8 research outputs found

    EKSISTENSI ILUSTRASI KAOS BERTEMA BALI DI KOTA DENPASAR

    Get PDF
    Kaos bertema Bali mempunyai desain dengan motif-motif ilustrasi yang bertema budaya lokal Bali. Bagaimana eksistensi minat pembeli terhadap ilustrasi kaos bertema Bali di kota Denpasar? Apa makna ilustrasi budaya lokal yang terdapat pada elemen visual kaos bertema Bali? menjadi fokus masalah dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi minat pembeli terhadap ilustrasi kaos bertema Bali di kota Denpasar dan untuk mengetahui apa makna ilustrasi budaya lokal yang terdapat pada elemen visual kaos bertema Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sesuai dengan pendekatan kualitatif maka secara spesifikasi analisisnya ditunjang dengan analisis semiotika. Hasil penelitian yang telah diperoleh bahwa di toko oleh-oleh Krisna Nusa Indah, didapati bahwa kaos dengan ilustrasi yang bergambar karikatur/kartun dan ada teks “Bali” lebih laris. Selain itu kaos dengan ilustrasi barong juga banyak dipilih. Namun bagi konsumen terutama untuk pilihan kaos VVIP anak-anak, ilustrasi karakter kartun yang sedang tren seperti minion, angry bird, shaun the sheep, bernard bear, lebih diminati. Sedangkan hasil penelitian di toko oleh-oleh Erlangga 2, kaos dengan teks humor yang mengadaptasi kaos dari Joger lebih banyak dipilih konsumen. Hasil penelitian di Kumala production, kaos yang paling banyak dipesan adalah kaos dengan tema obyek wisata seperti Tanah lot, Besakih Kintamani. Adapun analisa tanda dan makna yang terdapat elemen visual kaos bertema Bali dilakukan melalui pendekatan semiotika diperoleh hasil bahwa dalam sample ilustrasi kaos bertema Bali terdapat tanda dan makna berupa ikon, indeks, simbol, kode kebudayaan dan kode narasi. Kata Kunci : Eksistensi, Ilustrasi, Kaos Bali, Tanda, Makna Abstract The Existence Illustration Bali theme T-Shirts in Denpasar Bali- theme T-shirt has a design motifs illustration that reflect Bali local culture. How the existence of buyer interest towards illustration themed shirts Bali in Denpasar? What is the meaning of the illustrations contained in the local culture visual elements themed shirts Bali? become the focus of the problem in this research. The purpose of this research was to determine the existence of buyers of the shirt illustration themed Bali in Denpasar and to find out what the local culture illustrations contained on the visual elements of the Bali-themed T-shirts. This research used a qualitative descriptive method. In accordance with the qualitative approach is supported by the analysis specification semiotic analysis. The result of research have been obtained that in Krisna Nusa Indah a souvenir shop, it was found that the T-shirt with a caricature illustrations / cartoons and there is the text "Bali" is more in demand. In addition barong shirt also more selected. But for consumers, especially for selection of t-shirts VVIP children, illustration cartoon characters that are trends like minion, angry bird, shaun the sheep and bernard bear, more desirable. And the research results in a Erlangga 2 souvenir shop, T-shirts with text adapted humor shirts from Joger more preferably consumers. Then results in Kumala production, most ordered shirt is a shirt with the tourism site theme such as Tanah Lot, Besakih Kintamani. The analysis of signs and meanings contained visual elements of the Bali-themed T-shirts made through semiotic approach showed that in a sample illustration themed shirts Bali there are signs and meanings in the form of icons, indexes, symbols, cultural codes and codes of narrative. Keywords: Existence, Illustration, Bali T-shirt, Signs, Meanin

