16 research outputs found

    Analisis Tata Hubungan Kerja Pengelolaan Areal Eks Hph dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Provinsi Jambi

    Full text link
    Act (Act) No. 41, 1999 concerning state forestry forests is one determinant of life supporting systems and sources of welfare. During the first 20 years of forest management by concessions have many negative issues, especially forest destruction and many concession holders who cease to operate before the time runs out. They argument there are potential for wood that has been exhausted, and some of them not extend the operating license for the second time becouse forests have been heavily damaged and its potential continues to decline.Under these conditions, the Government in this case the Ministry of Forestry tried to look for the new format and issue a wide range of policies to create an optimal model of forest management. One of the policies issued by the government is the establishment of Forest Management Unit (FMU) in every function of forest area. Hereinafter abbreviated Forest Management Unit (FMU) is the smallest unit of forest management according to the principal functions , which can be managed efficiently and sustainably.Scientific papers about the analysis of governance relationships of ex HPH areas management in Jambi Province namely as a guide for local governments for implementation of a good institutional relationship that is consistent and harmonious between KPHP and IUPHHK units. While the goal of scientific writing in order to formulate a governance relationship between IUPHHK and KPHP units.In the implementation of sustainable production forest management, organization of production forest area is the Unitary Production Forest Management (KPHP) while for protected area is KPHL and for conservation areas is KPHK. In the former concession areas that do not have the license holder, KPHP duty are: (1) conduct forest management ex-concession area. (2) describe the national forest policy, provincial and district forestry sector to be implemented in the management of the former concession area in units of KPH. (3) implement forest management activities in their areas ranging from planning, organizing, implementation and supervision and control. (4) carry out monitoring and evaluation of the implementation of forest management activities in the areas of ex-HPH. (5) investment opportunities in the former concession area in order to support the achievement of objectives of forest management and (6) social construction in the community around KPH

    Kajian Diversifikasi Komoditas Sayur-sayuran dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani Perkotaan di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi

    Full text link
    Penellitian ini dilakukan di Kelurahan Pall Merah Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi terhadap 36 orang petani sayuran yang dipilih secara acak sederhana. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat keragaman komoditas dan untuk mengetahui besarnya pendapatan Usahatani diversifikasi komoditas sayur-sayuran serta menganalisis korelasi tingkat keragaman komoditas USAhatani diversifikasi dengan tingkat pendapatan USAhatani diversifikasi komoditas sayur-sayuran di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Data hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat kegiatan produksi, strategi pengembangan USAha pada USAhatani komoditas sayur-sayuran di lokasi penelitian dan beberapa hal lain yang terkait akan diuraikan secara deskriptif. Analisis kuantitatif disajikan dalam bentuk tabulasi yang bertujuan untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang mudah dibaca.Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat 11 komoditas sayur-sayuran penyusun pola diversifikasi di Kecamatan Jambi Selatan yang terdiri dari 5 pola tanam diversifikasi dengan indeks keragaman sedang. Keuntungan tertinggi diperoleh dari pola tanam V (7 komoditas) dan dengan koefisien korelasi antara keragaman dan pendapatan sebesar 80,52

    Analisis Tataniaga Pinang ( Areca Catechu. L ) Pada Pasar Produsen Di Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    Full text link
    Pinang merupakan komoditas unggulan di Provinsi Jambi. Peningkatan produksi tanpa diikuti dengan adanya tataniaga yang efisien tentu tidak akan mencapai tujuan pembangunan pertanian, tingginya biaya tataniaga cenderung akan menyebabkan perbedaan atau selisih harga yang diterima petani dengan biaya yang dibayar konsumen semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Structure Conduct Performance (SCP) tataniaga pinang pada pasar produsen di Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan salah satu penghasil pinang terbesar di Provinsi Jambi. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui struktur pasar digunakan metode deskriptif sedangkan alat analisis yang digunakan untuk mengetahui efisiensi pemasaran tiap saluran menggunakan metode analisis margin pemasaran dan analisis bagian harga yang di terima petani pada setiap saluran tataniaga, selanjutnya di analisis menggunakan metode analisis indeks efisiensi teknis dan indeks efisiensi ekonomis. Dari hasil penelitian diketahui sktruktur pasar mengarah kepada struktur oligopsoni. Hasil analisis diketahui bahwa besarnya bagian harga yang diterima petani pada saluran III lebih tinggi dibandingkan saluran I dan saluran II, untuk saluran III bagian harga yang diterima petani yaitu 82,13%, pada saluran II yaitu 65,92%, dan saluran I yaitu 59,71%. Secara teknis saluran III lebih efisien dibandingkan saluran lainnya dengan angka indeks efisiensi teknis terkecil yaitu sebesar Rp. 3,05/Kg/Km, saluran II yaitu Rp. 4,25/Kg/Km, dan saluran I yaitu 4,49/Kg/Km. Sedangkan secara ekonomis saluran yang efisien adalah saluran III sebesar Rp. 7,24/Kg, seterusnya saluran II sebesar Rp. 14,44/Kg, dan saluran I sebesar Rp. 17,29/Kg

