2 research outputs found

    Optimasi Transformasi Genetika Melalui Agrobacterium Pada Tanaman Padi

    Full text link
    Keberhasilan transformasi genetika pada tanaman padi sangat dipengaruhi oleh karakternya yang bersifat recalsitrant, terutama padi jenis indica yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia. Oleh karena itu, optimasi metode selalu diperlukan sebelum melakukan transformasi genetika pada tanaman padi. Transformasi gen GUS sering digunakan sebagai sarana optimasi metode transformasi sebelum melakukan overekspresi gen yang sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan bahwa komponen transformasi gen melalui Agrobacterium tumefaciens dapat bekerja secara efektif pada tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biosain Politeknik Jember dari bulan Maret sampai dengan Desember 2013. Konstruk gen GUS diperoleh dari Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Jember. Padi yang digunakan adalah varietas Inpari 20 dari BPTP Malang dan CV Dongjin dari Korea Selatan sebanyak 20 biji dari setiap verietas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi gen GUS melalui Agrobacterium tumefaciens berhasil menginfeksi eksplan. Eksplan yang diinfeksi tumbuh pada media seleksi antibiotik higromisin sampai umur 65 hari setelah infeksi. Hasil uji GUS menunjukkan bahwa gen GUS tidak terekspresi pada tanaman Padi. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan DNA promoter dan plasmit pCAMBIA tidak kompatibel pada tanaman padi. Agrobacterium tumefaciens dapat digunakan untuk transformasi genetika pada tanaman padi, tetapi perlu DNA promoter dan plasmit yang kompatibel

    Pemuliaan Kentang Produk Rekayasa Genetik Tahan terhadap Penyakit Busuk Daun (Phytophthora Infestans) dan Aman Pangan di Indonesia

    Full text link
    Pemanfaatan tanaman kentang produk rekayasa genetik (PRG) dalam pemuliaan tanaman melalui persilangan dengan Atlantic dan Granola telah menghasilkan enam galur PRG hasil silangan yang terseleksi. Sebelum komersialisasi, kentang PRG harus dikaji keamanan pangan dan lingkungannya. Penulisan bertujuan memberikan informasi mengenai tanaman kentang PRG di Indonesia yang tahan terhadap penyakit busuk daun Phytophthora infestans dan telah dinyatakan aman untuk di-konsumsi oleh manusia. Analisis stabilitas menunjukkan bahwa gen RB stabil terintegrasi selama empat generasi klonal ber-urutan dalam genom tanaman kentang PRG dengan satu sisipan gen. Hasil studi komposisi dan nutrisi, glikoalkaloid total, dan anti nutrisi pada kentang PRG Katahdin SP951 dan galur-galur silangannya bersifat sepadan dengan Katahdin non-PRG. Studi toksisitas menunjukkan bahwa pemberian pakan suspensi umbi kentang dan suspensi tepung kentang Katahdin SP951 dan galur-galur silangan tidak berdampak terhadap mortalitas, bobot badan, dan tanda-tanda klinis pada mencit. Protein RB tidak memiliki homologi yang tinggi dengan protein toksin sehingga tidak bersifat toksik. Studi alergenisitas dengan Simulated Gastric Fluid dan Simulated Intestinal Fluid menunjukkan bahwa protein umbi kentang Katahdin SP951 dan galur-galur silangan terdegradasi kurang dari 5 menit inkubasi setelah perlakuan enzim pepsin atau tripsin. Protein RB tidak mempunyai sekuen asam amino yang homolog dengan protein alergen, sehingga tidak berpotensi menimbulkan alergi. Kentang Katahdin SP951 telah dinyatakan aman untuk dikonsumsi melalui Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2016. Tanaman kentang PRG tahan P. infestans yang dapat mengurangi 50% aplikasi fungisida, dan telah mendapat sertifikat aman pangan dan aman lingkungan diharapkan dapat menjadi pilihan untuk dimanfaatkan petani
    corecore