    IDENTITAS BUDAYA LOKAL PADA UNSUR VISUAL DESAIN POSTER KELUARGA BERENCANA BKKBN PROVINSI BALI

    Get PDF
    Sebagai wujud pelestarian budaya, penggunaan identitas budaya Bali di lakukan di berbagai sektor, mulai dari arsitektur, tempat-tempat wisata, sampai pada media iklan. Salah satu media kampanye yang menerapkan identitas budaya lokal adalah poster Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera BKKBN Provinsi Bali. Poster adalah media kampanye yang dipilih BKKBN untuk mensosialisasikan semua program-programnya. Namun poster yang dibuat tidak menerapkan kriteria desain dan prinsip-prinsip desain, tentu saja hal ini dapat mempengaruhi keefektifan kegiatan kampanye. Untuk itu menarik sekali jika dibahas mengenai identitas budaya lokal beserta penerapan prinsip-prinsip desain dan kriteria desain pada desain poster Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera BKKBN Provinsi Bali. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan identitas budaya lokal, prinsip-prinsip desain dan kriteria desain pada poster poster KB pada BKKBN Provinsi Bali Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka digunakan teori semiotika untuk mencari tanda-tanda budaya yang ditampilkan poster, teori estetika untuk mencari nilai estetis yang diterapkan dari poster ini dan teori desain komunikasi visual untuk membedah penerapan kriteria desainnya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pada desain poster yang dibuat BKKBN, identitas budaya lokal diterapkan pada ilustrasi dan teksnya. Prinsip-prinsip desain yang semestinya diterapkan agar poster memiliki nilai estetis diabaikan, begitu juga kriteria desain yang semestinya diterapkan untuk efektifitas jalannya kampanye juga diabaikan, hanya 2 kriteria desain saja yang terpenuhi dari 10 kriteria desain yang ada yaitu surprise dan kreatif. Kata kunci : Identitas Budaya Lokal, Unsur-unsur Visual, Poster Keluarga Berencana, BKKBN Provinsi Bal

    Legong

    No full text
    Abstrak Legong adalah sebuah karya fotografi yang mengangkat tema tarian Bali. Sumber ide penciptaan adalah keindahan gerak yang dipadu dengan kostum penari, ekspesi ceria penari,tata rias serta iringan musik gamelan Bali saat tarian legong ini dipentaskan Tari Legong dalam khasanah budaya Bali termasuk ke dalam jenis tari klasik. Teknik penggambilan gambar menggunakan teknik long shoot dan foto pada karya ini digolongkan ke dalam jenis foto stage photography, yang menampilkan aktifitas manusia dalam menari tradisional. Finishingnya dengan bantuan proses digital imaging. Kata Kunci : Tari Legong, Stage Photograph

    KARYA MONUMENTAL WHO IS ERICA ?

    No full text
    Abstrak : Who is Erica adalah sebuah karya seni fotografi dengan tema prasi. Prasi adalah seni menggambar tradisional khas Bali yang dilakukan di atas daun lontar yang telah dikeringkan. Sumber ide penciptaan karya fotografi ini berawal dari ketertarikan terhadap beberapa hasil jadi seni prasi yang ditumpuk di sebuah kursi di rumah seniman lukis prasi. Karya ini adalah prasi yang diberi ornamen pepatran khas Bali berupa Patra Cina dan patra samblung Namun yang menjadi focus dalam karya foto ini adalah prasi yang bersi nama Erica dalam huruf latin dan aksara Bali. Teknik fotografi yang digunakan adalah teknik focusing pada bidang tertentu yakni 1 jenis prasi bertuliskan Erica dan blur pada bidang objek prasi lainnya. Dengan menggunakan kecepatan kamera rendah dibawah 1/60. Kata Kunci: Prasi, Teknik focusing, blur

    Desain Packaging (Kotak Kue) Delicia Bakery

    No full text
    Abstrak : Sumber ide penciptaan yang melatar belakangi konsep desain adalah bentuk roti manis yang diterapkan pada logo. Konsep yang diterapkan dalam perancangan adalah delicious (enak) diwujudkan pada ilustrasi foto produk roti manis, kue tart dan donat yang ditata agar terlihat menggugah selera dan berkesan enak. Konsep ini juga dipadukan dengan gaya visual yang mencerminkan usaha dibidang roti dengan menerapkan unsur visual pada ilustrasi teknik fotografi dan ilustrasi gabungan yang berkaitan dengan bidang bakery seperti ilustrasi bentuk dasar roti tawar,roti manis dan pastry. Warna dominan yang digunakan adalah coklat dan oranyeKata Kunci: Desain kemasan, Delicious

    WAYANG SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA LOKAL DALAM KAMPANYE GO GREEN

