35 research outputs found

    Pemodelan Sistem Pengiriman Barang dengan Mempertimbangkan Resiko Pengiriman di J&T Express

    Get PDF
    Terdapat banyak resiko dalam proses pengiriman barang pada perusahaan jasa pengiriman. Salah satu resiko yang sering terjadi adalah barang terlambat sampai di konsumen yang sebabkan oleh perusahan kurang memperhitungkan waktu perjalan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model usulan pengiriman barang dengan mempertimbangkan resiko pengiriman barang dengan penjadwalan sortir barang kemudian membandingkan model pengiriman barang awal dengan usulan untuk mengetahui efektivitasnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode system dinamik. Subyek dari penelitian ini adalah total waktu menunggu keberangkatan. Langkah awal dengan mengidentifikasi variable-varibel yang mempengaruhi masalah waktu istirahat, waktu sortir serta kemacetan. Dengan membuat strategi konseptual menggunakan aplikasi Vensim PLE menghasilkan data total waktu menunggu keberangkatan dari model awal serta hasil dari model usulan yang melebihi waktu keberangkatan yang sudah ditetapkan dari perusahaan. Namun pada model usulan ini terlihat lebih cepat serta ada perubahan dari waktu menunggu keberangkatan yang ditetapkan oleh perusahaan awal.

    Pemodelan Sistem Pengelolaan Limbah Untuk Mengoptimalkan Siklus Limbah Plat Besi di PT. Maxima Daya Indonesia

    Get PDF
    Waste is still a problem that still has to be studied and understood in its management so that it does not accumulate and lead to fatal conditions in the environmental ecosystem. Therefore, this study was made with the aim of finding the factors causing the accumulation of iron plate waste at PT. Maxima Daya Indonesia to create a waste management strategy by maximizing the sale of waste inventory in the waste collection warehouse. This research is a descriptive study using dynamic systems research methods and looking for scheduling by calculating the ROP, then found 3 strategies to be compared to choose the one that is more optimal and efficient. The results of this research are 1. The problem of this research lies in the time of the initial waste sale, 36 working days which exceeds the volume limit of the waste container (1000 kg). 2. Scheduling strategy by finding the resulting ROP there are three, namely ROP 774,667 kg, ROP 1394 kg, ROP 968,317 kg. Of the three, the right waste sales proposal is ROP 774,667 with a sales period of 20 days / 12 times a year, and the ROP is still below the capacity limit of the waste bin.    Keywords: System Dynamics, Reorder Point, Schedullin

    Analisis Risiko pada Rantai Pasok Tembakau

    Get PDF
    Tembakau merupakan salah satu jenis komoditas perkebunan yang permintaannya tinggi. Tingginya permintaan tembakau linier dengan tingginya permintaan rokok karena sebagian besar tembakau dipasokkan pada industri rokok yang permintaannya selalu tinggi. Industri rokok merupakan salah satu bagain hilir dari rantai pasok tembakau. Rantai pasok tembakau terdiri dari petani tembakau, supplier bahan untuk tanam dan produksi tembakau, pengepul,agen,dan industri rokok. Permasalahan yang terjadi dalam industri rokok adalah kegagalan dalam memenuhi permintaan dan turunnya keuntungan yang diperoleh dikarenakan turunnya harga jual tambakau. Penelitian ini melakukan kajian untuk menganalisis risiko yang menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan dan turunnya keuntungan yang diperoleh melalui analisis risiko pada rantai pasok tembakau. Identifikasi risiko pada rantai pasok tembakau dengan menentukan terlebih dahulu sumber risikonya yang didasarkan pada model SCOR yang terdiri atas Plan, Source, Make, Deliver dan Return. Kelima elemen tersebut dijadikan sebagai sumber risiko yang kemudian dari sumber risiko (risk identity) tersebut dianalisis kejadian risiko (risk event) beserta dampaknya. Tahapan selanjutnya adalah penilaian risiko dari terhdap kemungkinan terjadi risiko tersebut beserta dampak yang diakibatkan.Tembakau merupakan salah satu jenis komoditas perkebunan yang permintaannya tinggi. Tingginya permintaan tembakau linier dengan tingginya permintaan rokok karena sebagian besar tembakau dipasokkan pada industri rokok yang permintaannya selalu tinggi. Industri rokok merupakan salah satu bagain hilir dari rantai pasok tembakau. Rantai pasok tembakau terdiri dari petani tembakau, supplier bahan untuk tanam dan produksi tembakau, pengepul,agen,dan industri rokok. Permasalahan yang terjadi dalam industri rokok adalah kegagalan dalam memenuhi permintaan dan turunnya keuntungan yang diperoleh dikarenakan turunnya harga jual tambakau. Penelitian ini melakukan kajian untuk menganalisis risiko yang menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan dan turunnya keuntungan yang diperoleh melalui analisis risiko pada rantai pasok tembakau. Identifikasi risiko pada rantai pasok tembakau dengan menentukan terlebih dahulu sumber risikonya yang didasarkan pada model SCOR yang terdiri atas Plan, Source, Make, Deliver dan Return. Kelima elemen tersebut dijadikan sebagai sumber risiko yang kemudian dari sumber risiko (risk identity) tersebut dianalisis kejadian risiko (risk event) beserta dampaknya. Tahapan selanjutnya adalah penilaian risiko dari terhdap kemungkinan terjadi risiko tersebut beserta dampak yang diakibatka

