11 research outputs found

    Formulasi Sediaan Krim Pelembab Ekstrak Air Buah Semangka (Citrullus lanatus)

    Get PDF
    Watermelon is a tropical fruit which rich of carbohydrates such as sucrose, glucose and fructose that can moisturized the skin. Carotenoids such as lycopene in watermelons can acts as an antioxidant which protected skin from free radicals. Moisturizer are preparations used to improve dry skin. These preparations may decrease the Trans Epidermal Water Loss (TEWL) by forming a thin layer of fat on the surface of the skin as a barrier and restore skin softness. Watermelon extracts in this study are formulated into moisturizing cream. This study aims to determine the effect of the increasing concentration of the watermelon extract against its physical quality, effectiveness, safety, acceptability and cream stability. The watermelon extract obtained using is fresh fruit juice thickened with waterbath thermostat temperature ≤ 800C. Watermelon extract concentration used was 10% (Formula 1), 20% (Formula 2) and 30% (Formula 30. Evaluation of the cream includes the physical quality test; effectiveness test which; safety test; acceptability test and stability test. The results of this study showed the increasing concentrations of watermelon extract affect the results of the evaluation of moisturizing cream were organoleptic, pH, viscosity, dispersive power, adhesion, water washing power, effectiveness, and aseptability. Preparations which have the best quality are formula 3 containing extract 30%

    Formulasi sediaan krim pelembab ekstrak air buah semangka (Citrullus lanatus)

    No full text
    Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang sering dijumpai, dimana kulit kering akan terlihat kusam, permukaan bersisik dan kasar. Kulit kering dapat disebabkan oleh suhu dan kelembaban lingkungan yang rendah, paparan bahan kimia, sinar matahari, mikroorganisme dan penuaan. Buah semangka merupakan buah tropis yang kaya akan kandungan karbohidrat jenis gula-gulaan yaitu sukrosa, glukosa dan fruktosa yang dapat berfungsi untuk melembabkan kulit. Adanya kandungan karotenoid seperti lycopene yang dapat berfungsi sebagai antioksidan pada buah semangka juga dapat melindungi kulit dari efek radikal bebas. Pelembab (moisturizer) merupakan sediaan yang digunakan untuk memperbaiki kulit yang kering. Sediaan ini dapat menurunkan Trans Epidermal Water Loss (TEWL) dengan membentuk lapisan lemak tipis di permukaan kulit sebagai barier dan mengembalikan kelembutan kulit. Ekstrak buah semangka pada penelitian ini diformulasikan menjadi sediaan krim pelembab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak buah semangka terhadap mutu fisik, efektivitas, keamanan, aseptabilitas dan stabilitas sediaan krim pelembab. Pada penelitian ini, ekstrak yang digunakan berupa perasan buah segar yang dikentalkan dengan thermostat waterbath suhu ≤ 800C. Konsentrasi ekstrak buah semangka yang digunakan adalah 10% (Formula 1), 20% (Formula 2) dan 30% (Formula 3). Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji mutu fisik yang terdiri dari pemeriksaan organoleptis, pH, tipe emulsi, viskositas, daya sebar, daya lekat, homogenitas, daya tercucikan air; uji efektivitas sediaan yang terdiri dari uji daya melembabkan dan uji daya antioksidan; uji keamanan; uji aseptabilitas dan uji stabilitas fisik sediaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak kental buah semangka berpengaruh secara signifikan (P<0,05) terhadap hasil evaluasi sediaan yaitu organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, daya tercucikan air, daya melembabkan, aktivitas antioksidan dan aseptabilitas. Sediaan yang memiliki organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, daya tercucikan air, daya melembabkan, aktivitas antioksidan dan aseptabilitas terbaik adalah sediaan dengan konsentrasi ekstrak 30% (Formula 3)

    Formulasi sediaan krim pelembab ekstrak air buah semangka (Citrullus lanatus)

