2 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT MENGGUNAKAN JASA PENGGILINGAN PADI KELILING (Penelitian pada Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta)

    Get PDF
    Jasa Penggilingan Padi Keliling adalah Jasa Penggilingan Padi yang dalam pengoperasian kerjanya keliling dari tempat satu tempat ke tempat lain yang berroda tiga (3), menggunakan motor sebagai penggeraknya yang berbahan bakar bensin, dan menggunakan solar pada mesin dieselnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan masyarakat yang ada di Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta dalam memilih menggunakan Jasa Penggilingan Padi Keliling serta untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya Jasa Penggilingan Padi Keliling. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer terdiri dari penyedia Jasa Penggilingan Padi Keliling, dan pengguna Jasa Penggilimgan Padi Keliling sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, wawancara, serta dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Teknik validitas data menggunakan triangulasi dan ketekunan pengamatan, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat menggunakan Jasa Penggilingan Padi Keliling adalah: a. praktis, b. efektif, c. efisien, d. ekonomis, dan e. komunikatif, dan f. tidak puas dengan Jasa Penggilingan Padi Tetap. 2) Terdapat dampak positif dan negatif yang dihasilkan dari keberadaan Jasa Penggilingan Padi Keliling. Dampak positif diantaranya: jika harga “dedak” tinggi maka tidak membayar ongkos malah diberi uang. Dampak negatif diantaranya: hasil takarannya tidak sesuai, banyak berkurang sehingga pelanggan mengalami kerugian, dari proses penggilingannya tidak kelihatan karena tertutup (dalam karung), beras dan “dedak” tercampur akibatnya tidak terdeteksi kemana beras itu hilang, pelanggan pun merasa kecewa. Kata kunci: masyarakat, penggunaan jasa, penggilingan padi keliling, Sewon, Bantu

    PENERAPAN MODEL ASSURE DENGAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang diberi model pembelajaran ASSURE dengan metode Problem Solving dan metode yang biasa digunakan oleh guru pengampu dan apabila ada perbedaan, hasil belajar manakah yang lebih baik diantara keduanya. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling, diperoleh kelas eksperimen XI IPA 1 sebanyak 30 siswa dan kelas kontrol XI IPA 2 sebanyak 30 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi, observasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelas eksperimen 83,26 dan kelas kontrol 75,1. Hasil uji perbedaan dua rata-rata dua pihak menunjukkan ada perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Sedangkan uji perbedaan dua ratarata menunjukkan kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pada hasil belajar kimia di antara siswa yang diberi model pembelajaran ASSURE dengan metode Problem Solving dengan metode yang biasa digunakan oleh guru. Hasil belajar kimia dan keterampilan berpikir kritis pada siswa yang diberi model pembelajaran ASSURE dengan metode Problem Solving terbukti lebih baik daripada hasil belajar kimia siswa yang diberi metode yang biasa digunakan oleh guru. This study aims to determine whether there are differences in learning outcomes in chemistry among students by learning model ASSURE Problem Solving method and the method usually used by teachers and if there are differences, Which better learning outcomes between the two. Samples were taken at random cluster sampling technique, obtained grade XI Science 1 amounted to 30 students as an experimental class 2 and class XI science class numbered 30 students as control. Data collection method used is the documentation, observation and tests. The results showed the average value of the experimental class and control class 83.26 75.1. Test results on the average difference between the two classes, shows that there are differences between the experimental class with the control class. While the difference in the two trials showed that the average of the experimental class is better than the control class. The results showed that there are differences in the chemistry learning outcomes among students who were given learning model ASSURE Problem Solving method with the method used by the teacher. Results subjects studied chemistry and critical thinking skills in students who were given learning model ASSURE Problem Solving method proved to be better than the results of studying chemistry students who were given the method used by the teacher
    corecore