    OPTIMALISASI PENGIRIMAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MULTI-COMPARTMENT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MCVRP)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyaluran air mineral di PT. MOJOTRAS di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik menggunakan model Multi-Compartment Vehicle Routing Problem (MCVRP). Metode ini memanfaatkan data permintaan pelanggan, jarak antar lokasi, dan kapasitas kendaraan sebagai acuan untuk mengoptimalkan supply chain perusahaan. Dalam penelitian ini, model MCVRP ditambahkan sebagai solusi optimal dalam mengatasi kurangnya optimalisasi biaya pengiriman yang disebabkan oleh penggunaan metode single-compartment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model MCVRP memungkinkan pembagian kompartemen pada kapasitas truk untuk 4 tujuan setiap destinasi. Setiap pembagian kompartemen disesuaikan menurut data permintaan, dengan batasan kompartemennya berisi 105 pcs untuk kardus kemasan air mineral gelas, 105 pcs untuk produk air mineral kemasan 330 ml, 105 pcs untuk botol 600 ml, dan 105 pcs untuk botol 1500 ml. Jadi sebagai batas kapasitas rata-rata truk CDD wingbox adalah 420 pcs. Menurut perbandingan hasil dari perhitungan masing-masing penyelesaian untuk Model multi-kompartemen menghasilkan nilai 33.97% dari 100.00% dengan jumlah Rp3.095.978,- sedangkan model Single-kompartemen menghasilkan nilai 66.03% dari 100.00% dengan jumlah Rp6.017.440

    MODEL SET-COVERING PROBLEM UNTUK MENGOPTIMALKAN LOKASI DROPPOINT DI PERUSAHAAN LOGISTIK

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengoptimalkan jumlah dan lokasi droppoint pada perusahaan logistik cabang Jetis, selain untuk menentukan jumlah dan lokasi optimal untuk didirikan droppoint, pada penelitian ini juga akan ditentukan rute terpendek yang dapat ditempuh pada saat pendistribusian. Perusahaan logistik cabang Jetis mengontrol proses pendistribusian di 3 Kecamatan sekaligus, yaitu Kecamatan Dawarblandong, Kecamatan Jetis dan Kecamatan Kemlagi. Dikarenakan mengontrol 3 lokasi tersebut akibatnya banyak lokasi-lokasi yang jaraknya terbilang cukup jauh, dan memakan waktu cukup banyak pada saat proses pendistribusian. Untuk menentukan dimana saja droppoint akan didirikan maka Set-Covering Problem akan digunakan. Dalam penggunaa Set-Covering Problem didapatkan hasil berupa akan didirikan 2 droppoint dilokasi Xj1 dan di Xj10. 2 droppoint ini sudah cukup untuk menjangkau lokasi yang saling berjauhan. Untuk menentukan rute terdekatnya maka akan digunakan metode Vechile Routing Problem dengan mempertimbangkan time window, dikarenakan ada 2 jenis produk, yaitu COD dan biasa. Paket COD harus didahulukan pengirimannya dikarenakan kurir harus bisa bertemu dengan konsumen. Setelah pengaplikasian metode Vechile Routing Problem, didapatkan hasil pengiriman ke 50 lokasi konsumen yang berbeda-beda dengan mendahulukan pendistribusian produk COD, didapatkan jarak total sebesar 62 KM

