5 research outputs found

    PEMBELAJARAN METROLOGI DENGAN MODUL BERWAWASAN KONTEKSTUAL BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME DALAM PENERAPAN KBK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN METROLOGI

    Get PDF
    Hasil pengamatan proses belajar mengajar dan ujian mahasiswa semester sebelumnya dapat disimpulkan permasalahan utama dalam pembelajaran mata kuliah Metrologi adalah: (1) dalam PBM sebagian besar mahasiswa bersifat pasif, (2) mahasiswa kurang termotivasi, kurang berani mengemukakan pendapatnya, (3) mahasiswa jarang mencari dan merujuk buku-buku yang berkaitan dengan materi perkuliahan, (4) kemandirian mahasiswa dalam usaha menguasai materi masih rendah, (5) hasil ujian semester menunjukkan nilai yang rendah, (6) Tingginya miskonsepsi. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah (1) untuk mereduksi miskonsepsi pada pembelajaran Metrologi melalui penerapan modul dengan model pembelajaran berorientasi kontruktivistik (2) Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Metrologi yang disertai oleh peningkatan prestasi belajar mahasiswa melalui pendekatan penerapan modul dengan model pembelajaran berorientasi kontruktivistik. Langkah-langkah yang dilalui dalam penelitian ini adalah (1) tahap persiapan, yaitu berupa: (a) dialog awal untuk mengidentifikasi masalah, (b) merumuskan permasalahan dan penyatuan ide untuk perbaikan pembelajaran Metrologi, dan (c) membuat modul sekaligus mengidentifikasi konsep-konsep yang sering keliru. (2) tahap perencanaan yang meliputi: (a) menetapkan alternatif upaya peningkatan kualitas pembelajaran Metrologi, (b) penentuan metode pembelajaran, (c) penyusunan rancangan tindakan. (3) pelaksanaan tindakan. Peneliti sebagai kolaborator menerapkan desain pembelajaran melalui pendekatan model pembelajaran berorientasi konstruktivistik. (4) observasi dan monitoring. Tahap ini dilakukan dalam upaya perbaikan proses pembelajaran dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Peneliti sebagai kolaborator melaksanakan pengamatan secara sistematis terhadap kegiatan mahasiswa. (5) refleksi berguna sebagai upaya memantapkan kegiatan atau tindakan untuk mengatasi permasalahan dengan memodifikasi perencanaan sebelumnya sesuai dengan apa yang timbul di lapangan. (6) evaluasi dan revisi. Evaluasi dan revisi dilakukan untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini evaluasi meliputi evaluasi jangka pendek dan evaluasi prestasi belajar mahasiswa. Kriteria keberhasilan tindakan dilihat dari (a) meningkatnya tingkat aktivitas mahasiswa dalam PBM, (b) meningkatnya tingkat kemandirian mahasiswa dalam proses pembelajaran, (c) meningkatnya prestasi belajar mahasiswa, (d) tereduksinya miskonsepsi pada matakuliah Metrologi. (7) kesimpulan hasil. Dari pembahasan di atas bisa diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) dengan bantuan modul ini bisa meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah Metrologi. (2) Kuliah dengan metode diskusi bisa meningkatkan aktivitas mahasiswa, meningkatkan tingkat kemandirian, serta meningkatkan tingkat belajar mahasiswa. tereduksinya miskonsepsi pada pembelajaran Metrologi (3) Dengan Bantuan modul akan mereduksi miskonsepsi pada pembelajaran. Kata kunci: modul,tindakan, putaran, dan konstruktivistik FT, 2006 (PEND. TEK. MESIN

    UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI MELAKUKAN PERHITUNGAN LANJUT DENGAN MODEL GENERATIF LEARNING SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Hasil pengamatan proses belajar mengajar dan ujian siswa semester sebelumnya dapat disimpulkan permasalahan utama dalam pembelajaran Melakukan Perhitungan Lanjut (MPL) adalah: (1) dalam PBM sebagian besar siswa bersifat pasif, (2) siswa kurang termotivasi, kurang berani mengemukakan pendapatnya, (3) siswa jarang mencari dan merujuk buku-buku yang berkaitan dengan materi pembelajaran, (4) kemandirian siswa dalam usaha menguasai materi masih rendah, (5) hasil ujian menunjukkan nilai yang rendah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah (1) untuk mereduksi miskonsepsi pada pembelajaran MPL melalui penerapan modul dengan model pembelajaran berorientasi kontruktivistik (2) Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran MPL yang disertai oleh peningkatan prestasi belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran generatif learning. Langkah-langkah yang dilalui dalam penelitian ini adalah (1) tahap persiapan, yaitu berupa: (a) dialog awal untuk meng¬identifikasi masalah, (b) merumuskan permasalahan dan penyatuan ide untuk perbaikan pembelajaran MPL, dan (c) membuat modul sekaligus mengidentifikasi konsep-konsep yang sering keliru. (2) tahap perencanaan yang meliputi: (a) menetapkan alternatif upaya peningkatan kualitas pembelajaran MPL, (b) penentuan metode pembelajaran, (c) penyusunan rancangan tindakan. (3) pelaksanaan tindakan. Peneliti sebagai kolaborator menerapkan desain pem¬be¬la¬jaran melalui pendekatan model pembelajaran generatif learning. (4) observasi dan monitoring. Tahap ini dilakukan dalam upaya perbaikan proses pembelajaran dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Peneliti sebagai kolaborator melaksanakan pengamatan secara sistematis terhadap kegiatan siswa. (5) refleksi berguna sebagai upaya memantapkan kegiatan atau tindakan untuk menga¬tasi permasalahan dengan memodifikasi perencanaan sebelumnya sesuai dengan apa yang timbul di lapangan. (6) evaluasi dan revisi. Evaluasi dan revisi dilakukan untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini evaluasi meliputi evaluasi jangka pendek dan evaluasi prestasi belajar siswa. Kriteria keberhasilan tindakan dilihat dari (a) meningkatnya tingkat aktivitas siswa dalam PBM, (b) meningkatnya tingkat kemandirian siswa dalam proses pembelajaran, (c) meningkatnya prestasi belajar siswa, (d) tereduksinya miskonsepsi pada pembelajaran MPL. (7) kesimpulan hasil. Dari pembahasan di atas bisa diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Pembelajaran kompetensi melakukan perhitungan lanjut (MPL) model generatif learning mampu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. (2) Pembelajaran MPL dengan model generatif learning mampu meningkatkan aktivitas, kemandirian siswa, serta prestasi belajar siswa. FT, 2007 (PEND. TEK. MESIN

    EVALUASI HASIL BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

    Get PDF
    The effort of preparation manpower quality can be done not only by vocational education but also by other institutions. The output quality of vocational education has been valued that it is not enough optimum in the some qualification of business and industrial sectors. So that, the kind of this school has been improving continuously its performance to increase output quality. Many kinds of the programs have been applicated likes link and match education system, life skill programe and nowadays the Competency Based Curriculum is being actively socialized. By implementing this curriculum will be expected that students’ learning outcome or the output of educational process can support the competencies criterion which had been formulated. Being able to evaluate the competencies as students’ learning outcome is needed the acccurate and proper of evaluation system. In this case, the Basic Classroom Evaluation which is one of the components of Competency Based Curriculum must be payed attention. By having knowledge the concept of criterion reference evaluation it is expected that the teachers can measure and evaluate students’ competencies according to a real condition of them. Key words: competencies, measurement, evaluation and standar