    No full text
    Go Green adalah tindakan atau perbuatan yang ditujukan untuk menyelamatkan bumi dari segala kerusakan akibat ulah manusia, dimana cara penyelamatannya dilakukan dengan program yang lebih menitik beratkan pada penghijauan lingkungan. Perkembangan zaman yang begitu pesat mengakibatkan berubah pula gaya hidup masyarakat yang selalu menggunakan bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan, seperti : penggunaan bahan plastic yang berlebihan, penggunaan AC, lemari es, penggunaan kendaraan bermotor dan lain-lain. Perubahan gaya hidup ini pun pada akhirnya dapat merusak bumi. Untuk menghadapi kerusakan bumi yang kian bertambah, maka manusia harus melakukan perubahan besar seperti : tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah organic dengan non-organik, penggunaan air bersih hanya seperlunya, menanam pohon minimal satu pohon untuk setiap orang, gunakan kertas secara maksimal dengan cara memanfaatkan kedua sisinya, menghemat pemakaian listrik seefisien mungkin, menggunakan transportasi massal seperti busway, bus, atau angkot, menggunakan transportasi yang bebas emisi gas seperti motor listrik dan sepeda, atau bahkan jalan kaki, jangan merokok selain berguna untuk kesehatan juga mengurangi emisi gas di udara, memilah sampah, daur ulang yang dapat dimanfaatkan kembali, melakukan pengomposan di rumah dan lain-lain

    REPRESENTASI BATIK PADA KEMASAN PRODUK NE BALI SOAP

    No full text
    ABSTRAK Salah satu produk sabun dan perawatan tubuh yang ada di pasaran khususnya di Bali adalah Ne Bali Soap. Jenis produknya yakni sabun, sabun cair, body lotion, massage oil, lulur beras, shampoo, bath salt, body butter, body mist dll. Yang menjadi ketertarikan peneliti terhadap produk Ne Bali Soap adalah kemasannya yang unik. Pada setiap kemasan produk Ne Bali Soap yang merupakan produk perawatan tubuh asli dari Bali terdapat ilustrasi berbagai jenis motif batik khas Indonesia khususnya batik Jawa. Hal inilah yang menjadi fenomena yang penting untuk diteliti, mengapa produk oleh-oleh Bali menggunaka batik Jawa. Representasi batik pada kemasan Ne Bali Soap ini perlu diteliti sebab untuk mengetahui apa yang melatar belakangi perusahaan Ne Bali Soap menggunakan batik pada kemasan produknya. Selain itu, untuk memahami bagaimana bentuk representasi batik ini jika dilihat dari elemen desain dalam sudut padang teori desain komunikasi visual. Serta apa makna representasi batik pada kemasan produk ne Bali Soap dalam upaya membangun citra produk dibenak konsumen dengan teknil analisa semiotika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil Yang diperoleh rata-rata pada kemasan produk ini berupa primary packaging/ kemasan primer. teks yang ada pada kemasan dapat dibaca dan mudah dibaca dari jarak tertentu,jarak antar huruf maupun spasi telah diatur dengan baik. Namun kebanyakan teks berbahasa Inggris. Tipografi yang digunakan pada kemasan produk ini kebanyakan menggunakan jenis huruf san serif, nama hurufnya century gothic Ilustrasi yang digunakan pada semua kemasan produk semua menggunakan ilustrasi berupa logo perusahaan berupa bunga. Dan batik yang digunakan pada kemasan yakni : menggunakan ilustrasi ornamen Patra Punggel ,batik mega mendung , batik delimo drajat. Makna yang ada dalam beberapa batik ini berupa makna representasi secara filosofi batik dan juga makna secara semiotika (ikon, indeks,simbol). Kata Kunci : Representasi, Batik, kemasan, ne Bali Soap ABSTRACT A product sold certainly can not be separated from the packaging as a wrapper to protect its contents. One of the products of soap and body care on the market, especially in Bali is Ne Bali Soap. The types of products are soap, liquid soap, body lotion, massage oil, rice scrub, shampoo, bath salt, body butter, body mist etc. The researcher's interest in the product of Ne Bali Soap is a unique packaging that makes it different from the packaging of similar body care products. In every packaging of Ne Bali Soap products which is a genuine body care product from Bali there are illustrations of various types of typical Indonesian batik motifs, especially Java batik. This is a phenomenon that is important to investigated, why Bali souvenir products using Java batik. Representation of batik on Ne Bali Soap packaging needs to be investigated because to know what background behind company Ne Bali Soap using batik on product packaging. In addition, to understand how this form of batik representation when viewed from the design elements in the visual field of visual communication design theory. And what is the meaning of batik representation on the packaging product ne Bali Soap in an semiotic analysis. This research used descriptive qualitative method. The results obtained on the average packaging of this product in the form of primary packaging. Text contained on the packaging can be read and easy to read from a certain distance, the distance between letters and spaces has been set well. But most texts speak English. Typography used in this product packaging mostly use the type san font serif, the name of the letter century gothic Illustration used in all product packaging all using the illustration of a company logo in the form of flowers. And batik used on the packaging that is using the illustrations Patra Punggel ornaments, batik mega mendung, batik delimo drajat. The meaning that exists in some batik is a meaning of representation in the philosophy of batik and also the meaning of semiotics (icons, indexes, symbols). Keywords: Representation, Batik, packaging, ne Bali Soa