    PERANCANGAN SUPPLY CHAIN CENTER TANAMAN OBAT KELUARGA DALAM UPAYA MENINGKATKAN GREEN ECONOMY MASYARAKAT DI DESA KEBONTUNGGUL

    Get PDF
    Faktor kesuksesan organisasi tidak terlepas dari perancangan jaringan Supply Chain Management yang terstruktur dengan baik. Desa Kebontunggul yang merupakan salah satu desa penghasil tanaman obat keluarga perlu adanya sebuah inovasi agar nantinya keuntungan yang di dapatkan petani bisa semakin optimal. Oleh karena itu dengan adanya perancangan Supply Chain Center diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Supply Chain Center adalah sebuah lembaga yang perlu dikembangkan pemerintah desa untuk mengendalikan pertanian mulai dari hulu sampai dengan hilir. Dalam penelitian yang dilakukan ini penulis melakukan simulasi melalui Causul Loop Diagram untuk membuktikan keberhasilan dari perancangan jaringan tersebut. Hasil analisa data yang dilakukan didapatkan bahwa dengan adanya perancangan Supply Chain Center keuntungan yang didapatkan petani semakin maksimal. Dimana peningkatan keuntungan petani Jahe Merah sebesar 19,4 %, petani kunyit 59 %, dan petani temulawak 38,4 %. Kata kunci : Supply Chain Management, Supply Chain Center, Causul Loop Diagra

    PENGEMBANGAN PRODUK KOMPOR OLI BEKAS DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO UNTUK MENINGKATKAN EFESIENSI BIAYA PRODUKSI BAGLOG JAMUR

    Get PDF
    Kompor adalah perlengkapan utama di dapur. Tanpa oven, sistem memasak akan lebih merepotkan. Sebelumnya, memasak dengan kompor (seperti kompor) adalah siklus yang merepotkan. Untuk menyalakannya, kompor harus terbuat dari kayu dan batu bara. Anda dapat membayangkan berapa banyak usaha yang Anda lakukan untuk menyalakannya, belum lagi menjaga atau meningkatkan api. Karena kemajuan teknologi, kompor tanam saat ini dapat dinyalakan hanya dengan memutar pegangan. Juga, kemajuan yang berbeda membuat kompor lebih beragam. Dengan demikian perlu adanya perancangan untuk mencari bagaimana strategi untuk desain produk kompor oli bekas dengan mempertimbangkan resiko. Dalam menganalisa resiko kecelakaan kerja menggunakan metode FMEA sedangkan untuk menganalisa usulan perbaikan produk menggunakan metode QFD. Berdasarkan pengembangan produk menggunkan metode QFD didasari pada analisa resiko didapatkan keinginan pelanggan yaitu: Pemberian dua saluran pembakaran dalam satu penggunaan blower, dimana menurut pengguna bisa meningkatkan jumlah produksi baglog dalam sekali proses sterillisasi karena bisa menampung dua drum dalam sekali pembakaran untuk 1 kompor, Penambahan saluran oli menjadi 2 karena adanya 2 saluran pembakaran maka dibutuhkan pula 2 saluran oli untuk menyuplai bahan bakar. Penambahan tungku pembakaran menjadi 2, karena 2 tungku pembakaran untuk penggunaan blower yang dimana dalam penggunaan lisrik lebih murah dan efesien

