17 research outputs found

    Perancangan Sliding Mode Controller untuk Sistem Pengaturan Level dengan Metode Decoupling pada Plant Coupled Tanks

    Full text link
    Pada industri proses yang melibatkan fluida, suatu fluida akan dipompa dan dialirkan dari satu tangki ke tangki yang lain untuk diolah. Pemindahan cairan dari satu tangki ke tangki yang lain meyebabkan berubahnya level fluida dalam tangki. Dalam pengaturan level, pemindahan cairan biasa disebut sebagai pembebanan pada level. Perubahan beban ini dapat mempengaruhi dari kinerja kontroler. Kontroler yang banyak digunakan di industri proses adalah kontroler PID karena kesederhanaan struktur dan kehandalannya. Sliding Mode Controller adalah suatu metodologi pengaturan yang mampu mengatasi Perubahan yang mengganggu pada sistem, tanpa menyebabkan gangguan pada performa sistem itu sendiri. Struktur Sliding Mode Control terdiri dari bagian utama yang berfungsi memperbaiki sinyal error dengan mengarahkan sinyal tersebut pada sebuah lintasan yang diinginkan dan bagian tambahan yang berfungsi untuk mempertahankan sinyal, sehingga dapat mengatasi Perubahan parameter pada plant dan menjaga performa dari plant. Berdasarkan hasil simulasi, sistem pengaturan level air pada plant coupled tank dengan Sliding Mode Controller mempunyai nilai RMSE 0.043 %

    Implementasi Kontroler P-PI Kaskade Untuk Meningkatkan Keakuratan Mesin Bubut CNC

    Full text link
    Beberapa industri manufaktur skala kecil menengah masih menggunakan mesin bubut konvensional dalam pengerjaan benda kerja karena tingginya biaya operasional yang dibutuhkan untuk sebuah mesin bubut CNC (Computer Numerical Control). Mesin bubut konvensional memiliki kelemahan yaitu ketidakpastian dan ketergantungan hasil produksi pada operator sehingga menyebabkan mesin ini tidak memiliki efisiensi dan produktifitas tinggi. Kualitas benda kerja yang dihasilkan beragam karena keakuratan saat tracking lintasan tidak dapat dicapai dengan baik seperti pada mesin CNC. Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara retrofit dengan menambahkan CNC sebagai pusat kontrol sehingga mesin bubut konvensional dapat bekerja secara otomatis selayaknya mesin CNC. Keakuratan saat tracking lintasan ditingkatkan dengan menggunakan kontroler P-PI kaskade sehingga kualitas benda kerja yang dihasilkan menjadi lebih baik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan kontroler P-PI kaskade hasil desain dinilai lebih baik daripada kontroler P-PI kaskade hasil auto-tuning. Tingkat presisi mengalami peningkatan dengan nilai error steady state sebesar 0,88% pada Motor X dan 3,97% pada Motor Z. Error saat tracking lintasan juga lebih kecil dengan nilai indeks IAE sebesar 65.458 pulse pada Motor X dan 82.202 pulse pada Motor

    Multi centre study from Malaysia on student preparedness for clinical learning- Perspectives of lecturers and students from medicine, pharmacy and allied health sciences

    Get PDF
    Objectives: To determine the characteristics important in health profession students’ preparedness for clinical learning from the perspectives of lecturers and studentsMethods: A descriptive cross sectional study was conducted at International Medical University, Perdana University and Monash University in Malaysia. All lecturers involved in preparing students for clinical learning in medicine, dentistry, nursing, pharmacy, nutrition and dietetics, chiropractic and Chinese medicine and immediate preclinical students were invited. We explored views regarding student preparedness on knowledge and understanding, willingness to learn, professionalism, communication and interaction, personal attributes and interpersonal skills rated on a 7 point Likert scale in a questionnaire with 62 items.Results: A total of 187 lecturers and 317 students participated. Fifty percent of lecturers had 5-9year of experience. Neither the lecturers nor the students had differentiated or identified specific characteristics as more important over the others but rated all 62 items as important (score >5) for training. The mean score of the 6 themes for lecturers and students respectively were for knowledge and understanding (5.44,5.09), willingness (5.95,5.51), professionalism (5.89,5.49), communication and interaction (5.54,5.34), personal attributes (5.54,5.35) and interpersonal skills (5.54,5.38). Interesting suggestions such as promotion of inter-professional learning among student from different disciplines, case discussions as a team with other professional categories, self reflection for lecturers regarding their attitudes towards students and teaching methods had been stated by students.Conclusions: Both lecturers and students deem that the knowledge and understanding is not the most important characteristic that makes a student better prepared for clinical learning.
    corecore