    Prosiding Seminar Nasional Pemajuan Seni Rupa Dan Desain Untuk Membangun Kebudayaan Dan Peradaban Yang Berkepribadian

    No full text
    Perkembangan bidang seni rupa dan desain Indonesia, dapat ditelusuri dari peninggalan purbakala berupa benda-benda yang tebuat dari batu, logam, tanah liat (gerabah dan terakota), manik-manik (asesoris) dan lukisan di gua-gua prasejarah. Setelah berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan di Indonesia, kemudian dikenal aturan-aturan tentang penciptaan karya seni rupa dan desain, serta telah mempercepat lajunya perkembangan seni rupa dan desain pada masa Indonesia klasik. Masuknya pengaruh budaya kolonial, menyebabkan terjadinya perkembangan seni rupa dan desain modern di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, kebudayaan Barat yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan tergiringnya semua kebudayaan di dunia menuju peradaban global. Perkembangan peradaban global dengan budaya kontemporernya, telah menyebabkan sering terjadinya apropriasi dalam penciptaan karya seni, berupa “peminjaman” elemen-elemen karya yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan karya baru. Peminjaman elemen tersebut termasuk citraan atau gambar, bentukan atau gaya dari sejarah seni atau budaya populer, maupun material, serta teknik-teknik dari lingkup bukan seni. Pada era 1980-an, istilah ini juga dimaksudkan sebagai aktivitas mengutip karya dari seniman lain untuk menciptakan sebuah karya baru. Oleh karena itu, agar kearifan lokal budaya Nusantara masih tetap eksis menghadapi tantangan zaman, maka Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Pemajuan Seni Rupa dan Desain untuk Membangun Kebudayaan dan Peradaban yang Berkepribadian”. Di bawah tema besar ini kami menawarkan Sub Tema: 1) Strategi Penciptaan Seni Rupa dan Desain Berkarakter Nasional Berbasis Kebudayaan Lokal; 2) Apropriasi Budaya dan Ekspresi Seni Rupa dan Desain Hari Ini; 3) Hubungan Ekspresi Seni Rupa dan Desain dengan Perilaku Budaya dalam Telaah Wacana Kritis; 4) Melintas Batas Pemajuan Seni Rupa dan Desain Berbasis Teknologi Digital. Pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, yang telah berkenan memberi Sambutan pada Prosiding, sekaligus membuka Seminar dan mengizinkan penggunaan Gedung Citta Kelangen untuk pelaksanaan kegiatan seminar. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang telah memfasilitasi kegiatan Panitia Pelaksana Seminar Nasional ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Drs. Yasraf A. Piliang, M.A dan Bapak Dr. Drs. Djuli Djatiprambudi, M.Sn, yang telah berkenan sebagai Pembicara Utama Seminar. Kepada semua pemakalah dan peserta seminar, kami juga mengucapkan banyak terimakasih karena telah berperanserta dalam seminar ini. Tak terkecuali, kepada seluruh panitia pelaksana seminar dan semua pihak yang telah membantu terselengaranya seminar ini, kami ucapkan banyak terimakasih. Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, kami memohon maaf. Selamat berseminar. Denpasar, 4 September 2018 Ketua Panitia Dr. Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn NIP. 19630705199010100
    corecore