1 research outputs found

    Pengaruh pemberian nerve tendon gliding & deep transverse friction massage (cyriax metode) terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada penderita carpal tunnel syndrome

    Get PDF
    Latar Belakang: Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan salah satu gangguan syaraf tepi yang terjadi pada terowongan carpal yang menyebabkan penderitanya mengalami kondisi kesemutan, rasa baal, kebas nyeri,mati rasa hinga mengalam penurunan kemampuan fungsional. Untuk mengatasi gangguan tersebut dapat diberikan intervensi berupa Nerve Tendon Gliding & Deep Transverse Friction (Cyriax Metode).Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian Nerve Tendon Gliding & Deep Transverse Friction (Cyriax Metode) untuk meningkatkan kemampuan fungsional penderita Carpal Tunnel Syndrome. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental dengan metode pre and post test two group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 orang. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok masing masing berjumlah 7 orang kelompok intervensi dan 7 orang kelompok kontrol. Hasil: Hasil Uji Hipotesis I menggunakan Paired Sample T-Test diperoleh nilai p=0,003 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh Nerve Tendon Gliding & Deep Transverse Friction (Cyriax Metode) untuk meningkatkan kemampuan fungsional penderita Carpal Tunnel Syndrome pada pembatik. Hasil Uji Hipotesis II signifikasi didapatkan nilai 0.042 dimana hasil dari uji Wilcoxon p<0,05 maka Ho diterima dan jika p>0,05 maka Ho ditolak. Artinya ada penurunan kemampuan fungsional apabila tidak diberikan intervensi lebih lanjut. Hasil Uji Hipotesis III Nilai signifikansi adalah 0,091 sebelum perlakuan sedangkan setelah perlakuan adalah 0.005(p<0,05) berarti ada pengaruh deep transverse friction massage dan nerve tendon gliding exercise terhadap penurunan nyeri carpal tunnel syndrome pada pembatik Kesimpulan:Terdapat pengaruh pemberian Nerve Tendon Gliding & Deep Transverse Friction (Cyriax Metode) untuk meningkatkan kemampuan fungsional penderita Carpal Tunnel Syndrome pada pembatik. Saran: Peneliti berharap peneliti selanjutnya dapat mencari informasi dan faktor-faktor lain mengenai penyakit CTS dan dan mengontrol aktivitas yang dilakukan oleh responden dalam keseharian diluar waktu pemberian intervensi
    corecore