9 research outputs found
Pertumbuhan Azolla Microphylla dengan Kombinasi Pupuk Kotoran Ternak
This aim of the study was to analyze the effect of horse manure and chicken manure and its combination on the growth of Azolla microphylla. This study was conducted in the UPT BBI Lukup Badak, Pegasing, Aceh Tengah district from January to February 2016. The completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications were used in this study. The tested treatments were A (horse manure 100%),  B (horse manure 75% and chicken manure 25%), C (horse manure 50% and chicken manure 50%), D (horse manure 25% and chicken manure 75%), and E (chicken manure 100%). The results showed that the  highest values of growth rate, the accretion of biomass, doubling time, and density was found at treatment E, while treatment A has resulted in the lowest value. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertambahan biomassa dan pertumbuhan Azolla microphylla pada kombinasi pupuk kandang asal kuda dan ayam yang berbeda, menganalisa kualitas air pada kombinasi penggunaan pupuk kandang asal kuda dan ayam yang berbeda, dan menganalisa kandungan protein pada Azolla microphylla yang diberi perlakuan pupuk kandang yang berbeda. Penelitian ini telah dilaksanakan di UPT BBI Lukup Badak Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah dari bulan Januari sampai bulan Februari 2016. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap non faktorial (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu A (pupuk kandang asal kuda 100%), B (pupuk kandang asal kuda 75% dan ayam 25%), C (pupuk kandang asal kuda 50% dan ayam 50%), D (pupuk kandang asal kuda 25% dan ayam 75%), E (pupuk kandang asal ayam 100%). Data dianalisis dengan analisis of varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan E memberikan nilai tertinggi terhadap laju pertumbuhan relatif, pertambahan biomassa, waktu penggandaan, dan kepadatan. Perlakuan A memberikan nilai terendah terhadap laju pertumbuhan relatif, pertambahan biomassa, waktu penggandaan, dan kepadatan
Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) sebagai Pakan Alami Ikan Peres (Osteochillus SP.) pada Sistem Resirkulasi
The objective of this research was to analyze the utilization of waste catfish farming as a commodity by utilizing phytoplankton growing up from the utilization of waste catfish  farming on cultivating a different stocking. This research was implemented on Fish Seed Hall (BBI) Lukup Rhino Subdistrict of Central Aceh district Pegasing in October – November 2015. This research used the completely randomized design which consists of 4 treatments and 3 replicates. Treatment is provided in the form of A fish Density: 1 head/1 liter of wastewater recirculation system cultivating catfish, fish Density B : 1 head/1.5 liter of wastewater recirculation system of cultivating catfish, fish Density C : 1 head/2 liters of wastewater recirculation aquaculture system of catfish, fish Density D : 1 head/2.5 liters of wastewater recirculation system of cultivating catfish stocked up on fruit with as many as 12 aquarium water volume 30 litres. Based on the results of research on the growth of weight gain the best results on the treatment of D with a value of 0.38 g and the lowest found in treatment A with a value of 0.28 gr, survival with the best results on the treatment A with 91.11% and the lowest refractory treatment C by the value 84.44%, the length of the intestine relatively with the best results at the treatment  A with 323% results and the lowest refractory treatment  C by the value of the 276%, the abundance of phytoplankton obtain Aphanocapsa sp. as phytoplankton most and least Oscillatoria sp, while the biggest part of the index getting most phytoplankton Aphanocapsa sp and the least Asterococcus sp. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan limbah ikan lele sebagai komoditas tambahan dengan memanfaatkan fitoplankton yang tumbuh dari pemanfaatan limbah budidaya lele pada padat tebar yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah pada bulan Oktober – November 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah berupa A : Kepadatan ikan 1 ekor/ 1 liter pada sistem resirkulasi air limbah budidaya lele, B : Kepadatan ikan 1 ekor/ 1,5 liter pada sistem resirkulasi air limbah budidaya lele, C : Kepadatan ikan 1 ekor/ 2 liter pada sistem resirkulasi air limbah budidaya lele, D : Kepadatan ikan 1 ekor/ 2,5 liter pada sistem resirkulasi air limbah budidaya lele yang ditebar pada akuarium sebanyak 12 buah dengan volume air 30 liter. Berdasarkan hasil penelitian pada pertumbuhan bobot mendapatkan hasil yang terbaik pada perlakuan D dengan nilai 0,38 gr dan yang terendah terdapat pada perlakuan A dengan nilai 0,28 gr, kelangsungan hidup dengan hasil terbaik pada perlakuan A 91,11 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan C dengan nilai 84,44 %, panjang usus relatif dengan hasil terbaik pada perlakuan A dengan hasil 323 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan C dengan nilai 276 %, kelimpahan fitoplankton mendapatkan Aphanocapsa sp sebagai fitoplankton terbanyak dan yang paling sedikit Oscillatoria sp, sedangkan indeks bagian terbesar mendapatkan fitoplankton terbanyak Aphanocapsa sp dan yang paling sedikit Asterococcus sp
Variasi Periode Penyinaran (Fotoperiod) terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Peres (Osteochilus Kappeni)
This research aimed to determine the effect of photoperiod on the growth and survival rate of peresfish larvae (Osteochilus kappeni). The research was conducted at technical implementation unit of fish breeding center Lukup Badak, Pegasing district, Aceh Tengah on August until September 2016. The method used was Completely Randomized Design (CRD) consisted of five treatments and three replications. The treatments were A (control), B (15 L : 9 D), C (18 L : 6 D), D (21 L : 3 D), and E (24 L : 0 D) using Light Emitting Diode (LED) lamp. The result of ANOVA test showed that the variation of photoperiod gave significant effect on the length growth,weight growth, specific growth rate, long diversity coefficient, and survival rate of peres fish larvae. The Duncan test showed that the best treatment was found at treatment D (21 L : 3 D) with a mean value of length growth was 1,4 cm, weight growth was 0,07 g, specific growth rate was 0,30%/hari, long diversity coefficient was 1,83%, and survival rate was 89,33%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fotoperiod terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan peres (Osteochilus kappeni).Penelitian bertempat di Unit Pelaksanaan Teknis Balai Benih Ikan Lukup Badak Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah pada bulan Agustus sampai September 2016.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A (tanpa perlakuan), B (15 T : 9 G), C (18 T : 6 G), D (21 T : 3 G), dan E (24 T : 0 G) dengan menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED). Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa variasi periode penyinaran pada larva ikan peres berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak, berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik, koefisien keragaman panjang, dan kelangsungan hidup. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan terbaik ditemukan pada perlakuan D (21 T : 3 G) dengan nilai rata-rata pertumbuhan panjang 1,4 cm, pertumbuhan berat 0,07 gram, laju pertumbuhan spesifik 0,30%/hari, koefisien keragaman panjang 1,83%, dan kelangsungan hidup 89,33%