    ANALISA PENGELASAN MATERIAL BESI TUANG MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016, E 7018, DAN G 4107

    Get PDF
    Struktur mikro akibat perlakuan panas mengikuti proses pengelasan menjadi fokus utama penelitian ini. Selama proses pengelasan besi cor kelabu, bagian-bagian yang dilas terkena panas las lokal. Hasil las besi cor kelabu dengan variasi elektroda antara lain E 7016, E 7018, dan G 4107 lebih unggul dibandingkan las besi cor kelabu dengan ketiga variasi elektroda yang diuji. Ini karena kandungan silikon dari besi cor kelabu berubah selama proses pengelasan, yang mengubah struktur mikronya. Untuk kekuatan tarik saat mengelas dengan elektroda G 4107, diperlukan tegangan tinggi karena panas mengubah sebagian karbon menjadi grafit, memberikan material kekuatan yang lebih ulet. Menggunakan elektroda E 7016, E 7018, dan G 4107, perbedaan grafik perlit dan farit dapat dilihat pada struktur mikro spesimen baik di wilayah HAZ maupun logam induk. Dari contoh uji bahan besi cor redup tanpa perlakuan panas, terjadi peningkatan kekuatan sebesar 8,70%, yaitu sekitar 90,80%〖N/mn〗^2 dari contoh uji yang diberi perlakuan panas dengan pendingin udara. Dan 98,70% untuk benda uji dengan sambungan yang dilakukan dengan cara las.Sedangkan dari material besi tuang kelabu dengan proses heat treatment pada temperature 750℃ selama 60 menit, mengalami peningkatan kekerasan cukup besar yakni berkisar antara 37% dari 90 HR menjadi 140,974 HB

    USE AND UTILIZATION OF VILLAGE INFORMATION SYSTEM TO MAXIMIZE POPULATION AND ADMINISTRATIVE DATABASES IN PLOSOBUDEN VILLAGE LAMONGAN REGENCY

    Get PDF
    Weak archiving systems, correspondence related to services to village communities and the lack of village government regarding population and population data, so this service has the goal of developing Plosobuden Village a village website to facilitate archiving and population administration. The method carried out in the service process is carried out in several stages, namely location surveys, maturation of concepts in the internal service team, asking for input and criticism of village web creations to village officials, finalizing village web concepts and contents internally for the service team, training and assistance in village web operations. to village officials and evaluation. The results of the service show that village officials are very enthusiastic about the village web to facilitate archiving in terms of correspondence and population data archiving. The results of the evaluation are the lack of basic population input data so that the use of the village web cannot be maximized

    PRODUCTIVITY IMPROVEMENT PERUSAHAAN FURNITURE MELALUI REDUKSI ELEMEN KERJA BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY STUDI KASUS PT MAG

    Get PDF
    Proses produksi merupakan salah satu bagian terpenting didalam proses manufaktur karena melibatkan beberapa aspek penting untuk mendukung kelancaran proses produksi tersebut. Salah satu aspek penting tersebut adalah sistem kerja, untuk memaksimalkan proses produksi perlu memperhatikan sistem kerja yang baik melalui perancangan yang nyaman, aman, efektif, efisien dan perilaku yang terampil serta meminimalkan idle time dalam proses produksi. Permasalahan yang dihadapi PT Mitra Anugrah Gemilang ialah terdapat idle time pada line 3 dan line 4 Unit 2 sehingga menyebabkan penumpukan bahan baku dan tidak selesai tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan idle time dan meningkatkan produktivitas menggunakan metode Time and Motion Study sebagai pengukuran waktu kerja. Hasil dari penelitian ini ialah rekayasa sistem kerja baru dengan menghilangkan area pitser setelah proses pengeboran dan menggabungkan 2 proses yakni pasang pitser dan cleaning dengan waktu proses sebelumnya 20 menit pada line 3 menjadi 14 menit, 19 menit menjadi 14 menit pada line 4 serta idle time 8,5 menit menjadi 6 menit dan jarak perpidahan material berkurang, Capital productivity 15% meningkat 5% pada line 3 dan line 4 menjadi 20%, Labor Productivity meningkat 30% pada line 3 dan line 4 27%, mensimulasikan peta aliran proses usulan untuk mengetahui bagaimana peta tersebut diterapkan dengan menganalisis faktor ketidakpastian pada line 3 dan line 4 unit 2 PT Mitra Anugrah Gemilang
    corecore