2 research outputs found

    Pamali Culture Existence: Phenomenology Study in Bani Tribe, Tubuhu’e Village, North Central Timor Regency, Indonesia

    Get PDF
    This study examines Bani Tribe’s cultural values by reviewing the meaning of Bani Tribe’s Pamali culture which is related to prohibitions on certain kinds of food.  Pamali contains several values and norms, such as trust, compliance, politeness, and ethics. These represent moral education Pamali aimed for. Data type obtained was verbal and it exhibits three types of Pamali. First is Pamali for all communities of Tubuhu’e. Second is Pamali for all people in Bani Tribe. The third Pamali is special Pamali for Tribe Chief (Ana'tobe). Some of these Pamali include prohibition from consuming pigeon meat, duck meat, baby corn in a meal unless all these foods are already stored in a traditional warehouse for sacred rituals or other ceremonies. An in-depth interview has been conducted with respected informants, including persons with important status, such as community elders. Analysis result indicates that Pamali culture is believed by Bani Tribe t be a set of rule with a strong meaning. Hereby, it is then concluded that the meaning of Pamali is understandable from a social construction perspective. There is a fact that verbal tradition in Pamali culture has been constructed long ago by the ancestors, and thus, this culture should be their legacy. The ancestors have also ingrained moral education as a supreme virtue and, as a result, this impels Bani Tribe to maintain and conserve verbal tradition in Pamali culture to keep next generations following the path of their ancestors. Keywords: Suku Bani, The Constructions of Meaning, Oral tradition, Pamali cultur

    Analisis Konstruksi Sosial Dalam Pemaknaan Tradisi Lisan Budaya Pamali (Studi Fenomenologi Di Suku Bani Kelurahan Tubuhu’e Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara)

    No full text
    Tulisan ini mengkaji makna yang terkandung dalam pamali Suku Bani yang berhubungan dengan larangan terhadap jenis makanan yang ada untuk memahami nilai-nilai budaya Suku Bani. Pamali terkandung nilai dan norma misalnya nilai kepercayaan, ketaatan, sopan santun atau etika, semuanya termasuk pendidikan moral yang terkandung di dalam pamali tersebut. Data yang dianalisis adalah data lisan dengan memiliki tiga macam pamali; pertama, pamali untuk seluruh masyarakat Tubuhue, kedua, pamali untuk masyarakat Suku Bani, dan ketiga, pamali khusus untuk kepala suku (Ana’tobe) yang berupa pamali memakan daging burung merpati, pamali memakan daging bebek dan pamali memakan jagung muda sebelum di masukkan kedalam rumah adat untuk diupacarakan dan lain-lain. Yang diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap tokoh-tokoh informal yang berstatus sebagai informan, termasuk tokoh masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa pamali dari Suku Bani merupakan salah satu aturan yang bermakna. Disimpulkan bahwa makna pamali tersebut berdasarkan sudut pandang dari konstruksi sosial menggambarkan tradisi lisan budaya pamali ini sudah terkonstruksi sejak nenek moyang mereka yang dari sejak dulu kala dan merupakan warisan dari leluhur mereka. Keinginan untuk mempertahankan rasa superioritas terhadap pendidikan moral yang ditanamkan oleh nenek moyang mereka sejak dahulu, mendorong masyarakat Suku Bani untuk mempertahankan dan melestarikan tradisi lisan budaya pamali agar generasi penerus mereka tetap mengikuti jejak nenek moyang mereka
    corecore