    REKAYASA CNC TURNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN CNC

    No full text
    Penelitian ini bertujuan: (1) Menghasilkan sebuah prototype CNC Turning yang mampu menjadi substitusi mesin bubut CNC, (2) Mengetahui kelayakan Prototype CNC Turning sebagai media pembelajaran CNC Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yang langkah-langkahnya mengikuti model R&D (Research and Development) yang dikemukakan Walter R. Borg, dan Meredith D. Gall. Sebagai objek penelitian pengembangan adalah rekayasa CNC Turning yang meliputi; (1) pembuatan dan perakitan sistem mekanik Turning Machine; (2) koneksi antara sistem mekanik turning dan modul rangkaian elektronik sistem pengendali; dan (3) pengujian hasil rakitan sistem mekanik Turning dan (4) pengujian hasil koneksi sistem mekanik Turning dengan modul-modul sistem kontrol /pengendali. Pengumpulan data dilakukan dengan pengujian geometris. Alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar pengujian geometris, vernier caliper (jangka sorong), dan dial indicator (jam ukur). Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) prototype CNC Turning berhasil diwujudkan sesuai rancangan. Pengujian geometris menunjukkan (a) kesejajaran sumbu spindel utama prototype CNC Turning pada arah vertikal terdapat penyimpangan +0,02mm pada jarak pergeseran 0 sampai 50mm, dan +0,04mm pada pergeseran 50mm sampai dengan 100mm, (b) pada arah harisontal, terdapat penyimpangan -0,13mm pada jarak pergeseran dari 0 sampai dengan 50mm, dan -0,26mm pada jarak pergeseran dari 50mm sampai 100mm; (2) Pengujian hasil koneksi menunjukkan prototype CNC Turning dapat menginisiasi perintah (masukan) dengan benar. Untuk gerak maju, mundur, ke kiri dan ke kanan sepanjang 20 mm, gerak aktualnya adalah 19,90mm yang berarti terdapat penyimpangan sebesar 0,10mm; (3) Hasil pengujian untuk pembubutan benda kerja, Prototype CNC Turning menunjukkan kinerja sangat baik, mampu memeragakan proses bekerjanya suatu mesin bubut ketika digunakan untuk pembuatan suatu produk; (4) prototype CNC Turning sebagai alat bantu/media pembelajaran mampu; (a) memeragakan proses bekerjanya mesin CNC seperti pemasukan program NC, ekskusi program NC (dalam bentuk grafik lintasan pahat dan proses pemesinan benda kerja); (b) menyediakan pengalaman mengoperasikan mesin CNC yang tidak menimbulkan rasa takut karena berukuran relatif kecil (mini); (c) memeragakan kode-kode perintah yang merupakan bahan utama dalam pembelajaran CNC

    PENGEMBANGAN CNC TURNING SIMULATOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAN PELATIHAN CNC MAHASISWA TEKNIK MESIN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan Menghasilkan prototype CNC Turning Simulator yang dapat menerima masukan data berupa program CNC dari soft-ware simulasi visual graphic dan melakukan ekskusi program CNC tersebut dalam bentuk gerakan mekanik mesin sebagaimana mesin CNC. Pada tahun I, penelitian ini terfokus pada: (1) Menghasilkan Sistem Mekanik Mesin Bubut yang terkoneksi dengan rangkaian elektronik sistem Pengendali; (2) Menguji kelayakan Sistem Mekanik Mesin Bubut sebagai media untuk menyimulasikan proses bekerjanya mesin bubut (pembubutan). Penelitian ini dirancang sebagai penelitian pengembangan. Obyek penelitian adalah (1) rekayasa sistem mekanik mesin bubut yang terdiri dari sistem mekanik penggerak sumbu dan sistem mekanik spindle utama mesin bubut, serta rekayasa rangkaian elektronik sistem pengendali; (2) koneksi/penggabungan sistem mekanik mesin bubut dengan rangkaian elektronik sistem pengendali. Subyek penelitian ini adalah dosen CNC, guru CNC SMK, mahasiswa, siswa SMK, ahli teknologi pembelajaran, dan ahli media pendidikan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kusioner, dan tes hasil belajar. Alat pengumpulan data seperti lembar observasi, angket atau kuisioner, dan soal tes hasil belajar, dikembangkan oleh peneliti. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Sistem Mekanik Mesin Bubut yang telah terkoneksi rankaian elektronik sistem pengendali berhasil diwujudkan sesuai dengan rancangan awal pengembangan. Selain koneksi fisik, juga berhasil terkoneksi sebagai sistem yang dapat menginisiasi data masukan menjadi keluaran (respon) berupa gerakan pada sistem mekanik. Hasil pengujian ketepatan dan keakurasian gerak menunjukkan, bahwa keakurasian gerak tanpa maupun dengan beban pembubutan adalah 0,1mm setiap pergeseran 12 sampai dengan 20mm. (2 Sistem Mekanik Mesin Bubut memenuhi syarat dan termasuk katagori baik untuk menyimulasikan proses bekerjanya mesin bubut, (3) sistem mekanik mesin bubut masih perlu disempurnakan, terutama dalam hal sensitivitas tombol, dan keamanan pemakaian
    corecore