    Kajian Marketed Surplus Padi Sawah di Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola alokasi dan besaran marketed surplus padi serta faktor-faktor yang mempengaruhi besaran marketed surplus padi di Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 19 September 2012 sampai 15 Oktober 2012 data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer melalui hasil wawancara serta mengajukan kuisioner pada 71 sampel petani yang dipilih secara acak. Metode yang digunakan adalah metode survey, yaitu cara pengumpulan data dengan cara mengambil sampel Petani dan mengamati objek penelian dilapangan dan wawancara langsung dengan narasumber yang dipandu dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Untuk mengetahui pola alokasi, besaran marketed surplus dan corak USAhatani USAhatani di Kecamatan Muara Sabak Timur digunkan Metode analisis deskriptif kuwantitatif dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besaranmarketed surplus padi digunakan analisis regresi linear berganda.Dari hasil penelitian bahwa hasil produksi di alokakan untuk keperluan natura panen, zakat, konsumsi, kebutuhan benih dan untuk marketed surplus. Masyarakat Kecamatan Muara Sabak Timur telah memiliki marketed surplussebanyak 453,72 Kg GKP/ Petani atau sebesar 24% dari total produksi. Corak uusahatani di daerah penelitian bercorak subsisten ditandai dengan tujuan berusahatani adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dan Hasil regresi menunjukan 97,6% variasi dalam marketed surplus bersama-sama dipengaruhi oleh variabel total produksi, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga dan umur petani sedangkan 2,4% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum keadaan USAhatani padi sawah di Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun dan untuk mengetahui pengaruh faktor - faktor produksi terhadap prosuksi USAhatani padi sawah dalam sekali musim tanam. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis adalah kualitatif dan kuantitatif kemudian untuk mengetahui pengaruh faktor produksi terhadap USAhatani padi sawah digunakan alat analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.992 artinya 99,2 persen variasi dalam tingkat produksi dipengaruhi oleh variable variabel luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk sp-36, pupuk KCL dan curater, sisanya 0,8 persen dipengaruhi oleh variable lain. Hasil pengujian secara parsial terhadap variabel-variabel bebas diketahui bahwa variabel Luas Lahan (X1), Benih (X2), pupuk KCL (X5) dan Obat Curater (X6) berpengaruh terhadap produksi padi sawah pada selang kepercayaan 95 persen

    Tingkat Respon Petani terhadap Pelaksanaan Teknologi Sl-ptt Padi Sawah di Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui tingkat respon petani dalam pelaksanaan teknologi sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah di daerah penelitian, (2) untuk mengetahui tingkat pelaksanaan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah di daerah penelitian, dan (3) untuk mengetahui hubungan respon petani dengan pelaksanaan teknologi sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah di daerah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 November samapai dengan 08 Desember 2013 di Desa Muara Limun, Pulau Pandan dan Desa Mersip Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun. Besarnya sampel yang diambil adalah jumlah petani yang mengusahakan USAhatani padi sawah dengan mengggunakan pendekatan SL-PTT yang tergabung dalam kelompok tani dengan total keseluruhan sampel adalah 44 sampel. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dilakukan wawancara serta observasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa respon petani padi sawah di daerah penelitian pada umumnya tergolong tinggi, dan terdapat hubungan yang nyata antara respon petani terhadap pelaksanaan teknologi SL-PTT padi sawah

