional sebagai obat diare, obat mulas, dan obat untuk infeksi kulit seperti bisul. Aktivitas antibakteri yang berasal dari tumbuhan, sebaiknya dipilih antibiotika serta mewakili spesies patogen yang umum dari kelas yang berbeda. Setidaknya pemilihan bakteri terdiri dari kelompok Gram positif dan Gram negative. Kandungan yang ada pada daun kecapi juga dapat membunuh bakteri salah satunya bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan diadakan sosialisasi untuk menginformasikan dan mengedukasi masyarakat, terutama di bidang kesehatan,mengenai manfaat daun kecapi dalam melawan infeksi bakteri. Kesimpulan pengabdian kepada masyarakat adalah pemanfaatan daun kecapi telah terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapatkan sambutan yang baik. Setelah melaksanakan pelatihan ini, para peserta lebih memahami infeksi bakteri dapat dicegah dengan bahan alami seperti daun kecapi

    SLOW STROKE BACK MASSAGE (SSBM) DAN KECEMASAN PASIEN STROKE

    Get PDF
    Ansietas dan depresi merupakan gangguan psikologis yang sering dialami pasien stroke fase akut yang dapat disebabkan oleh gangguan serebral atau merupakan reaksi psikologis. Salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan kecemasan adalah slow stroke back massage (SSBM). SSBM bermanfaat meningkatkan level dari serotonin, mengurangi efek psikis dari stres dan mengurangi resiko seperti hipertensi. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh slow stroke back massage terhadap kecemasan pasien stroke. Desain penelitianadalah quasi experiment dengan pendekatan control group pre test post test pada 29 responden yang terbagi menjadi 15 orang kelompok kontrol  dan 14 orang kelompok intervensi yangdidapatkan melalui consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan slow stroke back massage setiap hari 10 menit selama 3 hari dan terapi anti hipertensi, sedangkan kelompok kontrol mendapat terapi anti hipertensi. Instrumen penelitian untuk menilai kecemasan menggunakan STAI. Hasil uji statistik Mann Whitneymenunjukkan tidak ada pengaruh SSBM terhadap kecemasan pasien stroke di RSUD Dr. Pirngadi Medan (p>0.05). Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan membandingkan SSBM dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap kecemasan pasien stroke

    PENINGKATAN PEMBERDAYAAN DALAM PENGUMPULAN DAN PENJUALAN SAMPAH DI BANK SAMPAH LENTERA

    Get PDF
    Sampah merupakan permasalahan yang klasik dan cukup serius di Indonesia karena sampai saat ini ternyata sampah yang dihasilkan masyarakat di Indonesia berdampak pada kesehatan lingkungan disekitarnya dan juga menjadi permasalahan di tempat pembuangan akhir sampah seperti pencemaran udara dan banjir. Semua itu disebabkan karena perilaku masyarakat yang masih kurang memahami dampak dari sampah. Permasalahan tersebut muncul disebabkan pada umumnya masyarakat Indonesia memandang sampah sebagai bahan sisa yang tidak berguna dan tidak terpakai, bukan sumber daya potensial yang tidak dapat dimanfaatkan sehingga masyarakat yang menghasilkan limbah di rumah dibuang ke tempat pembuangan akhir. Target yang dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk peningkatan pemberdayaan civitas kampus dalam mengatasi dan mengelola sampah yang dihasilkan dari tiap-tiap individu civitas USM Indonesia menjadi bernilai ekonomi. Upaya pengelolaan sampah yang perlu dikembangkan adalah dengan melibatkan peran serta masyarakat khusus dalam kegiatan ini civitas akademik untuk bersama-sama mengelola sampah secara mandiri dan produktif. Sistem ini menekankan kemandirian civitas akademik dalam mengelola sampah yang dihasilkan dan tidak bergantung pada pemerintah dengan membiasakan civitas akademik untuk memilah sampah. Gerakan kegiatan peningkatan pemberdayaan dalam pengumpulan penjualan sampah di Bank Sampah Lentera sebagai upaya peningkatan kesadaran civitas akademiki dalam pengelolaan Bank Sampah sebagai perwujudan kepedulian terhadap permasalahan sampah dan juga dapat menambah pendapatan civitas akademik. Melalui gerakan kegiatan peningkatan pemberdayaan dalam pengumpulan penjualan sampah di Bank Sampah Lentera sebagai upaya peningkatan kesadaran civitas akademiki dalam pengelolaan Bank Sampah sebagai perwujudan kepedulian terhadap permasalahan sampah dan juga dapat menambah pendapatan civitas akademik

