2 research outputs found
Pengaruh Penggunaan Booklet Discharge planning Terhadap Self-Management Pasien dengan Penyakit Kronis di Ruang Jimbaran Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang.
Penyakit kronis memerlukan pengelolaan perawatan yang lama dan berkelanjutan. Kemampuan pasien mengelola kondisi penyakitnya secara mandiri atau Self-management penting dalam mencegah kekambuhan dan readmisi pasen kembali ke rumah sakit. Discharge planning prosedur rutin rumah sakit yang bertujuan untuk mempersiapkan pasien dan keluarga terkait perawatan mandiri pasien setelah pulang ke rumah. Pendekatan IDEAL melalui media booklet dalam discharge planning dinilai efektif untuk mempersiapkan pasien dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian booklet discharge planning terhadap self-management pasien. Design penelitian ini menggunakan quasy β experiment dengan pendekatan pre post β tes control group design. Sebanyak 32 pasien baru dengan penyakit kronis yang direkrut sebagai sample secara random di grup kontrol dan intervensi. Instrument menggunakan kuesioner CanSmart Questionnaire untuk mengukur self-management. Intervensi dalam penelitian ini adalah penggunaan booklet discharge planning yang diisi secara mandiri oleh pasien untuk membatu proses perencanaan pulang. Data pre dan post intervensi dianalisis dengan dependent sample t-test, sedangkan independent sample t-test untuk membandingkan self-management antara kelompok kontrol dan intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol memiliki terdapat perubahan yang signifikan skor rata β rata self-management pre dan post discharge planning tanpa booklet yaitu dari 21,63 dan 26.19 (p-value<0.001). Sedangkan kelompok intervensi memiliki skor self-management rata-rata sebelum dan sesudah discharge planning dengan booklet adalah 18,63 dan 32,00(p-value<0.001). Terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan skor self-management antara kelompok kontrol 4,56 dengan kelompok intervensi 13,38 (p-value<0.001). Penggunaan booklet discharge planning berpengaruh terhadap self-management pasien kronis. diharapkan booklet discharge planning bisa digunakan oleh semua pasien dan di seluruh ruang rawat inap
Hubungan Kemampuan Berfikir Kritis Perawat dengan Kegiatan Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang
Keselamatan pasien merupakan indikator dari sebuah mutu pelayanan
sebuah rumah sakit. Kemampuan berfikir kritis terkait hal identifikasi pasien,
pemberian tranfusi darah, pengendalian infeksi, manajemen obat-obatan, serta
manajemen jatuh dan luka. Kemampuan berfikir kritis menjadi dasar perawat
dalam meningkatkan keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis hubungan antara kemampuan berfikir kritis perawat dengan kegiatan
keselamatan pasien. Penetian ini menggunakan metode Teknik cross sectional.
Sampel dalam penelitian adalah perawat rawat inap dengan cara cluster random
sampling sebesar 167 perawat. Instrumen menggunakan kuesioner, diuji dengan
statistik pearson diperoleh hasil hubungan antara kemampuan berfikir kritis
dengan kegiatan keselamatan pasien, identifikasi pasien (p=<0,001), tranfusi
darah (p=0,001), medikasi (p=<0,001), manajemen infeksi (p=<0,001),
manajemen jatuh dan luka (p=<0,001). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat
hubungan antara kemampuan berfikir kritis dengan kegiatan keselamatan pasien.
Disarankan kemampuan berfikir kritis ditingkatkan dengan pelaksanaan ronde
keperawatan sehingga keselamatan pasien dan mutu pelayanan keperawatan
semakin baik