    Prospek Pengembangan Industri Hilir Pengolahan Karet Di Provinsi Jambi

    Full text link
    Karet alam telah diusahakan pada tingkat perkebunan karet rakyat di Provinsi Jambi sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Kontribusinya yang cukup besar terhadap perekonomian daerah menyebabkan karet alam dianggap sebagai salah satu komoditas unggulan Provinsi Jambi. Namun kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani produsen belum terlihat nyata. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi persepsi petani karet rakyat terhadap pengembangan industri berbahan baku karet secara lokal dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi pengembangan industri hilir pengolahan karet alam di Provinsi Jambi. Penelitian ini dilakukan di tiga kabupaten sentra produksi karet alam di Provinsi Jambi yakni di Kabupaten Muaro Jambi, Bungo dan Sarolangun. Data dihimpun dengan metode survei dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Strategi pengembangan USAha didekati dengan metode analisis SWOT, sementara kelayakan pengembangan USAha dianalisis dengan menggunakan analisis arus dana (cash flow). Hasil analisis menunjukkan bahwa upaya pengembangan industri hilir berbahan baku karet alam direspons dengan sangat baik oleh petani karet rakyat. Pada umumnya (78,33%) responden setuju jika industri hilir pengolahan karet alam dikembangkan di lokasi penelitian. Hasil analisis lingkungan strategis menunjukkan terdapat dua faktor kekuatan, tiga faktor kelemahan, tiga faktor peluang dan dua faktor ancaman yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan industri pengolahan lateks pekat di lokasi penelitian. Diterima : 27 November 2013; Direvisi : 20 Februari 2014; Disetujui : 20 Mei 2014 How to Cite : Napitupulu, D., Alamsyah, Z., & Elwamendri. (2014). Prospek pengembangan industri hilir pengolahan karet di Provinsi Jambi. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 139-147. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/16

    Persepsi Petani Padi Sawah terhadap Program Pencetakan Lahan Sawah di Desa Singkep Kec. Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani padi sawah terhadap program pencetakan lahan sawah di Desa Kampung Singkep Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilakukan di Desa Kampung Singkep dengan pertimbangan bahwa di desa ini terjadi penurunan lahan sawah karna terjadi konversi lahan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit dan desa ini merupakan salah satu desa yang mengikuti program pencetakan lahan sawah. Untuk mengetahui persepsi petani padi sawah terhadap program pencetakan lahan sawah di Desa Kampung Singkep Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur digunakan analisis kualitatif, penarikan sampel menggunakan metode sensus, dan metode analisis data menggunakan sistem tabulasi, kemudian disajikan dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Program pencetakan lahan sawah dari aspek ekonomi dipandang petani positif dari indikator distribusi pemasaran hasil panen, membantu modal mencetak sawah, menambah penghasilan, dan menguntungkan petani. Program pencetakan lahan sawah dipandang menjamin kehidupan petani dari indikator aman memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, nyaman dalam melengkapi alsintan dalam berusahatani, mutu beras yang dikonsumsi lebih baik, meningkatkan taraf hidup, meningkatkan rasa percaya diri. Program pencetakan lahan sawah dari aspek sosial dipandang menciptakan dinamika kelompok tani hingga mencapai terminologi yang baik untuk petani. Program pencetakan lahan sawah dari aspek teknis dipandang meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam berusahatani tanaman padi

    Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan USAhatani Sayuran di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya pendapatan USAhatani sayuran di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja atas dasar pertimbangan bahwa di Kecamatan Sungai Gelam merupakan salah satu daerah yang mengusahakan sayuran terbesar di Kabupaten Muaro Jambi.Sampel dalam penelitian ini adalah petani sayuran di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi.Penelitian dilakukan dari tanggal 10 September 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2014 dengan menggunakan metode simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rata – rata pendapatan USAhatani sayuran petani responden di daerah penelitian yaitu Rp. 21.673.293,87 /Tahun dengan rata – rata luas lahan sebesar 0,26 ha. Data ini menunjukkan bahwa kegiatan USAhatani sayuran yang dilakukan petani di Kecamatan Sungai Gelam Masih berskala kecil.Pendapatan USAhatani sayuran di daerah penelitian secara nyata dipengaruhi oleh variabel luas lahan dan modal dengan nilai koefisien positif.Hal ini berarti semakin tinggi luas lahan dan modal yang digunakan, maka pendapatan USAhatani sayuran tinggi.Sedangkan tenaga kerja tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap pendapatan USAhatani sayuran
    corecore