3 research outputs found

    Pendampingan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid-19 Guna Pengelolaan Data Warga Serta Memutus Mata Rantai Covid-19

    Get PDF
    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat dalam usaha mengefektifkan layanan kepada masyarakat harus dilakukan sampai pada tingkat Desa. Keberadaan TIK selain dapat meningkatkan pelayanan juga bermanfaat dalam proses pengolahan data yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan, mendukung pengambilan keputusan dan banyak manfaat lainnya. Pengabdian Kepada Masyarakat ini difokuskan pada pendampingan sistem informasi desa yang disebut dengan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi dan Tanggap Covid. Sistem ini dibangun untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data sehingga dapat membantu pengurus desa dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa. COVID-19 telah mewabah pada hampir seluruh penjuru dunia termasuk diIndonesia dimana gejala paling umum adalah demam hingga 38℃. Oleh karena itu saat ini diberbagai tempat telah memberlakukan pengecekan suhu tubuh untuk untuk mendeteksi suhu tubuh pengunjung. Untuk menghambat penyebaran COVID-19, Himbauan Pemerintah Pusat kepada masyarakat untuk menerapkan 5M yakni diantaranya menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga Jarak, membatasi mobilisasi dan menghindari kerumuman. Hal tersebut yang menjadi dasar untuk membuat suatu alat pendeteksi suhu tubuh warga di Perumahan Bunga Raya Desa Duren Jaya Bekasi. Sistem pendeteksi suhu tubuh ini dibuat menggunakan Raspberry Pi sebagai processor utamanya, webcam sebagai kamera pendeteksi wajah menggunakan sensor AMG8833 dan sebagai pendeteksi suhu tubuh menggunakan sensor Infra Red. Melalui sistem ini data kependudukan diharapkan dapat terekam lebih baik guna memberikan kemudahan dalam pengelolaan data desa, dapat mengakomodasi perubahan-perubahan secara cepat serta menjadikan Perumahan Bunga Raya Khususnya lingkup RT 012/016 sebagai salah satu perumahan tanggap Covid-19

    Pembangunan Desa Berbasis Teknologi Informasi Dalam Manajemen Data Rukun Tetangga Lingkup Rukun Warga 016 Duren Jaya Bekasi

    No full text
    Saat ini mayoritas masyarakat dalam pembangunan desa memanfaatkan teknologi informasi dan infrastruktur. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pendampingan dan pelatihan sistem informasi pengelolaan data untuk lingkup Rukun Tetangga RW 016 Desa Duren Jaya Bekasi. Sistem informasi dirancang untuk memudahkan penanganan dan pengelolaan data warga. Desa Duren Jaya memiliki memiliki 19 RW dengan total RT sebanyak 200. RW yang dijadikan mitra pengabdian masyarakat ini adalah RW 16 yang membawahi 13 RT. Selama observasi lapangan, tim menemukan beberapa masalah dalam pengelolaan data warga. Pada tanggal 18 – 19 Juli 2022, Tim Pengabdian Masyarakat melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi sistem informasi manajemen data (SIMDA) di perumahan Bunga Raya, Duren Jaya, dan Bekasi. Ketua RW 016 dan beberapa Ketua dan Pengurus RT 01 hingga 013 ikut serta dalam kegiatan ini. Secara umum pengurus RT di RW 016 Duren Jaya merasa senang dengan apa yang disampaikan tim PKM FTEN ITPLN. Mereka berharap, sistem ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi akan diperluas untuk memenuhi kebutuhan RT di luar kawasan perumahan Bunga Raya. Segala saran, masukan, dan harapan pengurus RT menjadi catatan penting bagi tim PKM untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem agar dapat memberikan kontribusi dan solusi terbaik, khususnya yang terkait dengan pengelolaan data warga di lingkungan RT dan RW, tidak hanya di Duren Jaya tetapi juga di wilayah lain

    COMMUNITY SERVICE IN THE MIDST OF THE COVID-19

    No full text
    Basic health services in Indonesia have not placed adolescent reproductive health as a priority in health services, so it is necessary to carry out health education as an effort to increase knowledge and attitudes among adolescents. The aim of the community service: providing reproductive health education to adolescents, cervical cancer, and anemia in SMA Negeri 1 Kutalimbaru. Education is carried out so that adolescents maintain their reproductive health and are able to prepare themselves as future mothers. Reproductive health education is carried out from August to October 2020 while still implementing health protocols to prevent the transmission of COVID-19. Stages of activity: field observations, identification of partner problems, offering solutions, planning and implementing health education. At the beginning and at the end of the activity, a pre test and post test were carried out. The results obtained: reproductive health in adolescents has a good knowledge of 73%, about 71% good category cervical cancer, and about 75% good knowledge about anemia. The attitude about reproductive health in adolescents is good 73%, about cervical cancer is good 72% and about anemia is good 74%. Reproductive health education activities for adolescents through pocket books to increase the knowledge and attitudes of adolescents in SMA Negeri 1 Kutalimbaru, Deliserdang Regency, an increase occurred. Reproductive health education activities for adolescents need to be carried out continuously by activating School Health Enterprises (UKS) in collaboration with the working area Puskesma
    corecore