3 research outputs found

    Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp sebagai Sarana Diskusi antara Pengawas dan Guru Pendidikan Agama Islam

    Full text link
    Aplikasi media sosial khususnya WhatsApp saat ini sudah semakin banyak digunakan, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana diskusi antara pengawas dan guru pendidikan agama Islam. Penggunaan aplikasi WhatsApp ini dapat membantu mempermudah diskusi karena tidak terkendala jarak dan waktu. Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana  memanfaatkan WhatsApp sebagai sarana diskusi antara pengawas dan guru pendidikan agama Islam?; (2) bagaimana efepktifitas pemanfaatan  aplikasi WhatsApp sebagai Sarana diskusi antara pengawas dan guru pendidikan agama Islam?. Metode Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Populasi dan Sampel Penelitian sebanyak 8 orang yang merupakan guru-guru pendidikan agama Islam yang berada di bawah bimbingan dari peneliti yang juga sebagai pengawas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Memanfaatkan WhatsApp sebagai Sarana diskusi antara pengawas dan guru pendidikan agama Islam dapat dilakukan dengan cara membuat akun WhatsApp terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membuat grup chating WhatsApp, dan selanjutnya dengan menggunakan grup chating WhatsApp tersebut digunakan sebagai sarana diskusi antara pengawas dan guru pendidikan agama Islam, baik itu berupa diskusi pemecahan masalah di sekolah maupun pertukaran informasi; dan (2) pemanfaatan  aplikasi WhatsApp sebagai sarana diskusi antara pengawas dan guru pendidikan agama Islam secara keseluruhan berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh guru pendidikan agama Islam adalah efektif

    Pengaruh Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru Agama di Sekolah Dasar Kabupaten Bengkulu Tengah

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru agama di Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Bengkulu Tengah; dan (2) perbedaan kinerja guru agama di SD Kabupaten Bengkulu Tengah yang bersertifikasi dan belum bersertifikasi. Populasi penelitian yang akan diambil adalah 10 guru agama di SD Kabupaten Bengkulu Tengah yang berada di empat kecamatan, kecamatan Pagar Jati, kecamatan Merigi Sakti, kecamatan Bang Haji, dan kecamatan Pematang Tiga, pada tahun 2016. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari 10 indikator, Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja guru. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode angket (kuesioner). Pengujian alat pengumpulan data dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji Hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana, uji normalitas, dan uji beda. Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) H1. Ada pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap kinerja guru agama di SD Kabupaten Bengkulu Tengah; dan (2) H2. Ada perbedaan kinerja guru agama di SD Kabupaten Bengkulu Tengah yang bersertifikasi dan belum bersertifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Sertifikasi profesi guru tidak berpengaruh terhadap kinerja guru guru agama di SD Kabupaten Bengkulu Tengah; dan (2) Tidak terdapat perbedaan antara kinerja guru agama bersertifikasi dan belum bersertifikasi di SD Kabupaten Bengkulu Tengah

    Pengaruh Absensi Finger Print terhadap Kinerja Guru Pai Tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah

    Full text link
    Absensi finger print telah digunakan pada guru-guru Pendidikan Agama Islam yang ada di bawah naungan Kementerian agama, dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk meneliti pengaruh penerapan absensi finger print terhadap kinerja guru PAI tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah. Rumusan Masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Bagaimana persepsi guru PAI tersertifikasi terhadap absensi finger print di Kabupaten Bengkulu Tengah?; (2) Bagaimana kinerja guru PAI tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah?; dan Apakah absensi finger print berpengaruh terhadap kinerja guru PAI tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah?. Adapun hipotesis dari penelitian ini yaitu: (1) Ho : absensi finger print tidak berpengaruh terhadap kinerja guru tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah; dan (2) Ha : absensi finger print berpengaruh terhadap kinerja guru tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat korelasional. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Persepsi absensi finger print guru tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah berada pada tingkatan baik dengan rata-rata skor 138.8; (2) Kinerja guru tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah berada pada tingkatan baik dengan rata-rata skor 112.8; dan (3) Persepsi absensi finger print tidak berpengaruh terhadap kinerja guru tersertifikasi di Kabupaten Bengkulu Tengah
    corecore