15 research outputs found

    Pernyataan Pemindahan Hak Milik

    Full text link

    Pernyataan Pemindahan Hak Milik

    Get PDF

    Panduan untuk Penulis

    Get PDF

    Panduan untuk Penulis

    Full text link

    Pemindahan Hak Milik

    Get PDF

    Panduan untuk Penulis

    Get PDF

    Pemindahan Hak Milik

    Full text link

    Panduan untuk Penulis

    Get PDF

    Kajian Biologi Ikan Tembakang (Helostoma Temminckii) di Rawa Bawang Juyeuw Kabupaten Tulang Bawang Barat

    Get PDF
    Kajian perikanan pada tembakang (Helostoma temminckii) di Rawa Bawang Juyeuw Kabupaten Tulang Bawang Barat dilakukan untuk mempelajari potensi biologinya. Kajian ini diperlukan sebagai data dasar domestikasi tembakang sebagai ikan budidaya dan konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk penangkapan tembakang ukuran benih sampai dewasa adalah pada Maret sampai April dengan menggunakan jaring tancap yang tidak mematikan tembakang. Morfologi tembakang pada ukuran yang berbeda menunjukkan stok yang belum tereksploitasi dan layak dijadikan plasma nutfah perikanan tangkap dan budidaya yang berkelanjutan. Pada ukuran benih sampai dewasa isi pencernaan tembakang didominasi oleh plankton sebagai makanan utamanya. Masyarakat lokal disarankan untuk menjadikan tembakang sebagai alternatif sumber protein hewani selain ikan eksotis yang mulai banyak berkembang di Rawa Juyeuw

    Efek Pelarut yang Berbeda terhadap Toksisitas Ekstrak Akar Tuba (Derris Elliptica)

    Get PDF
    Akar tuba (Derris elliptica) digunakan sebagai racun pada penangkapan ikan air tawar. Rotenon sebagai bahan aktif dari akar tuba sangat efektif untuk membunuh ikan tetapi penelitian tentang toksisitasnya masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat toksisitas ekstrak akar tuba menggunakan pelarut etanol, heksan dan akuades dengan menggunakan dua hewan uji yaitu artemia (Artemia sp.) dan ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 tingkat konsentrasi yang berbeda. Jumlah rendemen hasil ekstraksi pada pelarut etanol, heksan dan akuades berturut-turut 5; 3,6; 2,5%. Hasil penelitian pada artemia menunjukkan bahwa tingkat mortalitas 100% pelarut heksan terjadi pada konsentrasi 63 dan 100 mg/l; etanol 100 mg/l dan akuades 1000 mg/l. Hasil analisis probit pada artemia menunjukkan nilai LC50 (Lethal Concentration) 24 jam pada heksan, etanol dan akuades berturut-turut 37,03; 46,77; 307,47 mg/l. Hasil penelitian pada ikan mas menunjukkan bahwa tingkat mortalitas 100% pelarut heksan terjadi pada konsentrasi 3,979; 6,30 dan 9,96 mg/l dan pelarut etanol 9,96 mg/l. Hasil analisis probit pada hewan uji ikan mas menunjukkan nilai LC50-96 jam heksan dan etanol berturut-turut 3,83 dan 6,85 mg/l. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi data awal untuk penggunaan akar tuba baik untuk meracuni ikan maupun untuk membius ikan
    corecore