    Get PDF
    Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang sering dijumpai, dimana kulit kering akan terlihat kusam, permukaan bersisik dan kasar. Kulit kering dapat disebabkan oleh suhu dan kelembaban lingkungan yang rendah, paparan bahan kimia, sinar matahari, mikroorganisme dan penuaan. Buah semangka merupakan buah tropis yang kaya akan kandungan karbohidrat jenis gula-gulaan yaitu sukrosa, glukosa dan fruktosa yang dapat berfungsi untuk melembabkan kulit. Adanya kandungan karotenoid seperti lycopene yang dapat berfungsi sebagai antioksidan pada buah semangka juga dapat melindungi kulit dari efek radikal bebas. Pelembab (moisturizer) merupakan sediaan yang digunakan untuk memperbaiki kulit yang kering. Sediaan ini dapat menurunkan Trans Epidermal Water Loss (TEWL) dengan membentuk lapisan lemak tipis di permukaan kulit sebagai barier dan mengembalikan kelembutan kulit. Ekstrak buah semangka pada penelitian ini diformulasikan menjadi sediaan krim pelembab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak buah semangka terhadap mutu fisik, efektivitas, keamanan, aseptabilitas dan stabilitas sediaan krim pelembab. Pada penelitian ini, ekstrak yang digunakan berupa perasan buah segar yang dikentalkan dengan thermostat waterbath suhu ≤ 800C. Konsentrasi ekstrak buah semangka yang digunakan adalah 10% (Formula 1), 20% (Formula 2) dan 30% (Formula 3). Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji mutu fisik yang terdiri dari pemeriksaan organoleptis, pH, tipe emulsi, viskositas, daya sebar, daya lekat, homogenitas, daya tercucikan air; uji efektivitas sediaan yang terdiri dari uji daya melembabkan dan uji daya antioksidan; uji keamanan; uji aseptabilitas dan uji stabilitas fisik sediaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak kental buah semangka berpengaruh secara signifikan (P<0,05) terhadap hasil evaluasi sediaan yaitu organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, daya tercucikan air, daya melembabkan, aktivitas antioksidan dan aseptabilitas. Sediaan yang memiliki organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, daya tercucikan air, daya melembabkan, aktivitas antioksidan dan aseptabilitas terbaik adalah sediaan dengan konsentrasi ekstrak 30% (Formula 3)

    Formulasi Sediaan Pemerah Pipi dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) Sebagai Pewarna dalam Bentuk Compact Powder

    Get PDF
    Latar belakang :Dewasa ini, penyalahgunaan pewarna tekstil didalam sediaan pemerah pipi sangat mengkuatirkan. Hal tersebut mengakibatkan dibutuhkannya suatu produk pemerah pipi yang aman dan mempunyai manfaat yang sesuai dengan penggunaannya. Metode :Ekstrak kelopak bunga rosella dijadikan sebagai pewarna dengan konsentrasi 30 % dan digunakan isopropil miristat sebagai pengikat dengan berbagai konsentrasi. Formula I 0,5%, formula II 0,75% dan formula III 1%. Ekstrak kelopak bunga rosella diperoleh dengan cara maserasi etanol 96% dengan penambahan 3% asam asetat glasial, lalu diuapkan di penangas air dengan suhu dibawah 70º C. Sediaan pemerah pipi compact powder dibuat dengan cara kempa kering. Hasil dan diskusi :Rendemen ekstrak yang diperoleh sebesar 25,17%. Pada hasil pengamatan ditunjukkan bahwa sediaan dengan konsentrasi isopropil miristat 0,5% lebih rapuh atau mudah pecah. Pada uji pH, sediaan yang memenuhi persyaratan adalah formula I dan formula II. Pada uji oles, sediaan dengan konsentrasi 1% tidak dapat ditempelkan pada kuas dan tidak dapat dilekatkan pada kulit. Kesimpulan :Ekstrak kelopak bunga rosella dapat dijadikan salah satu pewarna alternatif yang baik dengan konsentrasi isopropil miristat yang terbaik adalah 0,75%
    corecore