    PENINGKATAN PEMBERDAYAAN DALAM PENGUMPULAN DAN PENJUALAN SAMPAH DI BANK SAMPAH LENTERA

    Get PDF
    Sampah merupakan permasalahan yang klasik dan cukup serius di Indonesia karena sampai saat ini ternyata sampah yang dihasilkan masyarakat di Indonesia berdampak pada kesehatan lingkungan disekitarnya dan juga menjadi permasalahan di tempat pembuangan akhir sampah seperti pencemaran udara dan banjir. Semua itu disebabkan karena perilaku masyarakat yang masih kurang memahami dampak dari sampah. Permasalahan tersebut muncul disebabkan pada umumnya masyarakat Indonesia memandang sampah sebagai bahan sisa yang tidak berguna dan tidak terpakai, bukan sumber daya potensial yang tidak dapat dimanfaatkan sehingga masyarakat yang menghasilkan limbah di rumah dibuang ke tempat pembuangan akhir. Target yang dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk peningkatan pemberdayaan civitas kampus dalam mengatasi dan mengelola sampah yang dihasilkan dari tiap-tiap individu civitas USM Indonesia menjadi bernilai ekonomi. Upaya pengelolaan sampah yang perlu dikembangkan adalah dengan melibatkan peran serta masyarakat khusus dalam kegiatan ini civitas akademik untuk bersama-sama mengelola sampah secara mandiri dan produktif. Sistem ini menekankan kemandirian civitas akademik dalam mengelola sampah yang dihasilkan dan tidak bergantung pada pemerintah dengan membiasakan civitas akademik untuk memilah sampah. Gerakan kegiatan peningkatan pemberdayaan dalam pengumpulan penjualan sampah di Bank Sampah Lentera sebagai upaya peningkatan kesadaran civitas akademiki dalam pengelolaan Bank Sampah sebagai perwujudan kepedulian terhadap permasalahan sampah dan juga dapat menambah pendapatan civitas akademik. Melalui gerakan kegiatan peningkatan pemberdayaan dalam pengumpulan penjualan sampah di Bank Sampah Lentera sebagai upaya peningkatan kesadaran civitas akademiki dalam pengelolaan Bank Sampah sebagai perwujudan kepedulian terhadap permasalahan sampah dan juga dapat menambah pendapatan civitas akademik

    PELATIHAN PEMANFAATAN BATANG BROTOWALI (Tinospora Crispa L) PADA MASYARAKAT DI PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

    Get PDF
    Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers.) adalah tanaman yang bisa digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Brotowali sudah digunakan secara turun-temurun sebagai obat tradisional berbagai macam penyakit seperti demam, diabetes mellitus, rematik, dan sinusitis. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pengenalan pemanfaatan batang brotowali. Kegiatan ini dilaksanakan di puskesmas bandar khalipah kecamatan percut sei tuan. Setelah melaksanakan kegiatan pelatihan ini, masyarakat lebih mengetahui bahwa batang brotowali yang selama ini dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatka

    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Sabun cair lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan sabun padat, karena sabun cair memiliki banyak keuntungan yaitu penggunaannya yang lebih praktis, lebih hemat, tidak terkontaminasi bakteri, mudah dibawa dan mudah disimpan, tidak mudah rusak dan kotor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sediaan sabun cair dengan penggunaan ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana  Mill.), untuk mengetahui standar mutu sediaan sabun cairdan untuk mengetahui formulasi sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap bakteri Staphylococus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang meliputi pembuatan sediaan sabun cair, penentuan mutu fisik sediaan dan pengujian antibakteri sediaan sabun cair terhadap Staphylococcus aureus. Sampel dalam penelitian ini adalah Daun Alpukat yang diperoleh dari Desa Jaluk, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah serta 4 orang responden yang dijadikan panel pada uji iritasi. Hasil penelitian diperoleh uji mutu fisik sediaan sabun cair homogen, tetap stabil setelah penyimpanan 3 minggu, memiliki pH 9,91-10,29 dan tidak mengiritasi kulit. Untuk pengujian aktivitas antibakteri pada sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat pada konsentrasi 2% (12,5 mm) kategori kuat, 4% (23,67 mm) kategori sangat kuat dan 6% (23,33 mm) kategori sangat kuat memiliki aktivitas antibakteri yang sama dengan kontrol positif (21,67 mm) kategori sangat kuat (pembanding). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun alpukat dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun cair dan memenuhi standar mutu sediaan, sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus

    PENYULUHAN DAUN BANGUN-BANGUN (COLEUS AMBONICIUS L.) SEBAGAI ANTI JERAWAT

    Get PDF
    Antibakteri merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan bahkan mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme mikroba yang merugikan manusia. Tanaman Bangun-bangun (Coleus ambonicius L.) diketahui merupakan salah satu tanaman herbal yang ada di Indonesia. Penggunaan daun bangun-bangun sering digunakan sebagai peningkat ASI oleh masyakarat. Daun bangun-bangun mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu, flavonoida, polifenol dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa tersebut secara umum berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan dari sosialisasi ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat kelurahan beruam, kecamatan kuala, kabupaten langkat mengenai pembuatan sediaan gel ekstrak etanol daun bangun-bangun sebagai antibakteri. Hasil Kegiatan pelaksanaan ini memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pembuatan sediaan gel ekstrak etanol daun bangun-bangun sebagai antibakteri. Kesimpulan dari kegiatan sosialisasi ini dapat terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, medapatkan sambutan baik dari pemerintah dan masyarakat setempat dan masyarakat sekiranya mendappatkan informasi serta pngetahuan

    UJI AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA SAYAT DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

    Get PDF
    Daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) mengandung senyawa kimia antara lain golongan gula dan karbohidrat, protein, asam amino, glikosida, tanin, alkaloid, saponin, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Khasiat daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dalam membantu proses penyembuhan luka belum banyak diketahui. Ekstrak daun bangun-bangun yang digunakan pada luka sayat mencit memiliki khasiat dalam penyembuhan luka. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka sayat dan untuk mengetahui aktivitas konsentrasi yang paling efektif dalam penyembuhan luka sayat dari ekstrak daun bangun-bangun. Metode Penelitian ini menggunakan eksperimental meliputi pengambilan sampel, identifikasi tumbuhan, pembuatan simplisia, karakteristik simplisia, pembuatan ekstrak refluks, skrining, persiapan hewan uji, perlakuan ekstrak daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) terhadap luka sayat pada mencit jantan (Mus musculus). Hasil penelitian yang diperoleh adalah uji karakteristik simplisia memenuhi syarat kadar air, kadar sari larut etanol, kadar sari larut air, kadar abu total, dan kadar abu tak larut asam. Uji Skrining pada daun bangun-bangun mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, steroid/terpenoid, glikosida. Uji aktivitas luka sayat pada mencit jantan dari H1-H14, K+ luka tertutup sempurna pada rata-rata 6,4 hari, K- luka tertutup sempurna pada rata-rata 13,2 hari, P1 luka tertutup sempurna pada rata-rata 10 hari, P2 luka tertutup sempurna pada rata-rata 9 hari dan P3 luka tertutup sempurna pada rata-rata 6,4 hari. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan ekstrak daun bangun-bangun memiliki aktivitas dalam penyembuhan luka sayat pada mencit dan ekstrak daun bangun-bangun konsentrasi 10%, 20% , 30% memberikan efek penyembuhan luka sayat pada mencit, dan yang paling cepat dalam penyembuhan luka sayat pada mencit yaitu pada konsentrasi 30% dengan lama penyembuhan 6,4 hari
    corecore